SuaraRiau.co -Pekanbaru - Pasca pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak lalu, Forum Pengurus Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau menggelar silaturahmi dengan Paguyuban se Provinsi Riau.
Acara silaturahmi yang mengusung tema "Mari Terus Kita Rawat Pembauran Kebangsaan" ini berlangsung penuh kekeluargaan di salah satu hotel kawasan Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Kamis (19/12/2024) pagi.
Kegiatan silaturahmi tersebut dihadri Kepala Kesbangpol Riau Jenri Salmon Ginting AP MSi, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf, Tokoh Masyarakat Riau Wan Abu Bakar, Ketua FPK Provinsi Riau Auni M Noor dan pengurus serta perwakilan paguyuban se Provinsi Riau.
Penjabat Gubernur Riau (Pj Gubri) Dr Rahman Hadi MSi dalam sanmbutan yang dibacakan oleh Kepala Kesbangpol Riau Jenri Salmon Ginting AP MSi mengatakan, acara silahturahmi antar Pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dengan paguyuban se Riau
sangat penting. Karena dapat membantu mempererat hubungan antar komunitas etnis dan budaya di Riau. Sehingga memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
“Saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Forum
Pembauran Kebangsaan Provinsi Riau atas dedikasi dan komitmen yang luar biasa dalam menjaga dan merawat
pembauran kebangsaan di Riau,” katanya.
FPK, sebut Pj Gubri, telah menunjukkan peran yang sangat penting dalam memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman etnis dan budaya yang ada di Riau.
Melalui berbagai program dan inisiatif yang inovatif, FPK berhasil menciptakan ruang dialog dan kerjasama yang harmonis antar komunitas. Tidak hanya itu, FPK juga aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi dan saling
menghormati. Sehingga tercipta lingkungan yang kondusif bagi semua pihak. Upaya ini sangat berharga dalam
membangun fondasi yang kuat untuk kehidupan yang damai dan sejahtera di Riau.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras dan semangat yang ditunjukkan oleh seluruh anggota FPK. Keberhasilan
dalam menjaga pembauran kebangsaan ini tidak lepas dari kerjasama yang baik antara FPK, pemerintah dan seluruh
elemen masyarakat,” ujar Pj Gubri sambil menyebutkan, tema yang diusung pada acara ini sangat relevan dengan situasi dan kondisi saat ini. Karena Pembauran Kebangsaan adalah fondasi penting dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Di tengah keberagaman etnis dan budaya yang ada di Riau, harus terus berupaya menjaga keharmonisan dan kerukunan antar sesama. Dan Forum Pembauran Kebangsaan serta paguyuban-paguyuban yang ada memiliki peran yang sangat strategis
dalam menjaga keharmonisan ini.
“Melalui kolaborasi dan komunikasi yang baik, kita dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada dan bersama-sama membangun Riau yang lebih baik.
Saya juga ingin menyampaikan apresiasi atas berbagai program dan inisiatif yang telah dilakukan oleh FPK dan Paguyuban dalam mendukung pembauran persahabatan. Mari kita terus tingkatkan partisipasi aktif dalam setiap program yang ada, sehingga tujuan kita untuk
menciptakan masyarakat yang harmonis dan bersatu dapat tercapai,” ajaknya.
Sementara terkait berkurangnya anggaran FPK Riau untuk tahun 2025, Kepala Kesbangpol Riau Jenri Salmon Ginting AP MSi menyampaikan, disebabkan oleh berkurangnya anggaran untuk kebutuhan tahun 2025.
“Jadi harapan saya, di APBD Perubahan bisa kita ajukan penambahannya. Yang penting program-program pokok Pemerintah Provinsi Riau ini bjsa tercukupi. Khususnya masalah gaji pegawai, TTP Pegawai, infrastruktur dan yang sangat prioritas. Insya Allah bisa kita buat di tahun 2025 nanti, sebut Jenri Ginting seraya menyampaikan, agenda tahunan Kebhinnekaan tetap dilaksanakan pada tahun 2025. Karena itu sudah menjadi ikonnya Riau.
“Untuk kegiatan Kebhinekaan ini, kami mendapat penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri,” katanya.
Sedangkan Ketua Mitra Sunda Riau (Misuri) H EM Surachmat SH MH mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus merawat pembauran kebangsaan. Kenapa demikian? Tentunya diakhir tahun ini semuanya diawali dan berakhir. Diawali Alhamdulillah, kegiatan-kegiatan FPK Riau ini sangat sibuk dan luar biasa dan telah berjalan dengan sebaik-baiknya. Tentunya atas dukungan Kesbangpol. Dan itu tidak bisa dipuncaki.
"Kita tanpa Kesbangpol tidak akan berjalan. Karena disitu kita mencapai kerjasama yang baik, saling menguntungkan. Menguntungkannya, kita sebagai FPK tetap bersilaturahmi dan berkumpul dan bisa berbaur, yang tentunya disitu ada sarana, dana dan sebagainya dibackup oleh Kesbangpol. Alhamdulillah, Kesbangpol di zaman Pak Jenri Ginting luar biasa mendukung dan sangat dirasakan manfaatnya. Kalau istilah Sundanya, "Katara Ayana," yang artinya Kelihatan Adanya oleh anggota FPK Riau yang jumlahnya sebanyak 86 paguyuban. Karasa Ayana (Terasa Manfaatnya). Dan itu yang harus dipegang oleh kita untuk FPK Riau lebih baik lagi kedepannya,” tutur Eyang Surachman yang dipercaya sebagaj Ketua Panitia silaturahmi FPK Riau dengan Paguyuban se Provinsi Riau.(***)