Kampar

Melodi Indah Air Terjun Jonjang ke Aroma Serai Wangi dan Potensi Lubuk Bigau

  Laporan : Imelda Vinolia
   : info@suarariau.co
  2024-12-18 23:40:29 WIB
Arika saat bercerita di atas bebataun di Lokasi Air Terjun Jonjang, Minggu (15/12/2024)

SuaraRiau.co -LUBUK BIGAU,KAMPAR-Tersembunyi di dalam hutan lebat Kampar Kiri Hulu, Air Terjun Jonjang (Jenjang) Lubuk Bigau menjadi surga tersembunyi yang hanya diketahui oleh para petualang sejati. Dengan gemuruh air yang jatuh dari tebing tinggi, tempat ini menyuguhkan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat lain.

Air terjun Jonjang salah satu pesona keindahan dan keasrian bentang alam Kampar Kiri Hulu. Suara gemuruh air terjun yang memecah kesunyian hutan, serta pemandangan alam hijau dan udara yang segar, sinar matahari yang memancar dari ketinggian dan sela dedaunan memberikan suasana ketenangan hati untuk lepas jauh dari hiruk pikuk kota.

Air Terjun Jonjang berdiri menjulang setinggi lebih dari 30 meter, dengan air yang mengalir cukup deras meski sudah hampir dua minggu tidak hujan, membentuk tirai alami. Di bawahnya, terdapat kolam jernih berwarna bening putih kekuningan dari pancaran batu dan tanaman berwarna lumut  dasarnya, serta yang dikelilingi oleh batuan besar, menciptakan suasana damai yang sempurna sambil meminum kopi atau teh yang bisa isediakan fasilitator penyedia jasa layanan setempat. Sementara bagi yang bisa berenang akan menikmati kolam air jernih yang sejuk dan kerap bisa mandi merasakan pukulan tirai air yang jatuh dari atas air terjun ke tubuh kita dengan terapi alam ini.

Itulah hal yang bisa kita dapatkan dari menikmati lokasi Air Terjun Jonjang Lubuk Bigau.

Pesona air terjun di Hulu Kampar Kiri berlokasi tepat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Tak heran jika Kampar Kiri Hulu hampir sama dengan memiliki pesona alam yang juga indah seperti Sumbar. Ada banyak aliran sungai dan hutan alam di antara bukit-bukit yang melintasinya. Hal ini juga menyebabkan Kampar Kiri Hulu memiliki banyak air terjun.

Air Terjun Jonjang salah satu air terjun yang kini mendapat perhatian dari PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (Sumbateng). Bersama tim PLN UIP Sumbagteng Peduli Lingkungan dan masyarakat Desa Lubuk Bigau, selama dua malam menikmati lokasi air terjun Jonjang pada Sabtu-Minggu 13-15 Desember 2024. Fokus utama tim, yakni menikmati pesona indah Air Terjun Jonjang, Lubuk Bigau, yang belum tersentuh masyarakat umum.

Karena untuk mencapai lokasi ini perlu perjuangan keras. Sebaiknya perjalanan menggunakan mobil yang beroperasi dengan sistem 4x4. Jarak tempuh lebih kurang 2 jam dari ibu kota kecamatan ke Desa Lubuk Bigau.

Berangkat pukul 10.30 WIB, dengan santai akhirnya sampai di  Desa Lubuk Bigau sekitar pukul 08.30 WIB, karena sempat menunggu Tim di Bukit Sianik selama hampir 3 jam lamanya, Lalu, dari Desa Lubuk Bigau berkendaraan motor selama 15 menit dengan jalan terjal, mendaki dan menurun serta jurang yang menguji andrenalin di perjalanan, sambil melewati kebun  durian, kebun gambir dan aroma herbal dari hamparan daun serai wangi yang bisa terlihat lebat digelapan sepanjang kebun serai. Tak berapa lama, akhirnya, tim sampai di Shelter yang berlokasi di jenjang bukit yang luas dan landai bertingkat tiga. Selanjutnya tim pun makan malam bersama warga yang telah lebih dahulu sampai di Shelter. Sekitar Shelter didirikan tenda yang cukup besar untuk masak dan makan bersama. Lalu ngobrol menikmati udara malam di hutan dan terlelap tidur di lokasi jantung hutan  Lubuk Bigau tersebut, sambil menanti mentari keesokan harinya. Sebab ketika mentari telah muncul maka akan dimulaimenapaki pendakian menuju  hati  Lubuk Bigau ke Air Terjun Jonjang.

Tokoh pemuda, Arika Harmun yang mengkoordinir pemuda Desa Lubuk Bigau untuk perjalanan tersebut,  yang kerap dipanggil Ari, bercerita, bahwa Air Terjun Jonjang merupakan tingkatan keempat dari jalur Sungai Batang Kapas, Di bawah  jalur sungai tersebut, dihitung dari ketinggian 30 meter keatas dari permukaan tanah.

Diungkapkan Arika, di atas air terjun ini, ada 3 air terjun lagi. Dan di jalur anak sungai lainnya ada lagi beberapa air terjun.

“Jadi kita dikelilingi ada banyak air terjun,” ungkapnya.

Air terjun yang paling tinggi ungkap Arika lagi, adalah Air Terjun Batang Kapas. Tahun 2017 mereka mengukur secara manual  ketinggiannya mencapai 165 meter.

Halaman :
Penulis : Imelda Vinolia
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Kampar