SuaraRiau.co -SIAK- Gebrakan baru kembali ditunjukkan Bupati Siak Dr Afni Z bersama Wakil Bupati Syamsurizal.
Selama 16 hari pertama masa kerja, Pemkab Siak mampu melakukan efisiensi APBD Siak Tahun 2025 hingga mencapai Rp700 miliar. Dengan demikian, Pemkab Siak biss mencicil sejumlah program utama, seperti janji saat Pilkada beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah penyediaan seragam sekolah gratis.
Tak hanya itu, utang tunda bayar sebesar Rp327 miliar yang merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya, ditargetkan lunas pada tahun ini. Sehingga untuk tahun selanjutnya, Pemkab Siak bisa berkonsentrasi untuk program pembangunan.
Denikian beberapa poin yang terungkap dalam agenda pengarahan umum Bupati Siak, yang digelar Jumat (20/6/2025) malam.
Kegiatan itu disiarkan secara langsung melalui zoom meeting dan akun sosial media. Kegiatan dihadiri seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Siak, akademisi, NGO dan kalangan media, baik secara daring maupun luring.
Dalam kesempatan itu, Bupati Afni Z membeberkan kondisi keuangan Pemkab Siak secara terbuka. Diterapkannya, postur APBD Siak 2025 yang disahkan sebelumnya diasumsikan pada angka Rp3,1 triliun. Namun setelah dikoreksi, hanya mampu pada angka Rp2 hingga Rp2,1 triliun.
"Tunda bayar sebesar Rp327 miliar, defisit sekitar Rp400 miliar. Kita harus koreksi belanja Rp1-1,1 triliun. Alhamdulillah dengan efesiensi sekitar Rp700 miliar di seluruh OPD, InsyaAllah utang tunda bayar kita lunasi tahun ini. Agar tahun depan bisa fokus membangun tanpa beban utang," terangnya.
Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpotensi di angka Rp500 miliar. Angka ini akan terus ditingkatkan.
Sedangkan dana transfer pusat ke Siak, angkanya sebesar Rp1,7 triliun. Namun setelah dikoreksi, hanya Rp1,6 triliun. Afni berharap, setelah ini tidak terjadi pengurangan.
Menurut Afni, salah satu langkah yang dilakukan pihaknya pada 16 hari di awal masa pemerintahannya, adalah melakukan efisiensi hingga Rp700 miliar. Sehingga utang tunda bayar, bisa dituntaskan tahun ini juga.
"Efesiensi ini kami pastikan tidak akan mengganggu pelayanan masyarakat. Terutama pelayanan kesehatan, pendidikan dan juga urusan gaji ASN," tekannya..
Selain itu, pihaknya juga akan menurunkan harga gas elpiji ukuran 3 kilogram, yang masih kerap dikeluhkan masyarakat, terutama pedagang kecil dan UMKM.
"InsyaAllah dapat dipastikan harga gas elpiji 3 kilogram di Siak akan turun. Untuk angkanya masih kami rahasiakan. Sepulangnya kami dari retret, itulah pertama yang akan kami tandatangani dan kami umumkan ke masyarakat," ujarnya lagi.
Pihaknya telah berikhtiar untuk mencicil 17 program kerja utama. Di antaranya perjuangan hak hutan tanah rakyat melalui penyelesaian konflik lahan dan usulan pinjam pakai, pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), pemberian beasiswa dan pengadaan baju seragam sekolah gratis.
"Alhamdulillah tahun ini seragam sekolah di Siak bisa gratis dua pasang di setiap tingkatan TK, SD dan SMP Negeri. Seginilah dulu kemampuan APBD Siak dan ke depan akan kita libatkan UMKM. Mohon pelaksanaannya diawasi bersama," ungkap Afni.
Selain itu, Pemkab Siak juga akan melaksanakan lelang terbuka mulai 30 Juni 2025. Lelang berasal dari seluruh OPD dan menyasar seluruh kecamatan di Siak. Total nilai lelang yang akan dilaksanakan nanti berjumlah sekitar Rp137 miliar.
Namun dengan berat hati,Dr Afni menyampaikan untuk proyek infrastruktur jalan yang bernilai puluhan miliar terpaksa ditunda, hingga APBD Murni 2026.
"Lelang harus selesai tepat waktu dan tetap harus menjaga mutu. Ada beberapa proyek, terutama fisik jalan, kami yakin uangnya ada, tapi waktunya yang tidak ada," sebutnya.
Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak terkait, jika waktunya tidak terkejar, jalan yang akan dibangun ini dipastikan akan rusak cepat, karena sudah memasuki musim hujan.
"Kami tidak mau lagi uang rakyat Siak hanya berbasis proyek. Baru bangun cepat rusak. Dengan berat hati, beberapa proyek ini kami tunda sampai APBD murni 2026 di Januari agar kualitas jalannya bermutu," tuturnya.
Dr Afni mengajak seluruh masyarakat, NGO dan media untuk bersama mengawasi selama nantinya proses lelang berlangsung.
Tak hanya itu, Bupati Afni juga meminta pengawasan proyek yang menelan biaya miliaran rupiah, agar dilakukan oleh putra putri daerah, terutama yang sudah bergelar Sarjana Teknik (ST).
"Temuan menarik dari hasil diskusi kami tadi, pengerjaan pengawasan proyek ini uangnya lumayan. Jumlahnya miliaran juga. Katanya harus ahli yang bergelar ST. Saya pesan bahwa anak-anak Siak yang bergelar ST untuk diberi kesempatan mengawasi proyek," tegasnya.
Retret ke Jatinangor
Agenda pengarahan umum ini sekaligus menjadi ajang pamit Afni dan Syamsurizal, kepada masyarakat Siak.
Karena untuk beberapa hari ke depan, keduanya akan melaksanakan retret ke Jatinangor, sesuai arahan Presiden Prabowo.
Selama itu, roda pemerintahan akan dilaksanakan Plh Sekda Siak Fauzi Asni.
"Mulai besok saya dan Pak Wabup akan retret ke Jatinangor sekitar 5-7 hari ke depan. Roda pemerintahan akan dijalankan Pak Sekda selama ketidakhadiran kami," ujar Afni.
Dr Afni mengimbau seluruh OPD untuk tidak mengambil kebijakan yang bersifat strategis tanpa meminta arahan Sekda, serta tidak mengadakan kegiatan di luar agenda pemerintahan. ***