Meranti

Cegah Karhutla di Rangsang, PT SRL Kembali Siapkan Reward Hingga Ratusan Juta untuk Program Desa Bebas Api

  Laporan : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-12-19 15:24:56 WIB
Wakapolres Meranti Kompol Dodi Zulkarnain menjadi saksi MoU Desa Bebas Api PT SRL dengan tiga Desa di Kecamatan Rangsang, Kabupaten Meranti, Rabu (18/12/2024). Foto: ist

SuaraRiau.co -SELAT PANJANG-  PT Sumatera Riang Lestari (SRL), melanjutkan komitmennya dalam mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Meranti. 

Kali ini, perusahaan yang bergerak dalam bidang Hutan Tanaman Industri ini melakukan penandatanganan nota kesepahaman Desa Bebas Api (Free Fire Village) dengan beberapa desa, yakni Desa Penyagun, Wono Sari dan Teluk Samak, di Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Penandatangan MoU tersebut dilakukan Rabu (18/12/2024) di Meranti. 

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani manajemen PT SRL dan kepala desa terkait. Ikut hadir menyaksikan momen itu Wakapolres Meranti, Kompol Dodi Zulkarnain Hasibuan, Kepala BPBD Meranti, Muhlisin, Kepala Dinas Perkimtan-LH, Syaiful Bahri, Camat dan Kapolsek Rangsang, perwakilan Danramil 02 Tebing Tinggi serta sejumlah kepada desa dan BPD dari desa terkait.

Dalam kesempatan itu, Fahmi Panjaitan selalu perwakilan manajemen PT SRL menyebutkan, program ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya mencegah Karhutla, sekaligus melibatkan mereka dalam menjaga kelestarian hutan di Pulau Rangsang.

Ditambahkannya, kesepakatan tahap tiga ini berlangsung pada 1 Januari hingga 30 Maret 2025. Jika desa mampu menjaga arealnya tidak terjadi kebakaran selama periode tersebut, maka desa akan mendapat reward sebesar seratus juta rupiah dalam bentuk infrastruktur dari SRL.

Menurut Fahmi, PT SRL memulai program Desa Bebas Api ini pada tahun 2020 lalu. 

“Hingga saat ini, sudah tujuh desa yang kita libatkan dalam program Desa Bebas Api. Alhamdulillah hasilnya sangat efektif dalam menekan kasus Karhutla,” ungkapnya. 

Secara internal, perusahaan sudah dilengkapi dengan peralatan dan personil yang memadai. Termasuk menara pantau, pos pantau dan menara CCTV yang mampu menjangkau radius 35 sampai dengan 40 km, jelas Fahmi lagi. 

Sementara itu, Wakapolres Meranti, Kompol Dodi Zulkarnain Hasibuan mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program Desa Bebas Api yang diinisiasi PT SRL tersebut. 

Menurutnya penanganan Karhutla memang harus melibatkan banyak pihak. Selain itu program ini juga akan merubah kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan. 

“Yang dulunya membakar, berubah dengan metode dan mekanisme yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya. 

Wakapolres Meranti juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif PT SRL saat membantu pemadaman saat Karhutla terjadi di Rangsang. 

Sementara itu Kepala BPBD Meranti, Muhlisin, menyebutkan bahwa program seperti ini sangat membantu upaya pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan ekosistem hutan di Kepulauan Meranti.

"Program ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan Karhutla tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dan komitmen semua pihak," jelasnya.

Dengan upaya bersama yang terus diperkuat, Desa Bebas Api menjadi wujud nyata harapan akan lingkungan yang lebih lestari dan bebas dari ancaman kebakaran di masa depan. *** 

Penulis : Suara Riau
Editor : siswandi
Kategori : Meranti