SuaraRiau.co -PEKANBARU- Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo, secara resmi melantik Pengurus DPD Desa Bersatu Provinsi Riau.
Mantan anggota DPD RI, Intsiawati Ayus, dipercaya menahkodai DPD Desa Bersatu Provinsi Riau untuk lima tahun mendatang.
Pelantikan dilakukan Sabtu (21/9/2024), di Balai Serindit Gedung Daerah Jalan Diponegoro Pekanbaru
Lembaga ini merupakan gabungan dari kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta para perangkat desa.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) Rahman Hadi, Ketua DPP Desa Bersatu Asri Anas, serta para sejumlah perwakilan undangan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau.
Dalam sambutannya, Wamen PDTT berharap, kepengurusan DPD Desa Bersatu bisa menjadi wadah sekaligus mitra bagi Kemendes PDTT dalam hal pembangunan desa.
Pihaknya optimis harapan itu bisa terwujud, bila melihat pihak-pihak yang duduk dalam kepengurusan. Sebab banyak sosok yang bergabung dalam konstitusi ini, menurut Wamen PDTT Paiman Raharjo adalah mereka yang sudah memahami betul tetang apa yang dibutuhkan desa.
Ditambahkannya, DPD Desa Bersatu bisa melakukan monitoring atas kebutuhan apa saja yang dibutuhkan desa. Hal itu tentu sesuai dengan peran dan fungsinya sesuai aturan organisasi.
Sementara itu, Ketua DPD Desa Bersatu Risu, Intsiawati Ayus menyatakan, organisas ini sebagai tempat berhimpun, menjadi satu bersanding dengan pemerintahan kabupaten, provinsi termasuk pusat.
DPD Desa Bersatu ingin berkontribusi membangun desa dengan berpijak sesuai AD/ART organisasi.
Target awal pasca pelantikan, bersama jajaran pengurus DPD Desa Bersatu ingin membenahi administrasi dan struktur organisasi. Kemudian melakukan mapping berdasarkan kebutuhan desa. Termasuk potensi pertanian, perkebunan atau peternakan.
"Kita bemahi dulu administrasi dan struktur organisasi. Setelah itu akan ada agenda luar biasa. Misalnya sektor di kementerian pertanian. Yang menginginkan kita segera melakukan mapping, sumber daya alam yang ada," ungkap Intsiawati Ayus.
Ada pun untuk program aksi ke lapangan ditargetkan satu bulan ke depan sudah ada data lapangan terkait kebutuhan yang diharapkan suatu desa untuk menunjang menjadi desa lebih berkembang.
"Kita targetkan bulan depan data itu sudah terbentuk. Targetnya tentu saja desa itu bisa terus berkembang dan tumbuhnya sumber ekonomi baru oleh masyarakat. Tadi Pak Wamendes sebut tak ada lagi desa tertinggal, tak ada lagi yang miskin. Tapi mengkesampingkan data yang ada kita tetap ingin setiap desa tetap tumbuh dengam potensi desa masing-masing," paparnya. ***