Info Hulu Migas

PHR Amankan Energy Negeri untuk Kedaulatan Energy

  Laporan : H. Azwar
   : info@suarariau.co
  2023-08-30 17:31:19 WIB
Kapal Tanker Pangrango P.1023 milik Pertamina bersandar di Hydrocarbon Transportation (HCT) Crude Oil Terminal Operation Centre yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).Foto.Suarariau.co/Azwar

SuaraRiau.co - DURI- Terhitung April 2020 Pertamina telah bertransformasi. Dimana sebelumnya Pertamina Holding menghandle portofolio dan juga memanage dari seluruh line bisnisnya, saat ini Pertamina Holding fokus ke dalam portofolio bisnis yang betul-betul berfungsi sebagai holding yang mengendalikan seluruh operasi yang ada. Untuk itu dibentuklah sub holding yang mengarah kepada aktivitas inti Pertamina.

Sejumlah operator rig PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sedang melakukan pengeboran sumur minyak di salah satu kawasan Rig PDSI 49.2 Bekasap / Duri.Foto.Suarariau.co/Azwar

EVP Upstream Bussines PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan merupakan bagian Upstream Subholding, dimana kegiatannya berhubungan dengan upaya pencarian minyak dan gas bumi, dengan wilayah operasi seluas ~6.200 Km2.

"WK Rokan yang memiliki portofolio pertama, yakni Injeksi Uap pertama dan terbesar di dunia dan Injeksi air terbesar di Asia Tenggara dengan memiliki 2 jenis tipe minyak Sumatera Light Crude dan Duri Crude,"kata Edwil, saat Media Visit di Gedung Hall Widuri Club, Kamis (24/8/2023).

Pekerja sedang melakukan perbaikan dan optimalisasi pompa angguk/pumping unit di Central Gathering Station (CGS) 10 Field Duri, Kamis (24/8/2023). Hal ini dilakukan agar produksi minyak di WK Rokan terus meningkat.Foto.Suarariau.co/Azwar

Sebagai informasi, Edwil menerangkan Wilayah kerja PHR terdiri dari 7 Kabupaten di Riau, yakni Rohul, Rohil, Bengkalis, Siak, Kampar, Pekanbaru dan Dumai. Memiliki 35 Stasiun pengumpul (Gathering Station) yang menampung minyak yang dialiri dari perut bumi yang berfungsi sebagai tempat yang memisahkan Liquid Natural Gas (LNG) yang terdiri dari minyak, gas dan air.

"Untuk mengaliri Liquid Natural Gas ini, PHR WK Rokan juga harus menjaga dan memastikan jaringan pipa yang berisiko tinggi sepanjang 13.200Km agar selalu berada dalam kondisi baik dan juga aman bagi lingkungan,"terangnya.

Dijelaskannya saat ini dari 84 lapangan minyak aktif dengan jumlah sumur -+11.300 Sumur, lapangan WK Rokan ini bukanlah lapangan yang baru berproduksi, tapi lapangan yang sudah tua, yaitu sejak tahun 1952 sampai saat ini sudah berproduksi.

"Meski demikian, dengan kesungguhan PHR WK Rokan terus berupaya untuk mengumpulkan minyak yang masih ada, kemudian dikumpulkan menjadi satu sehingga hasilnya menjadi capaian yang besar,"jelas Edwil

Sr Manager D&C Operations, Agus Saepul Dahlan saat memaparkan proses pemantauan di lokasi Rig Pengeboran di Ruangan Pusat Analisa Seluruh Operasi Dengan Pengawasan Berbasis Teknologi Informasi (PASOPATI) Duri, Kamis(24/8/2023).Foto.Suarariau.co/Azwar

"Adapun yang menjadi PR bagi PHR WK Rokan saat ini adalah bagaimana 94 Juta Barel Fluida/hari, yang 90% nya diinjeksikan ke dalam bumi dan 10% nya dibuang ke permukaan. PHR WK Rokan juga membangun fasilitas yang dapat menjamin baku mutu air yang dibuang ini lebih baik dari pada air yang ada di sungai, air tersebut dipastikan sudah mendekati standar air minum. Inilah komitmen PHR WK Rokan menjamin apa yang dibuang di permukaan tidak mengganggu ekosistem dan tidak akan merusak lingkungan," ungkap Edwil.

Terkait produksi Edwil menjelaskan tren produksi PHR WK Rokan hari ini berada di posisi sangat baik. Awal tahun pasca alih kelola, hasil produksi dengan penambahan sumur baru dan aggressive WOW SWS berada pada posisi 150 Production Rate, MBOPD.

"Namun setelah PHR WK Rokan berinvestasi, saat ini tren PHR WK Rokan selalu terjaga dan berada di posisi rata-rata 165 Production Rate,BOPD. Jika sebelum alih kelola operator lama murni bekerja untuk kepentingannya perusahaannya, tapi hari ini Pertamina mengoperasikan WK Rokan adalah untuk mengamankan Energy Negeri untuk Kedaulatan Energi di negara kita sendiri,"jelasnya.

Pekerja PHR WK Rokan melakukan pemeriksaan tekanan Softener di  Central Gathering Station (CGS) 5 Duri Field, Kamis (24/8/2023).Foto.Suarariau.co/Azwar

"Hingga saat ini, PHR WK Rokan telah berkontribusi sebesar 26% dari 700.000 Barel Oil Equivalent Per Day (Bopd), dengan pemasukan bagi negara sebesar -+63 Triliun. Selain itu, PHR WK Rokan juga telah berkontribusi melalui 10 persen Participating Interest (PI) dari Wilayah Kerja (WK) Rokan dan WK Kampar untuk Provinsi Riau, PT Riau Petroleum Rokan (RPR) dan PT Riau Petroleum Kampar (RPK) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Perusahaan Perseroan Daerah (PPD) yang ditunjuk Provinsi Riau untuk mengelola PI di WK Rokan dan WK Kampar, tanpa adanya investasi dari pengelolaan," ucap Edwil

Edwil menerangkan untuk lancarnya kegiatan dan produksi di PHR WK Rokan memiliki sebanyak 2.300 Pekerja dan 37.000 Mitra kerja di sejumlah Kabupaten di Riau yang harus terjaga keselamatannya dan menjamin pekerja ini dapat kembali kerumah dengan selamat sampai kerumah berkumpul kembali dengan keluarganya.

"Bagi kami, pekerja ini tidak cukup memiliki kompetensi saja, tapi juga memiliki awareness terhadap keselamatan kerja. Oleh karena itu PHR WK Rokan mengembangkan Digital & Innovation Center (DICE). Disini dikelola secara keseluruhannya, bagaimana kita bisa mengontrol semua operasi bisa berjalan dengan aman dan selamat. Jika ada pekerjaan yang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), kita bisa cepat mengambil kebijakan dan solusi untuk mengatasi," ungkapnya.

Petugas Operator Boiler PHR WK Rokan, Duri Field, melakukan General Inspection Steam Generator, Kamis (24/8/2023). Hal ini rutin dilaksanakan 1 Kali dalam 2 Tahun.Foto.Suarariau.co/Azwar

Inilah upaya pergerakan Pertamina di dalam mengamankan energy negeri dan juga menjamin roda perekonomian di daerah juga terus bergerak. Hari ini total pekerja WK Rokan berdasarkan data Statistik Human resources (HR) 70% berasal dari daerah Riau yang dibuktikan dengan KTP/surat domisili dan lain-lain. Inilah bukti PHR WK Rokan yang tidak hanya mengamankan energy negeri, tapi juga menjamin roda perekonomian di daerah juga terus bergerak.

Team Manager Dumai Operation Achmad Ubaydillah bersama staf memantau lalu lintas keluar masuknya minyak dari Duri, Minas, Rohil di ruang kendali melalui monitor CCTV dan monitor operasi, Jumat (25/8/2023).Foto.Suarariau.co/Azwar

Untuk penggunaan energi hijau (green energy) di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Edwil mengatakan Pertamina telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terbentang seluas 28,2 hektare (Ha) di kawasan kompleks perumahan pekerja PHR di WK Rokan. Pembangunan PLTS tersebut berkolaborasi dengan PT Pertamina Power Indonesia selaku Sub Holding Pertamina di bidang Energi Baru dan Terbarukan.

Saat ini, PHR WK Rokan telah memiliki frekuensi yang terpisah dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sistem kelistrikan di WK Rokan dikelola sendiri dengan kapasitas +-400 MW untuk memenuhi kebutuhan operasi di seluruh WK Rokan,"katanya.


Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berkomunikasi melalui Handy Talky (HT), saat pengapalan lifting minyak mentah di Pelabuhan Dumai, Riau, Jumat (25/8/2023). Pelabuhan ini merupakan Hydrocarbon Transportation (HCT) Crude Oil Terminal Operation Center di Kota Dumai, Riau, yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).Foto.Suarariau.co/Azwar

"Selain itu, yang juga penting bagi PHR WK Rokan adalah, ada sekitar 21.000 penerima manfaat melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). PHR WK Rokan hari ini patut berbangga, karena menjadi yang paling banyak melakukan pembinaan terhadap UMKM dan juga Pembangunan yang sifatnya bermanfaat bagi masyarakat sekitar, seperti salah satunya Ekoriparian dan Taman Kehati di Kampus Universitas Lancang Kuning (Unilak). Inilah tanggung sosial kami sebagai satu keluarga, agar ikut berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian lokal dan situasi di sekitar tempat kami bekerja dapat dinikmati oleh masyarakat," ungkap Edwil.

Kapal Tanker Pangrango P.1023 milik Pertamina bersandar di Hydrocarbon Transportation (HCT) Crude Oil Terminal Operation Centre yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Kapal ini digunakan untuk mendistribusikan minyak mentah yang berasal WK Rokan kesejumlah Refinery Unit Domestik, Jumat (25/8/2023).Foto.Suarariau.co/Azwar

"Kami berharap dengan bakti PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan terhadap negeri ini dan juga melalui 10 persen participating interest yang Pertamina berikan kepada daerah, dapat dipergunakan dan dinikmati secara luas bagi masyarakat Provinsi Riau,"harap Edwil.(SR/azw)

Penulis : H. Azwar
Editor : Dara Fitria
Kategori : Info Hulu Migas