Kampar

Balai Bahasa Riau Taja Kegiatan Revitalisasi Basiacuang

  Laporan : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2023-06-25 12:38:11 WIB
Pementasan basiacuang yang ditaja di rumah Lontiok Kandil Kemilau Emas, Desa Pulau Belimbing. Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Kamis (22/6)./ist

SuaraRiau.co - BANGKINANG - Sebanyak 17 orang perwakilan masyarakat utusan 20 suku di Kecamatan Kuok, Kambupaten Kampar, Riau saat ini sudah bisa basiacuang. Mereka yang terdiri dari pemuda dan masyarakat perwakilan suku menyatakan kesiapan dalam menghidupkan dan melestarikan basiacuang, yang merupakan aktivitas kebudayaan masyarakat Kampar yang berisi ungkapan petatah-petitih dan pantun yang bermakna. 

Acara pementasan yang merupakan kegiatan akhir revitalisasi atau menghidupkan kembali basiacuang merupakan bentuk keberhasilan kegiatan pelestarian basiacuang yang ditaja Balai Bahahasa Provinsi Riau. 

Acara diadakan di rumah Lontiok Kandil Kemilau Emas, Desa Pulau Belimbing. Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Kamis (22/6).

 

Kegiatan Revitalisasi Basiocuang sudah berlangsung sejak bulan Maret tahun 2023 lalu. Sebanyak 17 orang dilatih oleh dua orang guru, yaitu Bapak Abuzar dan Zamri. 

Kepala Balai Bahasa dalam hal ini diwakili oleh Kasubag TU, Endy Satya Ramadhan, SH mengatakan bahwa kegiatan revitalisasi ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam melestarikan sastra lisan Riau sebagai khasanah kekayaan bangsa. 

Pemerintah dalam hal ini, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, melalui Balai Bahasa Provinsi Riau menjakan masyarakat dan semua kalangan untuk memberi perhatian lebih terhadap upaya-upaya pelestarian sastra lisan yang ada Riau. 

Sejak lima tahun terakhir Balai Bahasa terus melakukan kegiatan pelestarian dalam bentuk konservasi dan revitalisasi sastra lisan dan bahasa daerah di sejumlah daerah di Riau. 

“Kami melakukan ini sebagai pemantik agar kegiatan serupa kami harapkan bisa dilakukan juga oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Sehingga kekayaan sastra lisan sebagai produk budaya kita tetap terjaga dengan baik,” kata Endry dalam sambutannya.

Sementara itu, Pemprov Riau yang diwakili Staf Ahli Gubenur bidang pemerintahan, Hukum dan sumberdaya manusia, Yurnalis Basri, S.Sos, M.Si sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kegiatan yang dilaksanakan Balai Bahasa Riau ini.

"Saya bersyukur sekali, atas persiapan Desa Pulau Belimbing sebagai tempat Pementasan sastra lisan basiacuang yang sudah dimulai dari bulan Maret. Dan hari ini merupakan puncak dari pelaksanaan kegiatan basiacuang," kata Yurnalis.

Kegiatan sastra lisan ini merupakan mimpinya bagimana supaya budaya ini bisa dikembangkan dan dilestrasikan."Ini masuk salah satu mimpi saya, dimana saya kebetulan putra jati anak Kabupaten Kampar dan kebetulan saya belum pernah melihat langsung kegiatan seperti ini. Hari ini Balai Bahasa Provinsi Riau menghadirkan apa yang saya mimpikan," ujar Yurnalis.

Oleh karena itu ia menilai kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat memberikan manfaat terutama edukasi terhadap nilai-nilai budaya, adat istiadat, sehingga adat istiadat ini tetap lestari, tidak lapuk oleh hujan dan tidak lekang oleh panas.

"Inilah salah satu prestasi dari Balai Bahasa Provinsi Riau yang kita harapkan ini sebagai pemantik bagi Kabupaten Kampar, sehingga kegiatan ini bisa dilanjutkan oleh Kabupaten Kampar," harapnya.

"Apalagi banyak adat dan tradisi di Kabupaten Kampar ini, karena Kabupaten Kampar ini adalah negeri yang penyangganya adalah adat sitiadat yang sangat kaya nilai atau pesan pesan moral yang sangat luar biasa. Mudahan mudahan yang dilakukan hari ini mempunyai nilai manfaat dan anak-anak muda tidak akan kehilangan jati diri sebagai anak yang beradat di Kabupaten Kampar," ujarnya lagi.

Sementara itu, Camat Kuok juga sangat merespon positif acara basiacuang yang dilaksanakan Balai Bahasa Provinsi Riau."Pertama dengan adanya kegiatan ini tentunya kebudayaan yang hampir punah ini, ke depan bisa kita kembangkan dan bisa kita budayakan. Dan budaya ini akan terus kita kembangkan dan pertahankan tidak hanya di Kecamatan Kuok, tetapi di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar.

"Dari pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi ini, hasilnya langsung kita lihat, dimana para pemuda yang direkrut ini sudah mampu menampilkan basiacuang sebagai budaya asli Kabupaten Kampar," kata Camat.

Pihaknya berharap kepada Balai Bahasa Provinsi Riau agar terus kembangkan dan lanjutkan kegiatan basiacuang ini untuk generasi anak cucu ke depan.

Hadir pada kegaiatan ini, Kepala Balai Bahasa yang diwakili Kasubag TU, Endy Satya Ramadhan, SH, Staf Ahli Gubenur bidang pemerintahan, Hukum dan sumberdaya manusia, Yurnalis Basri, S.Sos, M.Si dan Camat Kuok.(***)
 

Penulis : Suara Riau
Editor : Elpi Alkhairi
Kategori : Kampar