SuaraRiau.co - Komunitas Seni Rumah Sunting akan melaksanakan helat seni di awal tahun ini, yakni Residensi Seniman Riau (RSR) yang dilaksanakan 27, 28 dan 29 Januari mendatang.
Dalam kegiatan ini, para seniman akan diajak melakukan observasi, kajian dan pendalaman terhadap objek kebudayaan yang ada di Kampar Kiri Hulu, persisnya di Desa Tanjung Beringin, lalu mendokumentasikannya dalam bentuk karya sesuai cabang seni yang dipilih.
Founder Rumah Sunting yang juga seniman dan budayawan Riau, Kunni Masrohanti, menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya ambil bagian dalam mewujudkan amanah Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
"Akhir dari kegiatan ini wajib ada karya sebagai dokumentasi apa yang sudah dikaji teman-teman seniman dengan objek kebudayaan yang ada di desa. Inilah cara kami, cara Rumah Sunting dan cara seniman berbuat, bergerak untuk turut memajukan kebudayaan di Riau sesuai amanah Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Inilah salah satu upaya pemajuan kebudayaan itu," kata Kunni dalam keterangan resmi yang diterima redaksi.
Kegiatan yang mengusung tema Eksplorasi Objek Kebudayaan Masyarakat Rimbang Baling Dengan Jalan Seni ini, akan melibatkan 16 seniman pilihan dari 8 cabang seni. Delapan cabang seni tersebut yakni, musik, teater, tari, rupa, puisi, cerpen, sastra lisan dan sinema.
"Saya bersama segenap keluarga besar Rumah Sunting mengundang seniman Riau, khusus Riau, untuk bergabung di RSR2023 sesuai ketentuam dan persyaratan. Silakan follow Instagram Rumah Sunting dan semua ketentuan itu ada di sana," kata Kunni lagi.
Kunni juga menyebutkan, RSR merupakan program baru yang sudah disepakati pengurus dan anggota Rumah Sunting serta menjadi kegiatan pertama yang dilaksanakan di tahun ini.
Setidaknya ada tiga kegiatan dalam RSR2023 nanti, yakni, Seniman Memilih, Pertunjukan Seni dan Jelajah Budaya. Jika memungkinkan, juga akan dilaksanakan Diaskusi Seni.
Selain fokus mengkaji objek kebudayaan dan menciptakan karya seni, para seniman juga akan dibawa menjelajahi alam dan budaya masyarakat Rimbang Baling dengan berkeliling menyusuri sungai atau menayaksikan berbagai kearifan lokal di sana.
Saat ditanya mengapa Kampar Kiri Hulu menjadi lokasi pilihan Residensi Seniman Riau 2023, Kunni menjawab dengan panjang lebar.
"Kampar Kiri Hulu ini sudah seperti rumah kami. Sejak 2014 Rumah Sunting sudah melakukan berbagai kegiatan seni, budaya, literasi dan konservasi di sini. Yang lebih penting lagi, semua objek budaya ada di sini, bahkan 10 objek budaya yang disebut dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017, semua ada di sini. Objek budaya ini bukan hanya dilestarikan sebagai warisan saja, tapi ini potensi yang bisa diinovasi menjadi sumber ekonomi masyarakat melalui kreatifitas seni dan wisata," beber Kunni yang juga pegiat ekowisata.(src/rls)