SuaraRiau.co - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univeritas Lancang Kuning Pekanbaru, Riau memberikan apresiasi kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prof.Dr.Siti Nurbaya Bakar,M.Sc sebagai Ibu pengendali kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Indonesia. Apresiasi itu diberikan dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2022.
Presiden BEM Unilak, Septian Frandika mengatakan sangat pantas dan tidak berlebihan bila pihaknya menobatkan Siti Nurbaya sebagai Ibu pengendali karhutla Indonesia karena prestasinya menjaga lingkungan dan hutan sangat nyata dirasakan oleh masyarakat Indonesia khususnya bumi lancang kuning. Hal itu dapat dibuktikan dengan tiga tahun belakangan ini karhutla dapat dikendalikan dengan baik, biasanya kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan asap yang dahsyat di Riau sudah menjadi rutinitas tahunan pada musim kemarau.
“Menobatkan Ibu siti Nurbaya sebagai Ibu pengendali karhutla Indonesia sangat layak dan pantas. Sebagai seorang Ibu beliau berhasil menghadirkan langit biru. Tiga tahun ini kita bebas menghirup udara segar. Biasanya dimusim kemarau mahasiswa akan diliburkan karena asap akibat kebakaran, kita tau lah itu sudah menjadi rutinitas tahunan di Riau. Alhamdulillah karena kita punya Menteri LHK yang merupakan seorang Ibu yang hebat maka karhutla dapat dikendalikan dengan baik,” kata Fran dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Kamis 22 Desember 2022.
Keputusan pemberian penghargaan kepada Menteri LHK Siti Nurbaya sudah melalui rapat kabinet Bem Unilak yang dia pimpin. Sehingga dasarnya sangat jelas dan sudah melalui kajian. Diantaranya baru dimasa kepemimpinan Menteri Siti Nurbaya terjadi reformasi kebijakan yang berimplikasi langsung pada keberhasilan pengendalian karhutla seperti moratorium total ijin hutan primer dan lahan gambut. Saat ini area yang termasuk di moratorium mencapai 66 juta hektar seluruh Indonesia. Selain itu dilakukan tata kelola gambut, penegakan hukum kepada kalangan pemilik modal/konsesi, serta adanya kebijakan perhutanan sosial.
"Kami tetap mendesak agar Menteri LHK harus tetap tegas kepada perusahaan ataupun para pihak yang tidak mendukung langkah-langkah pengendalian karhutla dan tata kelola gambut. Jika masih ada area perusahaan terbakar, agar dikurangi areal konsesinya bahkan bila perlu dicabut ijin konsesinya," kata Fran.
Selanjutnya fran juga mendukung Menteri Siti Nurbaya melakukan penyelesaian konflik kerterlanjuran di dalam kawasan hutan dengan pendekatan dan berpegang teguh pada UUCK.
Terakhir fran mengatakan pihaknya akan menitipkan piagam penghargaan tersebut kepada kepala Korwil Manggala Agni Riau agar selanjutnya diserahkan kepada Menteri Siti Nurbaya.
“Kita akan titipkan nanti Piagam penghargaan ini kepada pihak manggala Agni agar diserahkan kepada Ibu Menteri. Selamat hari Ibu dan terimakasih telah hadirkan langit biru," tutupnya.(src/rls)