SuaraRiau.co -NEW DELHI- Dalam perkembangan terakhir pasca jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH 370 pada 2014 lalu, roda pendaratan pada 2017 telah ditemukan para peneliti. Penemuan terbaru dari puing-puingnya menunjukkan penyebab utama kecelakaan itu adalah niat buruk pilot. Khususnya, penerbangan, Boeing 777, jatuh pada tahun 2014, merenggut nyawa 239 penumpang. Inilah cerita kelanjutan  pengungkapan misteri jatuhnya MH370 yang dikutip oleh newsroompost.com

Roda pendaratan ditemukan pada tahun 2017 

Potongan puing - pintu roda pendaratan Boeing 777 yang hancur - dilaporkan ditemukan pada tahun 2017 oleh seorang nelayan bernama Tataly setelah terdampar di pantai Madagaskar karena badai tropis.

Namun, peneliti menemukannya hanya 25 hari yang lalu. Nelayan itu menyimpan alat itu selama lima tahun karena dia tidak menyadari pentingnya alat itu. Dia juga menggunakan pintunya sebagai papan cuci selama bertahun-tahun.

Pilot bermaksud menghancurkan pesawat

Puing-puing penerbangan MH370 dari nelayan dikirim ke insinyur Inggris Richard Godfrey dan pemburu bangkai kapal Amerika Blaine Gibson. Setelah mempelajari bagian-bagiannya, mereka menemukan bahwa pilot MH370 bermaksud menghancurkan pesawat tersebut.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh para ahli mengatakan penyelaman berkecepatan tinggi dan roda pendaratan yang diperpanjang menunjukkan niat yang jelas untuk menyembunyikan bukti kecelakaan segera setelah kecelakaan itu.

Ia menambahkan bahwa pilot mengetahui roda pendaratan selama pendaratan darurat di air laut akan menyebabkan lebih banyak kerusakan, pecah menjadi beberapa bagian. Karena itu, para pelancong hanya memiliki sedikit waktu untuk keluar dari pesawat sebelum tenggelam sepenuhnya.****