SuaraRiau.co - Peran kaum perempuan menjadi bagian penting dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim. Tidak hanya memberi nilai strategis untuk ekologis, menjaga dan memanfaatkan mangrove juga dapat memberi dampak ekonomi. Hal inilah yang coba didorong oleh akademisi dari Universitas Lancang Kuning.
''Jika sebelumnya mangrove hanya dilihat sebagai bahan baku untuk membuat arang, maka persepsi itu harus diubah dengan memanfaatkan buah dan daunnya. Untuk itu kami mendorong keterlibatan perempuan dalam pemanfaatan mangrove secara berkelanjutan,'' kata Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Unilak, Afni Zulkifli, Selasa (6/9/2022).
Peran perempuan untuk memberdayakan mangrove, dicontohkan seperti di kelompok Mangrove Sungai Bersejarah, Kampung Kayu Ara Permai, Kecamatan Sei.Apit, Kabupaten Siak. Di sini kaum perempuan mulai mengolah dan memanfaatkan mangrove untuk berbagai jenis kuliner.
Diantara produk yang dihasilkan tidak dengan menebang pohon mangrove, melainkan diproduksi dari memanfaatkan daun dan buah mangrove.
''Ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting untuk ikut menjaga kelestarian mangrove, dan bisa memberikan dampak ekonomi jika terus berkembang,'' kata Afni.
Produk kuliner yang dihasilkan diantaranya Peyek dari daun Mangrove waru; Stick Jeruju dari pucuk daun mangrove Jeruju; Dodol berembang dari buah mangrove berembang; Sirup berembang dari buah mangrove berembang; Kopi mangrove dari buah mangrove Bakau; Bolu api-api dari buah mangrove Api-api.
Semua produk ini sudah dapat diproduksi, namun sayangnya kelompok perempuan di lokasi ini masih mengalami beberapa kendala. Diantaranya peralatan produksi, pengurusan izin BPOM, packing, pemasaran produksi, ketersediaan bahan produksi, modal produksi yang masih terbatas, dan kualitas SDM.
''Untuk itu tim Dosen Unilak melaksanakan kegiatan riset dan pengabdian di lokasi ini, salah satunya dengan memberi bantuan peralatan produksi sehingga kelompok perempuan ini dapat semakin berdaya dalam mengelola kuliner berbahan mangrove,'' jelas Afni.
Tim dosen yang terlibat berasal dari FIA Unilak. Selain Afni, kegiatan pengabdian masyarakat ini beranggotakan Dosen FIA Unilak lainnya Dr.Prihati dan Fara Merian Sari. Selain memberikan bantuan peralatan pengolahan mangrove, juga dilakukan pendampingan agar organisasi yang didominasi perempuan ini dapat lebih berdaya saing.
''Kami mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan Dosen Unilak kepada kelompok perempuan di kampung Kayu Ara Permai. Bantuan peralatan yang diberikan sangat bermanfaat untuk pengolahan kuliner mangrove,'' kata anggota kelompok perempuan di Kayu Ara Permai, Kameria.(rls/src)