SuaraRiau.co - Untuk mempermudah edukasi informasi perubahan iklim di tingkat tapak, tim Dosen Universitas Lancang Kuning melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan diseminasi informasi perubahan iklim dilakukan berbasis Quick Response Code atau QR Code di ekowisata mangrove sungai bersejarah, Kayu Ara Permai, Sungai Apit, Siak.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berawal dari permasalahan masih rendahnya pengetahuan tentang informasi perubahan iklim, dan kelompok masyarakat tidak memiliki keterampilan untuk diseminasi informasi perubahan iklim berbasis digital.
''Dengan memberi edukasi sekaligus penyerahan peralatan, kami ingin masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang informasi perubahan iklim, sekaligus memberikan keterampilan pada mitra untuk diseminasi informasi perubahan iklim berbasis QR Code,'' kata anggota tim pengabdian masyarakat, Vita Amelia, Selasa (6/9/2022).
Adapun mitra kegiatan ini adalah kelompok Konservasi Laskar Mandiri yang dipercaya masyarakat Desa mengelola Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah. Pembangunan ekowisata ini salah satunya sebagai sarana edukasi bagi masyarakat terkait upaya mitigasi dampak perubahan iklim.
Upaya edukasi perubahan iklim diperlukan mitra agar ekosistem mangrove dapat dijaga bersama-sama dengan melibatkan masyarakat sekitar, termasuk pengunjung yang datang berwisata. Namun memang kendalanya sampai saat ini diseminasi informasi iklim belum banyak dimanfaatkan mitra secara digital. Sementara dampak perubahan iklim terus menggerus keberadaan ekowisata, bahkan Kampung Kayu Ara Permai.
''Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini kami ingin masyarakat memiliki kesadaran tentang dampak, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Harapannya ini dapat membantu masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungannya,'' kata Vita.
Adapun anggota tim pengabdian masyarakat ini juga berasal dari Fakultas Ilmu Budaya konsentrasi Ilmu Perpustakaan, Triono Dul Hakim, dan Dosen dari Fakultas Ilmu Administrasi, Afni Zulkifli.
Berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian terus dilakukan di kawasan pesisir Siak ini, dengan harapan dapat menjadi lokasi edukasi dan laboratorium lapangan bagi masyarakat untuk menjaga mangrove, sebagai bagian penting dari upaya pengendalian perubahan iklim.
''Diseminasi informasi iklim diperlukan untuk memperkecil resiko dampak perubahan iklim. Informasi iklim yang akurat dan cepat dapat menjadi alat kelompok masyarakat rentan untuk mengambil keputusan, dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan atau kegiatan yang mereka lakukan dalam beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim. Informasi iklim bisa didapat dari kemapanan literasi sebagai nilai kecakapan hidup,'' tambah tim pengabdian masyarakat, Afni Zulkifli.(rls/src)