Nasional

Jokowi Jamin Akses Pendidikan Bagi Masyarakat tak Mampu, Relawan Sebut Begini

  Laporan : siswandi
   : info@suarariau.co
  2022-01-19 13:55:37 WIB
Ilustrasi

SuaraRiau.co - PEKANBARU- Salah satu program yang terus ditingkatkan Presiden Joko Widodo saat ini, adalah peningkatan pada sektor pendidikan. Salah satu program unggulannya adalah Presiden Jokowi menjamin adanya akses pendidikan bagi masyarakat dari kalangan kurang mampu. 

Program ini pun mendapat respon positif dari sejumlah kalangan. Salah satunya disampaikan Eka, dari Relawan Indonesia Sumatera untuk Jokowi (RI Satu Jokowi). Menurutnya, jaminan yang disampaikan Presiden Jokowi itu sudah selayaknya disambut dan didukung dengan segenap kalangan masyarakat. Hal itu mengingat program itu akan banyak manfaatnya bagi dunia pendidikan di Tanah Air, khususnya dari kalangan masyarakat kurang mampu. Sebab, dengan keterbatasan ekonomi, anak-anak mereka dipastikan tetap bisa mengecap dunia pendidikan dengan layak. 

"Salah satu kendala yang masih sering dirasakan masyarakat kita adalah soal akses pendidikan. Bagi yang berkecupan mungkin tidak ada masalah. Namun kondisinya tentu berbeda kalau dibandingkan dengan masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi," ujarnya, Selasa (18/1/2022). 

Menurut Eka, wajar jika Presiden Jokowi bahkan menjamin adanya akses untuk dunia pendidikan dari kalangan masyarakat kurang mampu tersebut. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah program yang sedang dilaksanakan saat ini. Di antaranya Program Kartu Indonesia Pintar. Untuk program ini, pemerintahan Jokowi menganggarkan dana sebesar Rp21 triliun. Dana ini ditujukan kepada 21 juta siswa di seluruh penjuru Tanah Air. 

Begitu pula dengan program Kartu Indonesia Pintar Kuliah. Program ini didukung dengan anggaran sebesar Rp8,4 triliun, yang ditujukan kepada 1,1 juga mahasiswa yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.  

Sedangkan program lain yang juga tengah dilaksanakan adalah Program Kampus Merdeka. Dalam hal ini, program tersebut menyediakan magang bersertifikasi di perusahaan-perusahaan ternama di Tanah Air. Program ini ditujukan kepada sekitar 50 ribu peserta. 

"Dari penjabaran tentang program ini, kita mendapat gambaran betapa seriusnya pemerintah dalam meningkatkan sektor pendidikan bagi generasi penerus. Tidak hanya melanjutkan sekolah, masyarakat juga bakal diikutsertakan langsung dalam dunia usaha. Kita berharap, program ini nantinya bisa menghasilkan entrepreneurship yang tangguh pada masa mendatang," tambah Eka.

Menurutnya, indikasi dari perkembangan dunia pendidikan di Tanah Air, bisa dilihat dari data Kenaikan Human Capital Index. Sejak tahun 2017 lalu, yang awalnya masih berkutat pada angka 0,52 naik menjadi 0,54 pada tahun 2020. Trend ini juga masih menunjukkan adanya kenaikan yang berlanjut hingga saat ini. 

"Tinggal sekarang bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan peluang yang demikian besar ini. Karena nantinya, yang paling merasakan dampaknya juga masyarakat sendiri," sarannya. 

Pihaknya berharap, seluruh program pendidikan yang merupakan bagian dari gerakan Indonsia Tumbuh ini, benar-benar bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Karena itu, selain dukungan yang maksimal, masukan bagi pemerintah juga dirasakan perlu supaya program-program tersebut berjalan dengan maksimal. ***

Penulis : siswandi
Editor : siswandi
Kategori : Nasional