SuaraRiau.co -JAKARTA - Greysia Polii baru saja mencetak rekor baru Indonesia bersama Apriyani Rahayu. Pasangan ganda putri itu meraih emas cabor bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 nomor ganda putri.
Ya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi ganda putri pertama yang meraih emas di Olimpiade buat Indonesia.
Mereka mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua gim langsung 21-19 dan 21-15.
Nah siapakah pasangan ganda putri in, berikut profil mereka:
Greysia Polii (lahir 11 Agustus 1987) adalah pemain bulu tangkis Indonesia yang berspesialisasi dalam ganda. Polii dan pasangannya Apriyani Rahayu adalah juara bertahan Olimpiade di ganda putri menyusul kemenangan mereka di Olimpiade Musim Panas 2020. Dia juga meraih emas bersama Rahayu di SEA Games 2019, dan bersama mantan rekannya Nitya Krishinda Maheswari di Asian Games 2014. Dia juga memenangkan tiga medali perunggu di Kejuaraan Dunia pada 2015, 2018, dan 2019. Polii adalah anggota Komisi Atlet BWF untuk mewakili kebutuhan dan pandangan para atlet ke dewan dan komite BWF dari 2013 hingga 2017.
Baru-baru ini Graysia menceritakan kisah cintanya.
Perjalanan cinta Greysia cukup unik. Sebab ia dan suami, Felix Djimin yang sebagai pengusaha berlian saling mendukung satu sama lain, meskipun profesi mereka berbeda.
Setelah Pada 23 Desember 2020, Greysia Polli dan Felix Djimin. 6 tahun bertemu, akhirnya mengikat janji sehidup semati di hadapan Tuhan. Pernikahannya pun dihadiri sahanatnya aktris terkenal Agnes Monica. Tak heran, kemenangan Greysia disambut Agnes dengan mengubah Istagramnya yang bersihkan foto Agnes yang tampil dengan gaun putih bartoli gaga kllasik yang juga damai dikunjungi netizen.
Felix sang suami yang berprofesi di bidang bisnis perhiasan tentang awal pertemuannya dengan atlet bulutangkis.
"Awalnya aku kenal sama kakak dan keponakannya Grays karena kita satu gereja. Waktu itu lagi di tempat kerja. Di mal, lagi berdiri di depan toko, karena lagi santai," kenang Felix, dilansir kanal YouTube Greysia Polii.
Mereka kemudian lewat dan sedang nyantai, disaat itulah Felix basa basibdan kenalan.Terus kemudian, pas lagi nyantai begitu, pas mereka lewat. Akhirnya ya basa-basi dan kenalan.
Bertemu Greysia seolah menjadi pertanda dan inspirasi bagi Felix. Ia saat itu sedang sakit pada bagian kaki. Pergelangan kaki terkilir, padahal dalam waktu sekian hari, ia sudah harus pergi pelayanan gereja ke pedalaman.
"Oh namanya siapa? Kerjanya apa? Oh sepertinya dia pemain badminton! Langsung kayak, pasti dia kenal terapis yang bagus banget. Yang bisa bantuin kakiku," ujar Felix.
Dalam obrolannya, Greysia Polii menyanggupi untuk membantunya. Namun, ia memberi syarat, jika mau dibantu, harus pergi malam ini juga ke Pelatnas (tempat pelatihan bulutangkis).
"Kalau di pedalaman biasanya kan harus menggunakan fisik. Nah, besoknya tuh aku memang sudah mau pergi pertandingan. Kalau memang mau ya harus sekarang, malam ini juga. Jadi tuh dia memutuskan untuk pergi bare-bareng ke Pelatnas, waktu itu, "kenang greysia.
"Dalam waktu singkat itu aku merasa kayak eh orang ini baik juga ya!" timpal Felix.
Greysia dan Felix pun menceritakan bagaimana keduanya saling dekat dan akhirnya saling berkorban waktu untuk mempertahankan hubungan mereka hingga akhirnya menikah.
Sementara pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu (lahir di Kabupaten Konawe, 29 April 1998; umur 23 tahun) adalah pebulutangkis Indonesia spesialis ganda putri dan ganda campuran ketika junior.
Di level senior, dia menjadi pebulutangkis spesialis ganda putri. Ia merupakan peraih medali perunggu ganda putri putri Dunia 2018 di Tiongkok serta Asian Games 2018 di Jakarta. Dalam sebagai pebulutangkis, Apriani pernah berpasangan dengan beberapa pemain seperti Rosyita Eka Putri Sari, Fachriza Abimanyu, Rinov Rivaldy, Jauza Fadhila Sugiarto, Agripinna Prima Rahmanto Putra, Panji Akbar Sudrajat dan saat ini bersama Greysia Polli.
Wanita berusia 23 tahun ini menorehkan namanya sebagai pemain ganda putri termuda di gelaran Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, di luar dari itu, ternyata Apriyani Rahayu memiliki perjalanan yang sulit sebelum melenggang hingga Olimpiade kali ini.
Memulai perjalanannya dengan Greysia Polii sejak 2017. Saat itu, mereka langsung memberi kejutan dengan meraih gelar Thailand Open dan Prancis Open 2017.
Selama perjalanannya,mereka diragukan untuk diunggulkan.
Apa lagi juara olimpiade. Mereka selalu kalah dalam 8 pertemuan terakhir dari ganda putri terbaik asal Jepang, Sayaka Hirota/Yuki Fukushima.
Namun, hal mengejutkan terjadi di fase grup A Olimpiade Tokyo 2020 ini saat kedua pasangan bertemu. Greysia Polii/Apriyani Rahayu mampu menang untuk pertama kalinya. Ini juga menjadi catatan sejarah bagi Apriyani.
Sampai akhirnya, Apriyani Rahayu juga mencetak sejarah bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dengan sumbangan emas pertamanya.
Lahir dengan keterbatasan ekonomi dan sudah ditinggalkan sang ibu sejak kecil, tak mengurungkan nilainya belajar bulutangkis sejak kecil.Sang ayah Aminuddin P mengatakan Apriyani dari kecil menggunakan raket almarhum ibunya.
Melihat Apriyani gemar main raket, maka ia pun membuat lapangan di sekitar halaman rumah untuk Apriyani.Dan sejak tahun 2014 telah meraih kemenangan sebagai juara pertama di Sulawesi Tenggara dan berlanjut sampai di Olymliade Tokyo.***