Life Style

Twitter Menambah Aturan Ujaran Kebencian Dengan Masukkan Ras dan Etnis

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2020-12-03 21:24:41 WIB
Logo Twitter

SuaraRiau.co -Tahun lalu, Twitter melarang ucapan yang merendahkan martabat orang lain berdasarkan agama atau kasta dan memperbarui aturan untuk menambah usia, kecacatan, dan penyakit.


Twitter telah memperluas kebijakannya yang melarang ujaran kebencian dengan memasukkan bahasa yang tidak manusiawi atas dasar ras, etnis, dan asal negara.


Dalam sebuah pernyataan, ia menambahkan bahwa juga akan terus memunculkan konten yang berpotensi melanggar melalui deteksi dan otomatisasi proaktif.


Tahun lalu, Twitter melarang ucapan yang merendahkan martabat orang lain berdasarkan agama atau kasta dan memperbarui aturan tersebut pada Maret tahun ini untuk menambahkan usia, kecacatan, dan penyakit ke dalam daftar kategori yang dilindungi.


Kelompok hak-hak sipil Color of Change, bagian dari koalisi organisasi advokasi yang telah mendorong perusahaan teknologi untuk mengurangi ujaran kebencian secara online, menyebut perubahan tersebut sebagai konsesi penting setelah bertahun-tahun mengalami tekanan dari luar.


Seorang juru bicara Twitter mengatakan, perusahaan telah merencanakan dari awal untuk menambahkan kategori baru ke kebijakan dari waktu ke waktu setelah pengujian untuk memastikannya dapat secara konsisten menegakkan aturan yang diperbarui.


Dalam sebuah pernyataan, Wakil Presiden Color Of Change Arisha Hatch mengkritik Twitter, karena gagal memperbarui kebijakan sebelum pemilihan presiden November, meskipun telah berulang kali diperingatkan oleh kelompok-kelompok advokasi tentang pidato kekerasan dan tidak manusiawi.
Hatch juga mengatakan Twitter telah menolak untuk memberikan transparansi tentang bagaimana moderator kontennya dilatih dan kemanjuran kecerdasan buatannya dalam mengidentifikasi konten yang melanggar kebijakan.


“Juri masih berada di luar untuk perusahaan dengan rekam jejak buruk dalam penerapan kebijakan dan menegakkan aturannya dengan pengguna ekstremis sayap kanan,” katanya. “Tanpa bukti kuat yang akan ditindaklanjuti oleh perusahaan, pengumuman ini akan termasuk dalam kategori yang berkembang dari penawaran akrobat PR yang terlalu sedikit, terlalu terlambat," ujarnya.****

Penulis : Suarariau.co
Editor : Suara Riau
Kategori : Life Style