SuaraRiau.co -PEKANBARU- Pasangan H Bistamam dan Jhony Charles, BBA, MBA, secara resmi menerima dukungan dari Partai Nasdem. Keduanya mendapat kepercayaan untuk maju dan berlaga di ajang Pilkada Rokan Hilir, November 2014 mendatang.
SK dukungan kali ini merupakan SK B1 KWK, dokumen resmi yang akan diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat mendaftar sebagai calon kepala daerah nanti.
SK dukungan tersebut diserahkan Sekretaris DPW Nasdem Riau, Yopi Arianto didampingi Ketua Bappilu Partai Nasdem Riau, Dedi Harianto Lubis, Kamis (22/8/2024) di Kantor DPW Partai Nasdem Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru.
Usai menerima SK dukungan tersebut, Jhony Charles mengungkapkan rasa syukurnya. "Alhamdulillah, ini sebuah dukungan yang luar biasa bagi kami," ujarnya.
Dengan diterimanya SK tersebut, sejauh ini pasangan H Bistamam dan Jhony Charles telah mengantongi dukungan dari beberapa partai. Yakni PAN, PPP dan PKB.
Dengan adanya SK dukungan tersebut, juga membuat dinamika Pilkada di Rohil menjadi lebih dinamis.
"Di Rokan Hilir tidak terjadi kotak kosong. Jadi ada lawan lah untuk incumbent. Untuk menghidupkan proses demokrasi, memang seharusnya seperti itu. Yang penting kita menjalankan demokrasi secara sehat," ujarnya lagi.
Terkait hasilnya kalah atau menang, menurut Jhony Charles, itu adalah hal belakangan. Namun Jhony menegaskan, ketika H Bistamam dan dirinya membulatkan tekad maju di Pilkada, mereka sudah siap menghadapi segala kemungkinan. Hal ini juga disadari relawan serta pendukung.
Tunggu Gerindra
Meski telah menerima dukungan dari tiga partai, pria yang akrab disapa JC ini mengatakan bahwa pihaknya masih terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain. Salah satunya adalah Partai Gerindra.
"Kami terus menjalin komunikasi dengan Gerindra. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ada hasilnya, " tambahnya lagi.
Sementara itu, Dedi Harianto Lubis menegaskan, seluruh kader Nasdem di Riau, wajib mendukung apa yang telah diputuskan partai, terkait dukungam calon kepala daerah tersebut.
Pihaknya bahkan memastikan akan ada sanksi, bagi kader Nasdem yang tidak mematuhi. "Bila yang tidak mengikuti adalah kader dari anggota Dewan, maka yang bersangkutan pasti di-PAW, " tegasnya.
Ketegasan itu diberlakukan mengingat kemenangan Nasdem di tahun 2024 akan jadi dasar untuk kemenangan tahun 2029 mendatang. ***