SuaraRiau.co - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat laba bersih sebesar Rp 20,9 triliun pada tahun 2023. Laba tersebut tumbuh sebanyak 14,2 persen.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, perusahaan mencatat kinerja positif seiring program transformasi yang dijalankan selama 3 tahun terakhir.

"BNI berhasil membukukan kinerja positif dan berkelanjutan seiring dengan berjalannya program transformasi selama 3 tahun terakhir,"katanya dalam konferensi pers, baru-baru ini.

Dalam kesempatan yang sama Direktur BNI Novita Widya Anggraini menerangkan, di tengah berbagai tantangan eksternal di tahun 2023 terutama peningkatan risiko geopolitik, tingginya inflasi dan suku bunga global khususnya di Amerika Serikat (AS), serta perlambatan ekonomi di China, BNI mengambil langkah strategis untuk menjaga kinerja tetap solid.

Dia mengatakan, pertumbuhan kredit BNI tercatat 7,6 persen yoy menjadi Rp 695 triliun yang didorong oleh ekspansi segmen berisiko rendah yakni korporasi blue chip swasta dan BUMN, kredit konsumer dan kredit perusahaan anak.

"Kredit sepanjang 2023 tumbuh 7,6 persen yoy mencapai Rp 695 triliun," katanya.

Patut dicatat, BNI mencatat laba bersih Rp 18,31 triliun pada tahun 2022. Laba tersebut tumbuh 68% secara tahunan atau year on year (yoy). Kala itu, Royke mengatakan, perolehan laba bersih itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah BNI.

"Perolehan laba bersih ini tertinggi sepanjang sejarah BNI dan berada di atas ekspektasi pasar," kata dia dalam konferensi pers, Selasa 24 Januari 2024 lalu.(src/rls)