Nasional

Tingkat Inflasi Tertinggi di Riau Pada Februari di Kampar

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-03-01 23:29:45 WIB
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi saat menyampaikan BRS, Jumat (1/3/2024). (FOTO/via rri.co.id/pekanbaru)

SuaraRiau.co -PEKANBARU- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat tingkat inflasi antar kota tertinggi di Provinsi Riau ditempati Kabupaten Kampar dan terendah di Tembilahan. "Inflasi year on year di Tembilahan 1,76% dan dan bulan ke bulan mencapai 0,27%. Sementara untuk Kabupaten Kampar inflasi year on year mencapai 4,53% dan inflasi bulan ke bulan 0,76%," ujar papar Asep Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi saat menjelaskan Berita Resmi Statistik (BRS), Jumat (1/3/2024) .

BPS mencatat,inflasi sebesar 0,59% bulan Februari 2024 terhadap bulan Januari 2024. Inflasi year on year Provinsi Riau pada bulan Februari 2024 terhadap bulan Februari 2023 sebesar 2,86%.

Di menjelaskan, inflasi dipicu karena harga cabai merah, beras dan sawit naik. Beberapa kelompok inflasi berdasarkan pengeluaran signifikan, yakni makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,43%, transportasi 0,39% dan penyediaan makanan dan minuman restoran 0,70%. Sementara perawatan pribadi, sektor pendidikan dan perawatan mengalami deflasi.

"Tingkat inflasi bulan ke bulan mencapai 0,59% (Februari terhadap Januari). Sementara inflasi year on year di Provinsi Riau mencapai 2,86% (Februari 2024 terhadap Februari 2023) dan inflasi tahun kalender (Februari 2024 terhadap Desember 2023) mencapai 0,70%," kata Asep Riyadi.

Penyumbang utama inflasi Provinsi Riau bulan Februari 2024 secara month to month adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,47 %. Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain cabai rawit, nasi dengan lauk, beras, ayam hidup, kentang, angkutan udara, daging ayam ras merah, bawang putih, dan terong.

"Penyumbang utama inflasi Provinsi Riau bulan Februari 2024 secara year on year adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil 1,65 %. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras," ungkapnya.

Kemudian, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,40 %. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah nasi dengan lauk.

"Kelompok transportasi dengan andil 0,30% Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah mobil," ucapnya.****

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Nasional