Nasional

Mulai Masuk Pancaroba & Kemarau, Ini Dia Warning dan Jadwal dari BMKG

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-02-25 20:41:16 WIB
(FOTO/int)

SuaraRiau.co -JAKARTA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba. Peralihan musim ini diprakirakan berlangsung pada Maret hingga April mendatang.

Sedangkan BMKG juga mengungkapkan sebagian wilayah Indonesia sudah mulai memasuki musim kemarau. Di Februari ini, sebagian wilayah Sumatera sudah memasuki periode kemarau.

Dalam keterangan resmi, Minggu (25/2/2024), yang dilangsir dari cncbindonesia.com, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan adanya potensi hujan lebat hingga angin puting beliung.

"Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es," ungkapnya.

 Dwikorita menyebut, berdasarkan analisis dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG, saat ini puncak musim hujan telah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian Selatan Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa wilayah tersebut akan mulai memasuki peralihan musim di Maret hingga April.

Ia juga menyebut salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari, biasanya didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.

Hal ini terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi atau pengangkatan massa udara dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan.

Karakteristik hujan pada periode ini disebut cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Apabila kondisi atmosfer menjadi labil atau tidak stabil, maka potensi pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (CB) akan meningkatkan.

"Awan CB inilah yang erat kaitannya dengan potensi kilat atau petir, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es. Bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas," papar Dwikorita.

"Curah hujan yang lebat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal didaerah perbukitan yang rawan longsor, kami juga mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," tambahnya.

 

Lebih lanjut, Dwikorita juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dalam menghadapi kondisi cuaca yang cepat berubah setiap hari akibat pancaroba.

"Cuaca panas dan hujan dapat terjadi silih berganti dengan cepat sehingga dapat memicu gangguan daya tahan tubuh. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan aktivitas di luar ruangan termasuk dengan menggunakan perangkat pelindung diri dari terik matahari atau hujan seperti payung, topi, atau jas hujan," sarannya.

Sementara Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab  menjelaskan ada beberapa wilayah yang sudah mulai memasuki periode kemarau seperti bulan Februari itu di Aceh, Riau, Sumatra Utara bagian Timur. “Karena di daerah itu memang terjadi dua kali musim hujan dan saat ini sudah masuk musim kemarau yang kedua," katany pada Minggu (25/2/2024).

 

Meski demikian, Fachri mengatakan transisi musim hujan ke musim kemarau akan terjadi sepenuhnya pada Mei 2024. Selama proses transisi itu, akan terjadi hujan dengan curah rendah di beberapa wilayah. Misalnya, di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Fachri, periode transisi ini patut diperhatikan, khususnya untuk sektor pertanian. Dia mengatakan puncak musim kemarau tahun ini diprediksi terjadi pada Juli hingga Agustus. "Ini daerah-daerah yang perlu menjadi kewaspadaan kita, seperti Jawa Tengah bagian Timur, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, curah hujan sudah dalam kategori rendah di bulan Mei. Ini kaitannya dengan penanaman tanaman pangan," katanya.

Sementara itu, pada Januari dan Februari ini sebenarnya masuk periode puncak musim hujan 2024. Dalam laporan Climate Outlook 2024 BMKG, curah hujan tahun ini cenderung lebih basah dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada kuartal pertama tahun ini curah hujan pada musim hujan diperkirakan akan normal kecuali untuk bagian selatan Indonesia yang di bawah normal. Sedangkan curah hujan pada awal musim kemarau diprediksi normal pada pertengahan tahun.****

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Nasional