Siak

Beredar Kabar Guru PNS di Siak Resah, Diancam Pilih Caleg Pesanan, Bila Menolak, Begini Resikonya

  Laporan : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-01-24 17:37:13 WIB
Ilustrasi

SuaraRiau.co -SIAK- Kabar tak sedap, datang dari Kabupaten Siak jelang digelarnya Pemilu Legislatif. Hal seiring dengan dugaan munculnya aksi intimidasi yang menimpa para guru yang berstatus PNS.

Pasalnya, mereka dikabarkan diarahkan hingga dipaksa untuk memilih calon legislatif dari partai tertentu. Bila menolak, ada konsekuensi yang bakal menimpa mereka.

Kabar itu dibenarkan salah seorang tokoh masyarakat Tualang, H Abdul Muis, SPd. Menurutnya, ia sudah menerima laporan dari para guru yang merasa terintimidasi tersebut.

"Guru berstatus PNS diarahkan bahkan dipaksa oleh oknum kepala sekolah untuk memilih Caleg dari partai tertentu. Jika tidak memilih si A, maka diancam akan dipindahkan ke lokasi yang jauh atau bahkan dipersulit urusannya," kata Muis menjawab awak media, Rabu (24/12/2024).

Bahkan Guru PNS mulai diminta data berupa KTP. Tak sampai di situ, mereka juga akan didata saat hari pencoblosan. Jika ternyata tidak memilih sesuai pesanan, maka harus bersiap-siap mendapatkan sanksi.

Dikatakan Caleg PPP ini, cara-cara seperti ini  sangat merusak tatanan demokrasi.

"Pemerintah dan KPU, termasuk penegak hukum, harus memastikan bahwa Pemilu benar-benar berlangsung jujur dan adil. Laporan awal akan kita sampaikan juga ke Bawaslu untuk ditindaklanjuti, " ujarnya.

"Saksinya ada, cuma mereka minta jaminan identitasnya harus dirahasiakan. Intimidasi dengan cara menakut-nakuti seperti ini harus ditindak tegas," pinta Muis yang pernah tiga periode menjadi wakil rakyat di DPRD Siak ini.

Perihal intimidasi pada calon pemilih untuk Caleg Partai tertentu, juga terindikasi terjadi di beberapa Kecamatan lainnya di Kabupaten Siak. 
Ada dugaan intimidasi juga menyasar kalangan P3K dan honorer, dengan diarahkan untuk memilih Caleg dari partai tertentu.

"Laporannya ada di mana-mana. Ini seperti kentut, ada bau tapi sulit untuk mengaku ataupun menunjuk pelaku. Tapi polanya hampir sama. Mereka didatangi atau ditakut-takuti oknum untuk memilih partai dan caleg tertentu. Semoga segera ada ketegasan menindak oknum-oknum perusak demokrasi seperti ini," tutup Muis. *** rls

Penulis : Suara Riau
Editor : siswandi
Kategori : Siak