TIMUR TENGAH

100 Orang Tewas Akibat 2 Bom Meledak di Iran

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-01-05 06:38:31 WIB
Situasi setelah ledakan bom dalam peringatan kematian qassem soleimani di kerman iran. (Foto/Tangkapan layar X @PressTV)

SuaraRiau.co -JAKARTA- - Kian mengerikan, dua ledakan mengguncang Iran, Rabu waktu setempat. Hal ini terjadi saat upacara peringatan kematian Jenderal Qassem Solemaini, yang terbunuh 2020 lalu karena serangan drone Amerika Serikat (AS) saat Donald Trump menjadi presiden.

Pada Kamis (4/1/2024), 103 orang tewas sementara 211 luka-luka. Ledakan pertama dan kedua berjarak 20 menit di lokasi yang hampir sama, di mana warga ramai berkumpul, di kota Kerman, tenggara Iran, tempat Soleimani dimakamkan.

 

Mengutip via cncbcindonesia, seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita negara IRNA bahwa dua alat peledak ditanam di sepanjang jalan menuju pemakaman. Namun bom tersebut diledakkan dari jarak jauh.

Video yang disiarkan oleh media pemerintah Iran menunjukkan puluhan mayat berlumuran darah berserakan. Beberapa orang berusaha membantu para peyintas dan yang lainnya bergegas meninggalkan lokasi ledakan.

"Saya mendengar suara yang sangat keras dan kemudian merasakan sakit di punggung saya...kemudian saya tidak bisa merasakan kaki saya," kata seorang wanita yang terluka karena kejadian itu.

"Suara yang mengerikan terdengar di sana, meskipun keamanan dan keselamatan telah dilakukan," kata Reza Fallah, Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Kerman.

 

Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun peristiwa terjadi sehari setelah drone Israel menyerang Beirut, Lebanon, membuat salah satu petinggi Hamas Saleh Al Arouri tewas, dan dikhawatirkan meningkatkan eskalasi perang seiring kemarahan Lebanon, Hizbullah dan Iran.

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk peristiwa itu sebagai "kejahatan keji dan tidak manusiawi". Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei bersumpah akan membalas dendam atas dua pemboman berdarah tersebut.

"Penjahat yang kejam... harus tahu bahwa mereka akan ditindak tegas mulai sekarang," kata Khamaei dikutip Reuters.

"Tidak diragukan lagi akan ada tanggapan yang keras," tambahnya.

Ini menjadikannya serangan paling mematikan dalam sejarah Republik Islam itu. Di masa lalu, Iran menyalahkan Israel atas serangan terhadap individu atau tempat perbatasannya, meski klaim tersebut tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Israel.AS sendiri cepat berkomentar atas insiden ini. Paman Sam, sekutu Israel, mengatakan tidak ada indikasi bahwa Israel berada di balik ledakan tersebut.***

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : TIMUR TENGAH