Rokan Hilir

Gali Potensi MNK, PHR WK Rokan Potensial Capai 1 Juta Barel Tahun 2030

  Laporan : H. Azwar
   : info@suarariau.co
  2023-10-30 04:17:12 WIB
Field Drilling Engineer PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, berkoordinasi dengan Drilling Supervisor saat menjalankan program Drilling di Sumur Gulamo DET-1 MNK, di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar

SuaraRiau.co -Untuk mewujudkan target 1 Juta Barel Minyak Tahun 2030, bukanlah retorika semata, sebagai wujud nyata untuk mencapai target tersebut, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), terus berupaya untuk melakukan berbagai hal, mulai dari melakukan peningkatan produksi minyak dengan cara pembersihan sumur (Wall Over), mencari sumur baru (Wildcat well), PHR telah menargetkan pengeboran Migas Non-Konvensional (MNK), yakni Sumur Gulamo dan Sumur Kelok yang terletak di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir.

Field Drilling Engineer PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, berkoordinasi dengan Drilling Supervisor saat menjalankan program Drilling di Sumur Gulamo DET-1 MNK, di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar 

Upaya ini bertujuan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan energi nasional mewujudkan kedaulatan energi di bumi pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sr. Earth Scientist Applied Reservoir Management/Ketua Tehnik Tim Gugus Tugas Rokan MNK mengatakan, selain terus mengupayakan dan memaksimalkan kegiatan pengeboran sumur minyak dan gas bumi (migas) secara masif, timnya saat ini juga tengah memburu cadangan baru dari sumur MNK untuk peningkatan produksi minyak di WK Rokan.

Field Drilling Engineer PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, memperihatkan proses Driling di Ruang Drilling Supervisor  Sumur Gulamo DET-1 MNK, di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar

"Ada 4 pada state ini yang harus kita terapkan, tahap pertama eksplorasi, kemudian tahapan appraisal, tahap demonstration dan baru kita masuk ke tahapan pengembangan. Jadi kalau melihat tahapan ini memang perjalanannya masih jauh, saat ini kita masih dalam tahapan eksplorasi untuk menemukan data, untuk membuktikan potensi MNK Rokan ini,"ungkap Wikan saat Media Visit di Gedung Hall Widuri Club, Selasa (24/10/2023).

Menurut Wikan, saat ini banyak perhatian baik di skala nasional maupun di Provinsi Riau ini untuk dapat memberitakan perkembangan yang telah dilakukan sejauh ini, sebagaimana yang diketahui potensi MNK Rokan ini sangat besar, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. 

Sejumah pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, saat Drilling Sumur Gulamo DET-1 MNK, di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar 

" Namun, yang kita lakukan juga ada sukses story, ada juga fail story sebagai acuannya. Kemudian melihat bagaimana potensi yang ada di MNK Rokan ini bisa kita upayakan dengan selamat secara produksi dan selamat secara ekonomi, untuk itu juga ada beberapa rangkaian khusus secara keunikan MNK Rokan yang perlu kita cermati,"katanya.

Wikan menjelaskan, PHR saat ini telah melakukan pengeboran Migas Non-Konvensional (MNK), yakni Sumur Gulamo dan Sumur Kelok yang terletak di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. Untuk melakukan pengeboran PHR mendatangkan Rig yang ukurannya hampir 2 kali lipat dari rig yang biasa kita operasikan sebelumnya.

Drilling Supervisor  PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, saat turun dari ruangan Operator Drilling di Sumur Gulamo DET-1 MNK, di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar 

" Jika biasanya kita menggunakan Rig berukuran 750 HP, namun Rig yang dioperasikan untuk proyek ini sebesar 1500 HP yang biasa disebut sebagai Pertamina Drilling Service PDSI, yang khusus didatangkan dari Wilayah Regional Sumatera, yang sebelumnya beroperasi di Jambi. Inilah satu-satunya rig yang saat ini dioperasikan untuk eksplorasi migas non-konvensional di lokasi Gulamo dan lokasi Kelok,"jelasnya

Witan memaparkan, dalam tahap eksplorasi ini, diperlukan sebuah Tim Gugus Tugas untuk menggerakkan organisasi ini agar selalu bersinergi dan juga mengorganisasikan seluruh tim yang berkaitan dengan proyek ini. Ada Tim Operasi Pengeboran, Tim Konstruksi Fasilitas, Tim Pembebasan Lahan, Tim Perizinan, dan lain-lain, sehingga semuanya terlibat dalam operasi MNK Rokan ini.

" Jadi banyak fungsi yang terlibat, termasuk juga dari Tim Communication Secretary yang juga membantu kami dalam berkomunikasi dengan pejabat daerah, pejabat provinsi, maupun pejabat pusat di lintas institusi. Ada Kementerian ESDM, SKK Migas, KLHK yang semuanya juga turut membantu dalam fungsi-fungsi perizinan, fungsi teknis, maupun fungsi-fungsi tata kelola lahan. Nah, disini semuanya terlibat dan menjadi sebuah kolaborasi nasional karena ini proyeknya memang menjadi proyek skala nasional dan harapannya sumber-sumber ini menjadi lokomotif untuk bisa berkembang ke lebih banyak lagi lokasi-lokasi baik di Rokan maupun di seluruh wilayah Sumatera dan Indonesia. Demikian skala proyek Migas non-konvensional ini." tutupnya.

Field Drilling Engineer PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, berdialog dengan Drilling Supervisor  Sumur Gulamo DET-1 MNK, di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar

Dalam kesempatan yang sama Sr. Expert I Asset Development Support / Ketua Tim Gugus Tugas Rokan MNK Hendro Hari Santoso mengatakan, untuk eksplorasi minyak non konvensional ini berada di kedalaman yang sangat dalam. Adapun kedalaman pengeboran sumur MNK ini lebih dalam 2.000 atau 3.000 meter atau sekitar 7.000-9.000 feet. Kalau yang konvensional ini lebih dangkal, sekitar 800-1.000 feet atau sekitar 300 meter. Nah, untuk sumur MNK ini 2-3 kali kedalaman.

" Sumur non konvensional ini terdapat sumur horizontal dengan panjang yang mencapai 3.000 meter atau 7.000 feet-9.000 feet, bahkan kalau di Amerika sudah ada sampai 10.000, 12.000 feet. Kemudian dilakukan perekahan multi tahapan. Jadi sekitar 15-40 tahapan dilakukan perekahan secara berlanjut. Ini yang kita sebut sebagai stimulasi hydraulic fracturing, menghasilkan retakan-retakan di sepanjang lapisan MNK tersebut dengan menggunakan tekanan pada dasarnya dengan memasukkan fluid fracturing disertakan butiran pasir yang nantinya akan berguna untuk menahan retakan agar tetap terbuka, sehingga minyak yang terkurung di dalam bebatuan dapat keluar melalui pori-pori butiran pasir tersebut,"kata Hendro Hari Santoso. 

Sejumlah pekerja Drilling PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, mempersiapkan peralatan yang akan digunakan saat Drilling  di Sumur Gulamo DET-1 MNK, di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar 

Hendro Hari Santoso menjelaskan, yang menginspirasi kita mengapa MNK itu penting, seperti telah dilakukan di Basin, Amerika, mereka pernah pre-production untuk yang konvensionalnya sekitar 1,89Juta BOPD sejak tahun 2004-2005, mereka pada bottom production itu sekitar 600-800. Kemudian sekitar 2012 atau 12 tahun MNK itu bisa diproduksikan secara ekonomis dan masif. Saat ini mereka terus berproduksi dan bukan hanya untuk meningkatkan, tapi juga perlu investasi, inovasi, butuh waktu dan bukan sesuatu yang instan. 

Sejumah pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan,saat melakukan Drilling di Sumur Gulamo DET-1 MNK, di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (24/10/2023). Foto/SR/Azwar 

" Jadi kita bekerjasama dengan salah satu practitioner yang sudah sukses di Amerika, salah satunya itu mereka menjadi top tiernya MNK di Amerika, kita gandeng mereka untuk kita coba build faster learning curve, bagaimana caranya yang 18 tahun ini bisa kita squeeze menjadi 5-10 tahun. Harapan kita adalah produksi nasional nantinya bisa berlipat ganda, sehingga di tahun 2030, 1 juta barrel paket pemerintah bisa tercapai melalui kontribusi dari PHR WK Rokan maupun di wilayah perusahaan lain yang ada di Riau, karena memang Riau tempat yang berpotensi untuk MNK."tutupnya.SR/azw

Penulis : H. Azwar
Editor : Dara Fitria
Kategori : Rokan Hilir