Teknologi

Badan Antariksa India Sebut Chandrayaan-3 Belum Berikan Sinyal

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2023-09-23 12:14:57 WIB
oto pendarat Vikram yang diambil oleh penjelajah Pragyaan.(FOTO/firstpost.com)

SuaraRiau.co -Terkait berhasilmya Chadranayan-3 mendarat di kutub selatan bulan pada Agjustus lalu. Badan antariksa India, Isro, mengatakan pihaknya sedang mencoba menghubungi wahana pendarat dan penjelajah Bulan ketika hari lunar baru dimulai, namun sejauh ini belum menerima sinyal apa pun.

Pendarat tersebut, yang membawa rover di dalam perutnya, mendarat di dekat kutub selatan Bulan yang jarang dijelajahi..

Melangsir bbc.com hari ini, pendaratan tersebut menghabiskan waktu dua minggu untuk mengumpulkan data dan gambar, setelah itu mereka dimasukkan kedalam mode tisur saat malam tiba di bulan.

Isro berharap baterainya dapat terisi ulang dan modulnya akan aktif kembali saat Matahari terbit sekitar tanggal 22 September 2023.

Namun ada kemungkinan suhu dingin yang ekstrim pada malam bulan merusak baterainya.

Pada hari Jumat (22/8/2023), Isro memposting di X (sebelumnya Twitter) bahwa upaya untuk menjalin komunikasi dengan pendarat Vikram dan penjelajah Pragyaan akan terus berlanjut.

India membuat sejarah dengan misi Chandrayaan-3 ketika menjadi negara pertama yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di dekat kutub selatan bulan.

Ia juga bergabung dengan kelompok negara elit yang mencapai pendaratan lunak di Bulan, setelah AS, bekas Uni Soviet, dan Tiongkok.

Pendaratan direncanakan dengan hati-hati bertepatan dengan dimulainya hari lunar, sehingga Vikram dan Pragyaan mendapat sinar matahari selama dua minggu untuk bekerja. Satu hari di bulan sama dengan empat minggu di bumi, dengan siang dan malam masing-masing berlangsung sekitar 14 hari.

Badan antariksa telah memberikan perubahan rutin tentang pergerakan dan temuan mereka serta membagikan gambar yang diambil oleh mereka.

Sambil menidurkan mereka, Isro mengatakan keduanya telah menyelesaikan semua tugas alat tersebut, namun mengungkapkan harapan bahwa alat tersebut akan bangkit kembali pada awal hari lunar berikutnya.

Para ahli mengutip contoh pendarat Chang'e4 dan penjelajah Yutu2 Tiongkok yang terbangun beberapa kali saat matahari terbit.

Namun mantan kepala Isro AS Kiran Kumar mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, karena suhu malam hari di dekat kutub selatan bulan biasanya turun hingga -200C atau hingga -250C (-328F hingga -418F) dan baterainya tidak dirancang untuk beroperasi atau tahan lama menyimpan pada suhu ekstrim seperti itu.

Isro telah mencoba untuk meredam ekspektasi tersebut, dengan mengatakan jika Vikram dan Pragyaan tidak bangun, mereka akan tetap berada di Bulan "sebagai duta besar India untuk bulan".

Badan antariksa telah memberikan  pembaruan rutin tentang pergerakan dan temuan mereka serta membagikan gambar yang diambil oleh mereka.

Sambil mengistirahatkan keduanya, Isro mengatakan keduanya telah menyelesaikan semua tugas, namun mengungkapkan harapan bahwa mereka akan bangun kembali pada awal hari lunar berikutnya.

Para ahli mengutip contoh pendarat Chang'e4 dan penjelajah Yutu2 Tiongkok yang terbangun beberapa kali saat matahari terbit.

Namun mantan kepala Isro AS Kiran Kumar mengatakan kepada BBC bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, karena suhu malam hari di dekat kutub selatan bulan biasanya turun hingga -200C hingga -250C (-328F hingga -418F) dan baterainya tidak dirancang untuk beroperasi atau tahan lama. disimpan pada suhu ekstrim seperti itu.

Isro telah mencoba untuk meredam ekspektasi tersebut, dengan mengatakan jika Vikram dan Pragyaan tidak bisa bangkit lagin, mereka akan tetap berada di Bulan "sebagai duta besar India untuk bulan".***

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Teknologi