Teknologi

India Berhasil Capai Pendaratan Pertama Wilayah Kutub Selatan Bulan

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2023-08-24 05:34:31 WIB
Tangkapan layar dari video indianexpress.com, tampak para ilmuan dan seluruh masyarakat India menanti detik-detik Chandrayaan-3 mendarat yang dilihat di layar lembaga penelitian The Indian Space Research.(FOTO/indianexpress.com)

SuaraRiau.co -Prestasi hebat mencapai misi ke bulan tidak saja dimiliki Negara AS, Uni Sovyet dan Tiongkok. Kini  India telah membuat sejarah, ketika misi Bulannya menjadi yang pertama mendarat di wilayah kutub selatan bulan.

Prestasi ini dibuktikan dengan pendarat Vikram dari Chadrayaan-3 berhasil mendarat sesuai rencana pada 18.04 waktu setempat (12.34 GMT). Hal ini dilangsir suarariau.co dari bbc.com yang dipublis Rabu (23/8/2023).

Bersama Perdana Menteri Narendra Modi perayaan digelar di seluruh negeri, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa India kini berada di bulan. Modi menyaksikan acara tersebut secara langsung dari Afrika Selatan di mana ia menghadiri KTT Brics

“Kita telah mencapai sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh negara lain. Ini adalah peristiwa yang menggembirakan,” tambahnya. 

Perdana Menteri Narendra Modi menyaksikan acara tersebut secara langsung dari Afrika Selatan di mana ia menghadiri KTT Brics, melalui layar dan berbicara kepada dunia dan masyarakat India. (FOTO/Screenshoot indianexpress.com)

Kepala Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (Isro) Sreedhara Panicker Somanath mengatakan keberhasilan pendaratan  tersebut adalah pekerjaan generasi ilmuwan Isro.

Prestasi India terjadi hanya beberapa hari setelah pesawat ruang angkasa Luna-25 Rusia lepas kendali dan jatuh ke bulan.

Kecelakaan itu juga menyoroti betapa sulitnya mendarat di wilayah kutub selatan yang permukaannya sangat tidak rata dan penuh dengan kawah dan batu besar.

Upaya misi India tidak serta merta langusng berhasil. Kegagalan juga melingkupi pihak institusi angkasa luar India tersebut. Misi bulan kedua India, yang juga berupaya melakukan pendaratan lunak di sana pada tahun 2019, tidak berhasil. Pendarat dan dan penjelajahnya hancur, meskipun pengorbitnya selamat.

Pada hari Rabu (23/8/2023), saat-saat menegangkan mendahului pendaratan ketika pendarat yang disebut Vikram setelah pendiri Isro Vikram Sarabhai  penurunan berbahay dimulai dengan membawa di dalam perutnya penjelajah seberat 26 kg bernama Pragyaan (kata Sansekerta untuk kebijaksanaan).

Suasana di lembaga penelitian ISRO, menanti pendaratan Chandrayaan-3 di bulan, Rabu (23/8/2023).(FOTO/Screehoot Video indianexpress.com).

Kecepatan pendarat secara bertahap dikurangi dari 1,68 km per detik menjadi hampir nol, memungkinkannya melakukan pendaratan lunak di permukaan bulan.

Dalam beberapa jam, kata para ilmuwan setelah debu mereda, penjelajah roda enam akan merangkak keluar dari perut pendarat dan berkeliaran di sekitar bebatuan dan kawah di permukaan Bulan. Hal ini untuk mengumpulkan data dan gambar penting untuk dikirim ke Bumi.

Berburu Es Berbasis Air

Salah satu tujuan utama misi ini adalah berburu es berbasis air. Menurut para ilmuwan dapat mendukung tempat tinggal manusia dimasa depan ke bulan. Ini juga bisa digunakan untuk memasok propelan untuk pesawat ruang angkasa menuju Mars dan tujuan jauh lainnya. Para ilmuwan mengatakan luas permukaan yang berada dalam bayangan permanen di sana sangatlah besar dan dapat menyimpan cadangan air es.

Pendarat dan penjelajah membawa lima instrumen ilmiah yang akan membantu mengetahui karakteristik fisik permukaan bulan, atmosfer yang dekat dengan permukaan, dan aktivitas tektonik untuk mempelajari apa yang terjadi di bawah permukaan.

Seorang pejabat India mengatakan penjelajah tersebut membawa bendera India dan rodanya juga memiliki logo dan lambang Isro yang tercetak timbul sehingga meninggalkan jejak di tanah bulan selama perjalanan di bulan.

Tiga Misi ke Bulan

Misi Chadrayaan-3 bukanlah yang pertama. Chandrayaan-3, misi bulan ketiga India, yang akan berupaya untuk melanjutkan keberhasilan misi bulan sebelumnya. Pejabat Isro mengatakan misi ini akan membantu menghasilkan beberapa penemuan ilmiah yang sangat substansial.

Misi ini sudah berjalan salaam 15 tahun setelah Chandrayaan-1, sebagai misi bulan pertama yang dilakukan negara tersebut pada tahun 2008, yang menemukan keberadaan molekul air di permukaan bulan yang kering dan menetapkan bahwa bulan memiliki atmosfer pada siang hari.

Selanjutnya meskipun gagal dalam pendaratan lunak, Chandrayaan-2 tidak sepenuhnya dihapuskan. Pengorbitnya terus mengelilingi bulan bahkan hingga saat ini dan akan membantu pendarat Vikram mengirim gambar dan data ke Bumi untuk dianalisis.

Meskipun India bukan satu-satunya negara yang mengincar kehidupan masa depan di bulan, namun ilmua mengatakan bahwa masih banyak yang belum dipahami tentang bulan yang sering digambarkan sebagai pintu gerbang menuju luar angkasa.***

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Teknologi