Pekanbaru

Dari Gajah Sumatra hingga Mangrove: Aksi Nyata PHR untuk Bumi

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2025-05-25 19:47:04 WIB
(FOTO/SRc/PHR)

SuaraRiau.co -PEKANBARU – Suasana pagi yang sejuk menyelimuti Komplek Perkantoran Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Rumbai, Pekanbaru. Embun masih melekat di rerumputan, burung-burung berkicau di balik pepohonan, dan kawanan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) tampak riang menyambut pagi. Seekor bayi macaca berada dalam pelukan induknya, sementara owa ungko (Hylobates agilis) bertengger santai di dahan, menikmati pucuk dedaunan.

Di antara celah dedaunan, seekor tupai tiga warna (Callosciurus prevostii) melompat lincah dari satu ranting ke ranting lain, menunjukkan keindahan alami yang masih lestari di tengah kawasan perkantoran migas. Pemandangan ini menunjukkan bagaimana harmoni antara alam dan aktivitas industri dapat berjalan beriringan.

Komplek PHR Rumbai berdiri di tengah hutan tropis yang masih alami dan asri. Keberadaan pohon-pohon tinggi dengan tegakan khas menunjukkan keistimewaan flora di kawasan ini. Tegakan hutan yang masih terjaga merupakan bukti nyata komitmen PHR dalam pelestarian lingkungan.

Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang diperingati setiap 22 Mei menjadi momentum refleksi atas pentingnya perlindungan alam. Bagi PHR, keberagaman hayati bukan sekadar peringatan simbolis, tapi menjadi nilai utama dalam setiap lini operasinya.

"PHR berkomitmen menjalankan operasi yang mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan. Menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan energi nasional dan perlindungan ekosistem menjadi prioritas untuk keberlanjutan," ujar Pj Corporate Secretary PHR Regional 1 Sumatra, Eviyanti Rofraida.

Sebagai salah satu produsen migas terbesar di Indonesia, PHR aktif menerapkan teknologi ramah lingkungan di lapangan. Beberapa program dan inovasi telah dijalankan, antara lain:

  • Interkoneksi Booster Pump ke Village Line, yang memasok air baku untuk Lapangan Duri Steam Flood dan PDAM Tirta Terubuk dari reservoir WTP KM-125 sebesar 35 BWPD (setara 2.031,23 m³).
  • Pengolahan limbah residu melalui sumur injeksi SMF, yang berhasil mengelola 70.256,72 ton residu dari proses produksi.
  • Pengurangan gas suar bakar di Bekasap Rokan dengan penambahan Water Cooling Vapor Recovery Unit (VRU), yang menurunkan buangan associated gas ke flare hingga 50%, sekaligus meningkatkan produksi gas dan kondensat.
  • Implementasi Constructed Wetland sebagai solusi berbasis alam untuk pengolahan air terproduksi di fasilitas PHR.

Selain upaya teknis, PHR juga menggagas program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang menyentuh aspek konservasi spesies langka yakni:

  • Konservasi Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) di wilayah operasi WK Rokan, bekerja sama dengan BBKSDA Riau dan Rimba Satwa Foundation (RSF), melalui program agroforestri dan penanaman tanaman pakan serta tanaman ekonomis yang tidak disukai gajah.
  • Konservasi Lutung Kokah (Presbytis femoralis), primata endemik Sumatra yang terancam punah, dengan penanaman ribuan pohon untuk penyediaan pakan dan ruang hidup.
  • Program Konservasi Mangrove di Dumai, yang dimulai tahun 2022 dengan luas awal 2,6 hektare dan kini berkembang menjadi 24 hektare. Selain menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, program ini juga menciptakan ekowisata dan ekonomi sirkular bagi masyarakat sekitar.

"PHR akan terus berinovasi dalam menjaga kelestarian lingkungan seiring dengan pelaksanaan operasi produksi migas yang efisien dan aman," ujar Evi.

Atas konsistensinya dalam menjaga lingkungan, PHR Zona Rokan meraih tiga penghargaan kategori hijau pada Anugerah Lingkungan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Februari 2025 lalu. Penghargaan ini memperkuat komitmen PHR untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan visi sebagai perusahaan energi yang berkelanjutan.***

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Pekanbaru