SuaraRiau.co -PEKANBARU- Anggota DPD RI Dapil Riau, Arif Eka Saputra mengecan tragedi penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang dilakukan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).
"Itu tindakan yang berlebihan, menembak hingga ada korban jiwa. Apakah itu benar aturan yang berlaku di Malaysia?,” sesaknya, Selasa (28/1/2025).
Menurutnya, apa yang dilakukan pihak APMM bisa berdampak lebih fatal, karena dapat merusak hubungan diplomatik dua negara.
“Kita juga tidak membenarkan warga kita masuk wilayah lain tanpa prosedur, namun kita juga tak mau ada tindakan over tanpa memperhatikan sisi kemanusiaan," tegasnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Arif juga menyampaikan rasa belasungkawa atas korban yang meninggal dan korban yang terluka. Dikatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kementerian/Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (P2MI).
"Korban yang meninggal infonya warga Riau, jadi kita sudah berkoordinasi dengan pihak P2MI untuk memastikan korban luka mendapatkan perawatan dan yang meninggal dilakukan pemulangan jenazah dengan layak," ujarnya.
Rencananya, seraya pihak P2MI, dijadwalkan hari Rabu ini langsung ke Riau untuk menerima pemulangan jenazah korban yang tertembak.
Arif mendorong pihak Kemenlu RI mengambil langkah diplomatik untuk menyelesaikan masalah ini. "Ini agar hubungan baik antara kedua negara tidak cedera akibat ulah oknum di lapangan," pesannya.
Untuk diketahui, sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan pekerja migran ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia, Jumat (24/1/2025).
Lima orang jadi korban, di mana satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka. ***