Pekanbaru

Jawab Tantangan Perkembangan Tari Kontemporer, Geliat Postur Hadirkan 3 Koreografer Asal Riau

  Laporan : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-03-11 11:54:50 WIB
Geliat Postur hadirkan tari kontemporer/ist

SuaraRiau.co - PEKANBARU - Kegiatan GELIAT POSTUR hadir menjawab tantangan dunia akan perkembangan tari kontemporer di Indonesia khususnya. 

Dalam kegiatan GELIAT POSTUR yang digelar pada tanggal 29 februari 2024 di Opera Kopi jalan Kaharuddin Nasution No. 146 Pekanbaru ini menampilkan 3 koreografer asal Riau dengan daerah-daerah yang berbeda, ada yang berasal dari daerah Siak Sri Inderapura, ada yang dari daerah Bengkalis, dan daerah Pekanbaru.

Dari Siak Sri Inderapura menampilkan karya tari yang berjudul AKIT dengan koreografer Alen Trendi, A.Md., Sn. Akit diciptakan dengan menelusuri identitas menjadi ciri khas dari sebuah perlindungan diri terhadap hal-hal buruk yang dapat mempengaruhinya. 

Akit sebenarnya salah satu suku yang mempertahankannya. Suku Akit ini bersifat nomaden dengan menelusuri muara-muara sungai untuk menjauhkan diri dari sesuatu yang buruk yang akan mengancam keberadaan mereka dan adat istiadatnya. Suku Akit memanfaatkan bambu sebagai sesuatu yang dimanfaatkan dalam kesehariannya dan sudah menjadi ciri khas dari suku tersebut.


Dari daerah Bengkalis menampilkan karya tari dengan judul GHISAU. Kata Ghisau berasal dari bahasa Melayu yang berarti risau. Karya Ghisau berangkat dari kerisauan yang timbul dari dalam hati dan fikiran seseorang yang mana timbulnya rasa cemas sehingga membuat seseorang menjadi bingung serta tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. 

Pesan dari karya ini koreografer ingin menyampaikan bahwa akan ada kerisauan itu di dalam diri namun tergantung bagaimana manusia itu sendiri menghadapi dan menyikapinya.

Karya tari yang ketiga berjudul BASONDI. Karya ini diciptakan oleh koreografer asal Pekanbaru yang mana karyanya sudah melanglang buana di daerah Indonesia khususnya. 

Karya tari BASONDI ini diangkat dari sebuah ritual budaya yang terkikis seiring dengan tergusurnya dan rusaknya lingkungan alam yaitu hutan dari suku asli (pedalaman) yang mulai terpojok dan terpinggir. 

Mereka menggantungkan hidupnya dari alam yang asri. Karya BASONDI telah ditampilkan pada beberapa acara di dalam negeri dan mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat setempat.

Selain pertunjukan tari, GELIAT POSTUR juga hadir dengan “Bedah Karya” yang dihadiri oleh seniman-seniman profesional Riau seperti SPN (Seniman Pemangku Negeri) Iwan Irawan Permadi dan Epi Martison. 

Mereka hadir dengan memberikan wejangan atau petuah dari setiap karya yang ditampilkan pada malam itu. Panitia berharap dengan kedatangannya kedua seniman tersebut mampu memberikan masukan positif atas karya-karya yang luar biasa ini agar kedepannya dapat menciptakan koreografer-koreografer muda penerus dan bisa mengangkat martabat Riau di kelas internasional.(***)

Penulis : Suara Riau
Editor : Elpi Alkhairi
Kategori : Pekanbaru