EROPA & NATO

Presiden Rusia Vladimir Putin Beri Pesan Kaum LGBTI Untuk Tak Mendekati Anak-anak

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-02-22 05:08:27 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (FOTO/int)

SuaraRiau.co -

AKARTA- Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan sebuah pesan khusus bagi kaum gay dan lesbian di negaranya. Hal ini terjadi saat Moskow memperketat aturan bagi individu penyuka sesama jenis itu. Putin menegaskan kaum penyuka saesai jenis atau  orientasi seksual no tradisional agar tidak menargetkan anak-anak untuk memamerkan preferensi mereka.

Meski Rusia sebenarnya toleran terhadap orang-orang dengan orientasi seksual non-tradisional, selama mereka tidak menargetkan anak-anak atau memamerkan preferensi mereka.

Pernyataan ini disampaikannya dalam sebuah pernyataan di forum 'Ide Kuat untuk Era Baru', Selasa (21/2/2024),

"Kami cukup toleran terhadap orang-orang dengan orientasi seksual non-tradisional. Kami hanya tidak memamerkannya, dan kami yakin tidak pantas untuk memamerkannya," kata Putin dikutip Russia Today.

"Mengenai anak-anak, saya sudah berkali-kali mengatakan: 'Jangan sentuh anak-anak.' Itu saja. Ini yang pertama. Dan yang kedua adalah, pertama-tama, kita adalah negara yang berpedoman pada nilai-nilai tradisional."

Selama beberapa tahun terakhir, Rusia secara bertahap memperketat undang-undang yang bertujuan untuk melawan penyebaran apa yang disebutnya "ideologi LGBT." Gerakan ini dimulai pada tahun 2013, ketika penyebaran propaganda tersebut dilarang di kalangan anak di bawah umur.

Larangan ini diperkuat pada Desember 2022, ketika undang-undang baru memberlakukan denda besar bagi siapa pun yang dinyatakan bersalah mempromosikan "hubungan seksual non-tradisional," pedofilia, dan transgenderisme di kalangan anak di bawah umur dan orang dewasa lainnya.

Akhir tahun lalu, Mahkamah Agung Rusia melarang "gerakan publik LGBT internasional" dan menyebutnya sebagai ekstremis. Larangan tersebut berasal dari gugatan yang diajukan oleh Kementerian Kehakiman Rusia, yang meminta pengadilan tinggi untuk melaksanakan larangan tersebut.

Aturan ini pun mendapatkan bola panas dari berbagai kelompok hak asasi manusia di negara-negara Barat, yang berpendapat bahwa hal tersebut "tidak masuk akal" dan tidak jelas, serta memiliki dampak "bencana" terhadap komunitas LGBTQ di Rusia.****

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : EROPA & NATO