Internasional

Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Dilaporkan Meninggal

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-02-17 09:25:32 WIB
Alexei Navalny.(FOTO/int)

SuaraRiau.co -JAKARTA – Petugas penjara di wilayah tempat pemimpin oposisi Rusia Alex Navalny yang sebelumnya diracun dan setelah menjalani pemuluhan  di jerman kembali ke Rusia, kini dilaporkan  telah meninggal  pada Jumat (14/02/2024), di penjara di tempat dia menjalani hukumannya.

  Kritikus Presiden Putin berusia 47 tahun ini telah dipenjara di Rusia sejak tahun 2021 atas tuduhan yang secara luas dianggap bermotif politik.

Presiden Biden mengatakan Vladimir Putin 'bertanggung jawab', setelah adanya laporan kematian politisi oposisi

Istri Navalny, Yulia Navalnaya, mengatakan dia tidak tahu apakah "berita buruk" itu benar

Kira Yarmysh, juru bicara Navalny, mengatakan timnya belum menerima konfirmasi kematian tersebut tetapi pengacaranya sedang melakukan perjalanan ke Siberia.

Juru bicara Putin mengatakan lembaga pemasyarakatan Rusia sedang menyelidiki kematian Navalny, tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Pada bulan Agustus, Navalny dinyatakan bersalah karena mendirikan dan mendanai organisasi ekstremis, namun ia menyangkalnya dan dijatuhi hukuman tambahan 19 tahun penjara.

Dia telah dijatuhi hukuman sembilan tahun karena pelanggaran pembebasan bersyarat, penipuan dan penghinaan terhadap pengadilan

Media pemerintah Rusia cenderung tidak memberikan banyak waktu tayang kepada para pengkritik pemerintah, dan perlakuan awal mereka terhadap laporan kematian Alexei Navalny terus berlanjut.

Di saluran-saluran TV pemerintah, yang merupakan media dengan pemirsa terbesar di Rusia, liputan mengenai kematian Navalny sangat minim, dan laporan-laporan pertama datangnya lambat dan asal-asalan.

Di dua saluran paling populer Channel One dan Rossiya 1 dimana dibutuhkan waktu masing-masing hampir 45 menit dan satu jam setelah pengumuman, sebelum disebutkan.

Laporan-laporan ini tidak memberikan informasi kontekstual tentang siapa Navalny atau mengapa dia dipenjara.

Bahkan ada yang tidak menyebutkan nama lengkapnya, menyebutnya hanya sebagai “Navalny” meskipun memberi tahu pemirsa bahwa “penyelidikan paling menyeluruh” atas kematiannya akan dilakukan.

Ketika seorang politisi liberal yang muncul di saluran TV pemerintah populer lainnya mencoba menyampaikan belasungkawa atas kematian Navalny, juga tidak begitu mendapat peluang menerangkan hubungan dari topik yang didikusiskan.

 Namun di media sosial, gambarannya sangat berbeda.

Berita ini tersebar di seluruh platform seperti X (sebelumnya Twitter)  yang menjadi topik trending teratas - dan Telegram, sumber berita yang semakin populer.

Postingan di Navalny termasuk yang paling banyak dilihat di Telegram, mengumpulkan ratusan ribu. Terkadang lebih dari satu juta  penayangan, dalam hitungan jam.

Selain Navalny, beberapa orang yang menentang Putin atau kepentingannya juga telah meninggal dalam kondisi yang tidak jelas atau hampir mati. Berikut adalah beberapa orang 'musuh' Putin yang alami kejadian misterius, seperti dikutip dari Reuters.

Yevgeny Prigozhin

Kepala pasukan tentara bayaran Wagner Group Rusia, Yevgeny Prigozhin, dilaporkan tewas setelah pesawat pribadi yang ia tumpangi jatuh di utara Moskow pada bulan Agustus tahun lalu.

Kecelakaan terjadi setelah dua bulan sebelumnya, Prigozhin dan kelompok militernya melancarkan pemberontakan yang gagal terhadap otoritas Presiden Rusia Vladimir Putin.

Selain Prigozhin, beberapa orang yang menentang Putin atau kepentingannya juga telah meninggal dalam kondisi yang tidak jelas atau hampir mati. Berikut adalah beberapa orang 'musuh' Putin yang alami kejadian misterius, seperti dikutip dari Reuters.

Sergei Skripal

Mantan agen ganda Rusia yang membocorkan rahasia kepada intelijen Inggris, Sergei Skripal dan putrinya Yulia ditemukan tak sadarkan diri di bangku di luar pusat perbelanjaan di kota katedral Inggris Salisbury pada Maret 2018.

Mereka dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, dan para pejabat Inggris mengatakan mereka telah diracuni dengan Novichok, sekelompok agen saraf yang dikembangkan oleh militer Soviet pada tahun 1970an dan 1980an. Beruntung keduanya selamat.

Rusia membantah terlibat dalam peracunan tersebut dan mengatakan Inggris mengobarkan histeria anti-Rusia.

Vladimir Kara-Murza

Seorang aktivis oposisi Rusia, Vladimir Kara-Murza mengatakan dia yakin ada upaya untuk meracuninya pada tahun 2015 dan 2017.

Sebuah laboratorium Jerman kemudian menemukan peningkatan kadar merkuri, tembaga, mangan, dan seng di dalam dirinya. Ini tercatat dalam sebuah laporan medis, tetapi Moskow membantah terlibat.

Alexander Litvinenko

Alexander Litvinenko, mantan agen KGB dan kritikus Putin yang blak-blakan, meninggal pada tahun 2006 dalam usia 43 tahun setelah meminum teh hijau yang dicampur dengan polonium-210, isotop radioaktif yang langka dan kuat, di Hotel Millennium London.

Sebuah penyelidikan Inggris menyimpulkan pada tahun 2016 bahwa Putin mungkin menyetujui pembunuhan tersebut. Namun Kremlin membantah terlibat.

Penyelidikan yang dipimpin oleh seorang hakim senior Inggris menemukan bahwa mantan pengawal KGB Andrei Lugovoy dan warga Rusia lainnya, Dmitry Kovtun, melakukan pembunuhan tersebut sebagai bagian dari operasi yang menurutnya mungkin diarahkan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), pewaris utama KGB era Soviet.

Litvinenko melarikan diri dari Rusia ke Inggris enam tahun sebelum dia diracun.

Alexander Perepilichny

Alexander Perepilichny, pria Rusia berusia 44 tahun itu ditemukan tewas di dekat rumah mewahnya di sebuah kawasan eksklusif di luar London setelah dia keluar jogging pada November 2012.

Perepilichny mencari perlindungan di Inggris pada tahun 2009 setelah membantu penyelidikan Swiss terhadap skema pencucian uang Rusia. Kematiannya yang mendadak menimbulkan dugaan bahwa dia mungkin dibunuh.

Polisi Inggris mengesampingkan tindakan curang meskipun ada kecurigaan bahwa dia mungkin dibunuh dengan racun langka. Sidang pra-pemeriksaan mendengar bahwa jejak racun langka dan mematikan dari tanaman gelsemium ditemukan di perutnya.

Perepilichny menikmati semangkuk besar sup berisi coklat kemerah-merahan, hidangan populer Rusia. Lagi-lgi Rusia membantah terlibat.

Viktor Yushchenko

Viktor Yushchenko, yang saat itu adalah pemimpin oposisi Ukraina, diracuni selama kampanye pemilihan presiden 2004 di mana ia mencalonkan diri sebagai kandidat pro-Barat melawan Perdana Menteri Viktor Yanukovich yang pro-Moskow.

Dia mengatakan dia diracuni saat makan malam di luar Kyiv dengan pejabat dari dinas keamanan Ukraina. Rusia membantah terlibat.

Tubuhnya ditemukan mengandung dioksin 1.000 kali lebih banyak daripada yang biasanya ada. Wajah dan tubuhnya rusak karena keracunan, dan dia menjalani puluhan operasi setelahnya.

Ia memenangkan kursi kepresidenan dalam jajak pendapat ulang setelah Mahkamah Agung Ukraina membatalkan hasil yang menyatakan Yanukovich sebagai pemenang di tengah protes jalanan yang dijuluki "Revolusi Oranye".

Anna Politkovskaya

Anna Politkovskaya, seorang jurnalis yang melaporkan pelanggaran hak asasi manusia, ditembak mati di luar apartemennya di Moskow pada 7 Oktober 2006, setelah pulang dari supermarket.

Pembunuhan Politkovskaya, ibu dua anak berusia 48 tahun, memicu protes di negara-negara Barat. Insiden ini juga menggarisbawahi kekhawatiran akan bahayanya bagi wartawan yang bekerja di Rusia.***

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Internasional