Kampar

Anugerah Musim Hujan Banjir, Warga Kampar Ramai-ramai ‘Mancokau’ Ikan

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-01-19 23:06:04 WIB
Seorang warga Kampar asyik memancing saat banjir / (FOTO /Screenshoot vdeo medoqa sosial)

SuaraRiau.co -PEKANBARU-Sepanjang Sungai Kampar dipenuhi warga mancokau atau menangkap  Ikan, Kamis (18/01/2024) pagi hingga sore. Sebab, ketika memasuki musim hujan, banyak ikan yang akan kembali ke tempat asalnya, yang biasa disebut dengan ikan mudiok.

Fenomena tradisi sepertinini terjadi ketika banjir atau naiknya air sungai Kampar, mengakibatkan ikan  terbawa oleh banjir hingga menyebar ke daerah lain.

Paska banjir, setelah air sungai berangsur surut, maka ikan akan kembali masuk  ke sungai Kampar ( mudiok).  Ketika waktu  ikan mudiok itulah  masyarakat beramai-ramai  mancokau  atau menangkap beragam jenis ikan.

 Umumnya warga banyak mendapatkan ikan Pantau dan Ikan Motan. Seorang ibu bernama Yusma,  yang  ikut dalam tradisi ini  mengatakan ada hikmah tersendiri jika terjadinya banjir.

Dikatakannya dirinya hampir setiap hari masuk ke sungai atau anak sungai Kampar untuk menangkap Ikan, meskipun rumah terendam banjir. Meski banjir warga tetap bersyukur ada hikmah lain dirasakan seperti kebersamaan menangkap ikan. “Banyakikan yang bisa kami bawa pulang untuk keluarga” ujarnya.

Tradisi masyarakat mancukau  sudah turun temurun dilakukan. Selain berpacu siapa yang paling banyak mendapatkan ikan, kegiatan ini menjalin silaturahmi  antar tetangga sekitar sungai Kampar. Hasil Ikan yang didapat biasanya dijual atau dikonsumsi sendiri. Tradisi ini dilakukan mulai dari anak-anak hingga dewasa mengikuti keseruan ini.

Menangkap ikan dilakukan sejak pagi hingga sore,Sejak pagi kami satu keluarga sudah ikut mandi dan menangkap Ikan. Hasiltankapannya rata-ratab bisa mencapai lebih dari 10 kg. “Alhamdullilah, biasanya dikonsumsi sendiri. Sebab keluarga berkumpul pulangd ari perantauan dan makan bersama,”jelas warga lainya.

Ia beraharap, tradaisi ini masih tetap dilakukan generasi beirkutnya, meski  meskipun harus basah dan kotor.***

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Kampar