Health

WHO : Hati-hati! Cacar Monyet Telah Menyebar ke Negara Berkembang

  Oleh : Imelda Vinolia
   : info@suarariau.co
  2022-06-09 06:57:42 WIB
(FOTO/WHO)

SuaraRiau.co -JAKARTA- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memberi peringatan soal penyakit monkeypox (cacar monyet) menjadi berkembang di negara-negara non-endemik, adalah nyata.Kini telah diumumkan 1.000 kasus konfirmasi cacar monyet menyebar  di 29 negara di luar wilayah Afrika.

"Risiko cacar monyet berkembang di negara-negara non-endemik adalah nyata," tegas Kepala WHO Adhanom GhebreyesusTedros dalam konferensi pers, dikutip AFP via cnbcindonesia.com, Kamis (9/6/2022).

Meski belum ada laporan  kematian namun, penyakit yang semula dilaporkan muncul di kelompok pria yang berhubungan seks dengan pria (homoseksual) itu, kini mengalami penyebaran di komunitas lain.

"Beberapa negara sekarang mulai melaporkan kasus penularan komunitas, termasuk beberapa kasus pada wanita," tambahnya.

Dikhawatirkan  ujar Tedros risiko yang ditimbulkan virus tersebut kepada kelompok rentan, termasuk wanita hamil dan anak-anak.

Kemunculan cacar monnyet dj luar Negara endemik menurutnya menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu, tetapi tidak diketahui berapa lama.

Adapun gejala cacar monyet adalah demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.

Rabu kemarin, Yunani menjadi negara terbaru yang mengkonfirmasi kasus pertama penyakit itu. Ini melibatkan seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Portugal dan kini yang berada di rumah sakit dalam kondisi stabil.

Di Afrika sendiri, cacar monyet telah menewaskan 66 orang sepanjang tahun. Vaksin cacar diyakini efektif melawan penyebaran.

Sedangkan pada pemberitaan pekan lalu Otoritas Singapura melaporkan adanya temuan kasus pertama cacar monyet atau monkeypox. Kasus tersebut terjadi kepada seorang pelancong yang transit di Bandara Changi pekan lalu.

Pelancong tersebut terbang dari Barcelona dan pada 1 Juni 2022 tiba Bandara Changi. Kemudian ia melanjutkan perjalanan menuju Sydney di hari yang sama.

"Karena kasusnya tidak masuk ke Singapura atau berinteraksi dengan orang-orang di komunitas, saat ini belum ada risiko penularan komunitas yang signifikan," kata Kementerian Kesehatan Singapura, dikutip dari CNA, Senin (6/6/2022).

Akhir-akhir ini virus itu telah muncul di Inggris, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat (AS), Italia, Swedia, Prancis, dan Kanada.

Melangsir  laman cdc.gove, monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam  genus Orthopoxvirus  dalam famili  Poxviridae . Genus  Orthopoxvirus  juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, maka diberi nama 'cacar monyet'. Kasus cacar monyet pertama pada manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo (DRC) selama periode upaya intensif untuk menghilangkan cacar. Sejak itu, cacar monyet telah dilaporkan pada orang-orang di beberapa negara Afrika tengah dan barat lainnya: Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone. Mayoritas infeksi berada di Republik Demokratik Kongo.

Kasus cacar monyet pada manusia telah terjadi di luar Afrika terkait dengan perjalanan internasional atau hewan impor, termasuk kasus di Amerika Serikat , serta Israel, Singapura, dan Inggris.

Reservoir alami cacar monyet masih belum diketahui. Namun, hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia (seperti monyet) dapat menampung virus dan menginfeksi manusia.***

Halaman :
Penulis : Imelda Vinolia
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Health