Indragiri Hilir

Sukses Cegah Karhutla, 3 Desa di Inhil Berhak Terima Penghargaan Ratusan Juta

  Laporan : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2025-11-23 11:05:42 WIB
Peserta rapat Komite Desa Bebas Api foto bersama di aula Hotel Elite Tembilahan. Ist

SuaraRiau.co -TEMBILAHAN - Tiga desa di Kecamatan Tempuling, Indragiri Hilir, dinyatakan berhak menerima penghargaan dari PT Sumatera Riang Lestari  (SRL) Blok VI. 

Para warga di tiga desa itu dinilai sukses mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah mereka. Dengan demikian, tiga desa tersebut berhak menerima penghargaan sebesar Rp250 juta. 

Ketiga desa itu adalah Desa Harapan Jaya, Mumpa dan Teluk Jira. 

Keputusan itu diambil dalam rapat penilaian yang dilaksanakan Komite Desa Bebas Api Kecamatan Tempuling, Kamis (20/11/2025) di Hotel Elite Tembilahan. 

Rapat bertujuan untuk melakukan penilaian apakah tiga desa tersebut memenuhi persyaratan menerima reward dari PT SRL. 

Dari pemaparan data dan pandangan dari masing-masing Komite Desa Bebas Api, dihasilkan kesimpulan bahwa Desa Mumpa dan Teluk Jira berhak mendapat reward masing-masing sebesar Rp100 juta. Dua desa itu sukses mencegah terjadinya Karhutla  selama periode yang disepakati pada MoU sebelumnya, yakni sejak1 Juli 2025 hingga 31 Oktober 2025. 

Sementara Desa Harapan Jaya berhak mendapat reward sebesar  Rp50 juta, karena Karhutla namu kurang dari dua hektar.

Dalam kesempatan itu, Kapolsek Tempuling, Iptu Delni Saputra, SH, MH, memberikan apresiasi  kepada manajemen PT SRL karena telah memprakarsai Program Desa Bebas Api tersebut. 

“Kami dari Polsek Tempuling merasa terbantu dengan kehadiran tim dari SRL dalam mensosialisasikan bahaya Karhutla. Reward ini juga membuat masyarakat berlomba-lomba untuk lebih maksimal dalam menjaga desanya dari ancaman Karhutla,” ungkapnya. 

Ditambahkannya, sepanjang tahun 2025, tingkat Karhutla di Tempuling memang rendah. Namun sebagai komitmen Polsek dan Polres Inhil untuk melawan Karhutla, saat ini sudah ada dua orang yang dalam proses lidik di Polres karena membakar lahan, yang menyebabkan Karhutla.

Sementara itu, Camat Tempuling Hj Salawati SH, MH, juga menyampaikan apresiasi kepada PT SRL, atas gagasan Program Desa Bebas Api tersebut. 

“Kami dari pemerintah kecamatan juga menjadikan pencegahan dan penanggulangan Karhutla sebagai prioritas dalam program kerja,” ujarnya. 

Beberapa waktu lalu pihaknya  telah melakukan rapat dengan Forkopimca Tempuling. “Dengan adanya sinergi dari pemerintah, masyarakat dan pihak swasta, kami yakin bahwa Karhutla di Tempuling dapat kita tekan dan bahkan zero fire,” papar Salawati.

 

Fahmi, mewakili manajemen PT SRL mengungkapkan, bahwa program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan dan penanggulangan Karhutla. Program ini yang telah berjalan sejak tahun 2020 lalu dan telah menggandeng delapan desa sebagai mitra. 

“Awalnya kita menggandeng dua desa, namun karena kami nilai efektif menekan bahkan meniadakan Karhutla, jumlah desa yang dibina pada dua periode selanjutnya ditambah menjadi tiga desa dengan selama dua tahun,” paparnya. 

Ditegaskannya, tujuan akhir program ini bukanlah reward, namun pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya Karhutla. Sehingga masing-masing individu merasa peduli dan bertanggung jawab untuk menjaganya.

“Kami menyadari bahwa mewujudkan angka zero fire bukan pekerjaan yang mudah. Oleh sebab itu, kami mengambil inisiatif untuk bergandeng tangan dengan unsur pemerintah setempat dalam menciptakan zero fire di kecamatan Tempuling pada khususnya dan Indragiri Hilir pada umumnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, sehingga program ini dapat berjalan hingga saat ini,” tutup Fahmi. ***

Penulis : Suara Riau
Editor : siswandi
Kategori : Indragiri Hilir