Pekanbaru

Beri Perlindungan Menyeluruh sejak Awal untuk Penyakit Kritis, Prudential Syariah Hadirkan PRUCritical Amanah

  Laporan : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2024-12-06 18:15:38 WIB
Ki-Ka: Herwin Bustaman, Ika Meynita, Rina Elvi Roza, dr. Yudhistira Kurnia, Sp.JP, FIHA dan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, Adhi Nugraha Sugiharto. Foto: ist

SuaraRiau.co -

PEKANBARU- PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan PRUCritical Amanah. Program ini adalah produk asuransi jiwa tradisional syariah yang memberikan perlindungan komprehensif terhadap resiko penyakit kritis, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir. Tak hanya itu, program ini juga memberikan dukungan finansial kepada penerima manfaat, jika terjadi resiko meninggal dunia.

Saat ini, program itu juga telah hadir di Kota Pekanbaru. Hal itu ditandai dengan sosialisasi disertai diskusi yang digelar Kamis (6/12/2024) di Norma Kafe. 

Hadir dalam kesempatan itu, Herwin Bustaman, selalu Chief Distribution Officer Prudential Syariah didampingi Ika Meynita, Head of Product Management Prudential Syariah, Rina Elvi Roza, Chief Actuary Prudential Syariah, serta dr. Yudhistira Kurnia, Sp.JP, FIHA, selalu Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru. Kegiatan itu dipandu Adhi Nugraha Sugiharto selalu Head of Marketing, Customer, & Corporate Communication. 

Diskusi diawali dengan pemaparan tentang kondisi beberapa tahun terakhir. Si mana penyakit kritis semakin sering menyerang kelompok usia produktif. Ini juga menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. 

Di Indonesia, kasus penyakit kritis meningkat hingga 28 persen pada tahun 2023, dari 23 juta menjadi 29 juta kasus. Sementara di Riau, penyakit kritis seperti kanker, jantung, dan stroke juga terhitung tinggi. 

Hasil pemeriksaan Visual Asam Asetat (IVA), yang merupakan metode sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim pada perempuan, menunjukkan prevalensi kanker serviks sebesar 1,1 persen pada usia 30-50 tahun. 

Sebagian besar pasien membutuhkan pemeriksaan atau perawatan lanjutan.

Selain itu, terdapat 28 kasus dugaan kanker payudara, lebih dari 7 ribu kasus stroke, dan 13.981 pasien gagal jantung yang dirawat sepanjang tahun. 

Gaya hidup sehat dan deteksi dini menjadi semakin penting untuk mengurangi risiko dan dampak penyakit kritis. 

World Health Organization dan Kementerian Kesehatan menunjukkan hingga 90 persen kanker dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan deteksi dini. Selaras dengan pernyataan WHO, Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa dengan deteksi dini, persentase kesembuhan kanker mencapai 90 persen. 

Hal ini memperkuat urgensi perlindungan dini seperti yang ditawarkan PRUCritical Amanah untuk menghadapi risiko penyakit kritis dan mengurangi dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Selain meningkatkan kelangsungan hidup, deteksi dini juga membantu mengurangi beban finansial pengobatan penyakit kritis yang tidak murah dikarenakan adanya kenaikan biaya kesehatan yang terjadi secara global maupun di Indonesia,” terang Herwin

Berdasarkan hal itu, dengan semangat #LebihAwalLebihTenang, oihaknya menghadirkan produk PRUCritical Amanah yang memungkinkan peserta menjadi lebih tenang ketika menghadapi resiko penyakit kritis. “Sehingga mereka dapat fokus pada proses penyembuhan tanpa terbebani oleh biaya yang berat dan lebih siap secara finansial,” terangnya. 

Ditambahkan Ika Meynita, PRUCritical Amanah menawarkan tiga manfaat utama. 

“Manfaat utama dari PRUCritical Amanah meliputi perlindungan komprehensif untuk penyakit kritis sejak tahap awal, bebas pembayaran kontribusi sejak terdiagnosis tahap awal dan manfaat akhir kepesertaan sebesar hingga 100 persen santunan asuransi.” terangnya. 

Manfaat perlindungan penyakit kritis tahap awal memberikan Santunan Asuransi sebesar 25 persen atau maksimum Rp1 miliar. Selain itu, peserta juga dibebaskan dari pembayaran sisa Kontribusi setelah pengajuan klaim disetujui, sehingga peserta yang terdiagnosis dapat fokus terhadap proses pemulihan.

Sedangkan sisa Santunan Asuransi akan dibayarkan jika peserta kembali terdiagnosis  tahap akhir atau ketika terjadi risiko meninggal dunia. 

Produk ini juga menyediakan plan yang memberikan manfaat akhir kepesertaan hingga 100 persen Santunan Asuransi  yang akan diterima peserta pada usia 85 tahun. Manfaat tersebut dapat digunakan untuk kelangsungan hidup di masa depan.

Sementara itu Rina Elvi Roza menambahkan, selama Kuartal III Tahun 2024 (year-to-date), Prudential Syariah telah dipercayai oleh hampir setengah juta peserta yang diasuransikan di seluruh Indonesia. Pihaknya juga telah menyalurkan total klaim santunan dan manfaat bagi para peserta sebesar Rp1,8 triliun.

Menurut Herwin, pihaknya berharap hadirnya produk ini dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya persiapan lebih awal akan resiko yang mungkin terjadi di masa depan, termasuk risiko dari penyakit kritis. 

“Kami ingin mendorong masyarakat untuk mengambil langkah proaktif lebih awal seperti deteksi dalam melindungi kesehatan serta masa depan finansial mereka sehingga bisa jadi lebih tenang menjalani hidup. Dan pada akhirnya, sesuai misi Prudential Syariah, yaitu semakin banyak keluarga Indonesia yang terproteksi dengan asuransi berbasis syariah,” tutup Herwin. *** rls 

Penulis : Suara Riau
Editor : siswandi
Kategori : Pekanbaru