SuaraRiau.co -BANDUNG-Mahasiswa Riau penerima beasiswa pertukaran di Universitas Padjadjaran sukses membawakan tarian drama bertajuk "Dedap Durhaka" dalam puncak perayaan Festival Budaya PMM 3 UNPAD sempena hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023.
Penampilan budaya tersebut merupakan perpaduan antara seni tari kreasi Melayu Riau dan seni drama yang mengisahkan legenda asal usul Pulau Dedap dari Kepulauan Meranti, Riau.
Pada acara Festival Budaya yang digelar di Lapangan Merah Universitas Padjadjaran, Riau mengisi penampilan nomor urut satu. Sebelum diisi penampilan budaya, juga turut dibawakan Fashion Show busana adat. Mahasiswa Riau membawakan busana adat Cekak Musang dan Baju Kurung khas Melayu Riau.
Penampilan tersebut turut disaksikan oleh perwakilan dari Kemdikbudristek, Rektor Universitas Padjadjaran, jajaran pejabat dan Dosen di Universitas Padjadjaran, mahasiswa UNPAD, mahasiswa asing serta ribuan mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) UNPAD.
Rico selaku PIC mahasiswa PMM 3 Riau di UNPAD menyampaikan kesan baiknya terkait Festival Budaya yang mengangkat keberagaman budaya nusantara di Universitas Padjadjaran.
"Jika bertanya mengenai pengalaman yang didapatkan pada saat Festival Budaya kemarin yang jelas banyak hal yang di dapatkan, dapat mengetahui adat di setiap provinsi dan makanan khas dari provinsi lain. Setiap provinsi juga menampilkan tarian khas dari provinsi mereka masing-masing yang dimana jarang sekali bisa kita lihat," ujar Rico.
"Provinsi Riau juga nggak kalah bagus dari provinsi lain, provinsi Riau kali ini menampilkan drama musikal asal muasal Pulau Dedap. Walaupun persiapan hanya kurang lebih satu minggu tetapi penampilan mereka sangat sangat menakjubkan," sambungnya.
Sementara itu Anggi salah satu penari dalam penampilan budaya Riau merasa puas usai menari.
al yang saya rasakan setelah selesai menari merasa puas. Alhamdulillah punya tim hebat semua, dengan mengganti tarian H-7 dan hasil penampilan luas biasa kompak nya itu luar biasa," jelasnya.
"Walau sedikit kecewa dengan panitia karena ketika kita tampil teman-teman lain tidak fokus melihat penampilan kita, mereka fokus ke bazar makanan. Tapi its okey, sedikit saja yang melihat banyak yg sorak gembira. Apa lagi semua ngeliat kami menari, pasti heboh (dan) dosen juga senyum semua," jelasnya lagi.(Yogi Kurniawan)***
