ASIA

Hebat! Singapura Raih Sertifikasi Keberlanjutan Destinasi Global, Inilah Alasannya!

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2023-03-02 22:22:22 WIB
(Foto/int)

SuaraRiau.co -JAKARTA– Singapura telah mendapatkan sertifikasi1 sebagai destinasi berkelanjutan berdasarkan Kriteria Destinasi oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC), setelah menjadi negara pertama yang menerapkan proses sertifikasi di tingkat nasional. Hal ini mencerminkan upaya dan komitmen Singapura untuk menjadi destinasi urban yang berkelanjutan.

Dalam siaran persnya, Kamis (2/3/2023), kriteria GSTC tersebut merupakan standar global untuk perjalanan dan pariwisataberkelanjutan, dan Singapura telah disertifikasi berdasarkan kinerja dalam empat pilar:pengelolaan berkelanjutan, keberlanjutan sosial-ekonomi, keberlanjutan budaya, dan keberlanjutan lingkungan. Pencapaian tersebut mencerminkan komitmen Singapuraterhadap Singapore Green Plan 2030, dan sejalan dengan Tourism Sustainability Strategy(Strategi Keberlanjutan Pariwisata) yang direncanakan oleh Singapore Tourism Board (STB).

Tourism Sustainability Strategy tersebut diluncurkan pada 2022 dan menetapkan strategi- strategi yang dapat ditindaklanjuti oleh industri pariwisata sehingga Singapura dapat menjadi destinasi urban yang berkelanjutan. Sertifikasi Singapura mengikuti pencapaian serupa yang diraih sejumlah mitra pariwisatautama Singapura seperti Sentosa Development Corporation, Resorts World Sentosa, danMarina Bay Sands Singapore, yang juga meraih sertifikasi berdasarkan Kriteria GSTC yangrelevan.

 

Chief Executive, Singapore Tourism Board (STB), Keith Tan mengatakan kebanggaannya menerima sertifikasi ini, yang mencerminkan komitmen Singapura terhadap Singapore GreenPlan 2030 dan menjadi City in Nature (Kota di Alam), di mana pengalaman-pengalaman besarmeninggalkan jejak yang kecil. Mendapat sertifikasi ini hanyalah awal dari perjalanan kami.

“Bisnis pariwisata harus lebih proaktif untuk menginternalisasi keberlanjutan sebagai bagian dari penawaran mereka, sehingga mereka bisa berkontribusi dalam membuat Singapura lebih hijau dan lebih layak huni. Visi kami adalah menjadi salah satu destinasi urban paling berkelanjutan dan kami tahu kami berada di jalur yang tepat,” ujarnya.

Randy Durband, Chief Executive Officer, Global Sustainable Tourism Council (GSTC)mengatakan, “Komitmen dari sektor pariwisata  Singapura untuk mendukung Singapore Green Plan 2030 terlihat berdasarkan pendekatan holistik mereka terhadap pariwisata yang berkelanjutan. Kami melihat secara langsung beberapa upaya mereka untuk melibatkansejumlah subsektor utama pariwisata dengan cara yang bersungguh-sungguh. Mendapatkan sertifikasi destinasi membutuhkan tingkat komitmen dan pendekatan holistik seperti itu.Kami menghargai mereka dan dengan senang hati mendukung upaya mereka melakukanpeningkatan secara berkelanjutan.”

STB akan terus melibatkan mitra-mitranya, meningkatkan kekuatan destinasi yang ada serta upaya perbaikan di berbagai area. Berikut ini adalah sejumlah sorotan dari kinerja keberlanjutan Singapura pada empat pilar tersebut:

Pengelolaan Berkelautan

Singapura menerapkan strategi multi-tahun dan rencana aksi untuk pengelolaan berkelanjutan, seperti Singapore Green Plan 2030. Diperkenalkan pada 2021, Green Plan tersebut memetakan ambisi dan target Singapura selama sepuluh tahun ke depan,memperkuat komitmennya di bawah Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB (add EN

term here) dan Perjanjian Paris, serta memposisikan negara ini untuk mencapai nol emisi karbon pada 2050.

Contoh lainnya adalah Tourism Sustainability Strategy, yang dikembangkan sejalan dengan Green Plan tersebut. Strategi ini memetakan tiga area fokus strategis untuk menjaga upaya keberlanjutan industri pariwisata Singapura  menjadi destinasi urban, membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan, serta menampilkan Singapura sebagai destinasi urban yang berkelanjutan. Sebagai salah satu contoh, STB bekerjasama erat dengan asosiasi industridalam mengembangkan Hotel dan MICE Sustainability Roadmap yang menetapkan target-targetyang jelas untuk bisnis pariwisata.

Keberlanjutan Sosial Ekonomi

Singapura juga menunjukkan upaya-upaya untuk memaksimalkan dampak positif secara sosial dan ekonomi dari pariwisata bagi penduduk setempat. Termasuk mendukung dan menyoroti para pengusaha setempat, menyediakan lingkungan kerja yang aman dan terjamin, tempat kerja yang ramah pengguna, serta mendukung peluang berkarier dan pelatihan dalam dunia pariwisata.

Tourism Sustainability Programme (Program Keberlanjutan Pariwisata) STB juga mendukung bisnis pariwisata di semua tahap perjalanan keberlanjutan mereka – mulai dari membangun kemampuan tenaga kerja, hingga memanfaatkan teknologi dan menguji solusi berkelanjutan.

Inisiatif Made With Passion3(MWP) juga menyoroti dan mempromosikan lebih dari 100 merek warisan lokal Singapura secara global, sementara Design Orchard menyediakan ruang riteldan inkubasi terintegrasi untuk mengembangkan talenta lokal.

Di bidang pekerjaan, Tourism Career Hub STB didirikan pada Januari 2022 untuk memfasilitasi pencocokan pekerjaan bagi penduduk setempat, meningkatkan ketrampilan pekerja untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang, dan mendorong upaya-upayatransformasi bisnis.

Keberlanjutan Budaya

Singapura memiliki berbagai inisiatif untuk melestarikan dan meningkatkan warisan budaya berwujud dan takbenda. Misalnya, ada undang-undang dan pedoman konservasi untuk melindungi lebih dari 7.200 bangunan yang dilestarikan, seluruh kawasan bersejarah, danmonumen nasional. Singapore Botanic Gardens dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2015, menjadikannya sebagai taman botani tropis pertama dan satu-satunya di Asia yang masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO. Budaya Hawker (jajanan jalanan) di

Singapura juga berhasil dicatatkan sebagai elemen pertama Singapura dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO pada 16 Desember 2020. Untuk merayakan warisan Singapura, STB mendukung pengalaman para pengunjung dengan menampilkan keragaman budaya Singapura seperti beberapa perayaan tahunan instalasi cahaya dan di kawasan budaya. Ini termasuk perayaan Chinatown Mid-Autumn Festival, Deepavali, dan Hari Raya Light-Up.

Keberlanjutan Lingkungan

Singapura telah menerapkan berbagai langkah untuk meningkatkan penghijauan, memperkuat konektivitas ekologis antara ruang-ruang hijau, dan melestarikan keanekaragaman hayati.

Misalnya, gerakan OneMillionTrees, yang diluncurkan pada 2020, bertujuan untuk menanam satu juta pohon tambahan di Singapura hingga 2030 dengan bantuan komunitas, di mana proses ini tengah berjalan. Singapura memetakan target-targetkonkret dan mendemonstrasikan aplikasi keberlanjutan di dunia nyata untuk mengelola sumber daya yang terbatas. Singapura meningkatkan komitmen terhadap iklim internasional dengan meraih nol emisi karbon pada 2050. Singapura juga berkomitmen untuk menghijaukan4 80 persen gedung-gedung berdasarkan Gross Floor Area pada 2030 dan telah melakukan itu pada lebih dari separuh bangunan yang ada di Singapura hingga saat ini.

Produk-produk dan pengalaman pariwisata juga telah dibangun dengan mempertimbangkan elemen keberlanjutan. Sebagai contoh, banyak hotel di Singapura menggabungkan fitur ramah lingkungan ke dalam desain mereka, dengan beberapa memenangi penghargaan atas upaya ramah lingkungan yang telah dilakukan. Pada 2020, Sands Expo and Convention Centredi Marina Bay Sands menjadi tempat MICE netral karbon pertama di Singapura. Gardens by the Bay, yang menaungi lebih dari 1,5 juta tanaman, adalah perwujudan nyata dari visi “City in

Nature” Singapura. Para operator tur juga menawarkan tur yang berfokus pada keberlanjutans eperti menampilkan keanekaragaman hayati Singapura, perjalanan Singapura mengelola sumber daya air, listrik, pengelolaan limbah, dan budaya setempat.***

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : ASIA