ASIA TENGGARA / ASEAN

Nepal Berduka, 68 Orang Tewas Pada Kecelakaan Pesawat Khatmandu-Pokhara

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2023-01-16 06:32:13 WIB
(FOTO/int)

SuaraRiau.co -Sebanyak 68 orang tewas ketika penerbangan dari Kathmandu ke kota wisata Pokhara jatuh dan terbakar pada Minggu (15/1/2023) pagi.Warga Nepal merayakan hari berkabung bagi para korban bencana udara terburuk di negara itu selama sekitar tiga dekade.Demikian pemberitaan yang dilangsir dari BBC.com.

Rekaman ponsel menunjukkan penerbangan Yeti Airlines meluncur tajam saat mendekati bandara.

Tidak jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu, tetapi Nepal memiliki sejarah kecelakaan penerbangan yang fatal.

Operasi pencarian dan penyelamatan yang melibatkan ratusan tentara Nepal dihentikan pada malam hari karena gelap tetapi dijadwalkan dilanjutkan pada Senin pagi.

Sebelumnya, laporan TV lokal menunjukkan penyelamat berjuang di sekitar bagian pesawat yang hangus yang jatuh ke tanah di ngarai Sungai Seti, lebih dari satu kilometer dari bandara.

Sebagian besar dari 72 penumpang dan awak tewas, tetapi ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa beberapa orang selamat, meski terluka parah.

Perdana Menteri Nepal menyatakan Senin (16/1/2023)  sebagai hari berkabung nasional, dan pemerintah membentuk panel untuk menyelidiki penyebab bencana tersebut.

Penduduk lokal Divya Dhakal mengatakan kepada BBC bagaimana dia bergegas ke lokasi kecelakaan setelah melihat pesawat jatuh dari langit tak lama setelah pukul 11:00 waktu setempat (05:15 GMT).

"Pada saat saya berada di sana, lokasi kecelakaan sudah ramai. Asap besar keluar dari api pesawat. Dan kemudian helikopter datang dalam waktu singkat," katanya.

"Pilot mencoba yang terbaik untuk tidak menabrak peradaban atau rumah mana pun," tambahnya. "Ada ruang kecil tepat di samping Sungai Seti dan pesawat itu mendarat di ruang kecil itu."

Kecelakaan penerbangan tidak jarang terjadi di Nepal, seringkali karena landasan pacu yang jauh dan perubahan cuaca yang tiba-tiba yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya.

Negara Himalaya ini, rumah bagi beberapa gunung yang paling menakjubkan di dunia, memiliki medan yang paling sulit untuk dinavigasi.

Kurangnya investasi untuk pesawat baru dan regulasi yang buruk juga menjadi penyebab di masa lalu.

Pada Mei 2022, sebuah pesawat Tara Air jatuh di Nepal utara, menewaskan 22 orang. Empat tahun sebelumnya, 51 orang tewas ketika sebuah penerbangan yang berangkat dari Bangladesh terbakar saat mendarat di Kathmandu.

Chiranjibi Paudel, yang saudara jurnalisnya Tribhuvan ikut dalam penerbangan tersebut, mengatakan tindakan harus diambil untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di Nepal.

"Maskapai penerbangan harus dihukum, dan badan pengatur pemerintah juga harus dimintai pertanggungjawaban," katanya kepada BBC News.

Uni Eropa telah melarang maskapai penerbangan Nepal dari wilayah udaranya karena kekhawatiran tentang standar pelatihan dan pemeliharaan.

Penerbangan Yeti Airlines dari Kathmandu ke kota wisata Pokhara meninggalkan ibu kota Nepal tepat setelah pukul 10:30 (04:45 GMT) untuk perjalanan singkat.

Itu memiliki 68 penumpang, termasuk setidaknya 15 warga negara asing, dan empat anggota awak.

Dari penumpang tersebut, 53 dikatakan orang Nepal. Ada lima orang India, empat orang Rusia, dan dua orang Korea di pesawat itu. Ada juga satu penumpang masing-masing dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Prancis.

Khum Bahadur Chhetri, seorang penduduk setempat, mengatakan kepada Reuters bahwa dia mengamati penerbangan dari atap rumahnya saat mendekati bandara.

"Saya melihat pesawat bergetar, bergerak ke kiri dan ke kanan, lalu tiba-tiba menukik dan jatuh ke jurang," kata Chhetri.***

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : ASIA TENGGARA / ASEAN