Pelalawan

Takut Hamil Karena Harus Mengungsi Dari Desa Saat Hamil 7 Bulan

  Laporan : H. Azwar
   : info@suarariau.co
  2022-12-21 11:41:21 WIB
(Foto: Ist)

SuaraRiau.co - Sepanjang 33 Kilometer kondisi jalan lintas Teluk Meranti, yang terletak di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, semakin memprihatinkan.

Badan jalan yang telah dilakukan pengerasan sejak tahun 2012 silam, kini terlihat dipenuhi lubang yang berdiameter sangat besar serta digenangi oleh air layaknya seperti (tobek nan godang), Selasa 20 Desember 2022.

Azman, salah seorang warga Desa Pulau Muda mengatakan, kondisi jalan Teluk Meranti yang sudah beberapa tahun ini rusak, menjadi kegelisahan kami masyarakat Teluk Meranti, karena jalan ini merupakan satu-satunya akses jalan untuk warga keluar menuju ibukota kabupaten.

Dengan kondisi jalan seperti saat ini, sangat berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan dan kebutuhan dasar bagi kehidupan masyarakat yang ada di Desa Pulau Muda. Baik dari aspek ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

” Jalan kampung kami sepanjang 33Km ini sudah mengalami kerusakan sejak tahun 2018 yang lalu. Dikarenakan jalan ini rusak sebegini parahnya, berbagai macam persoalan yang kami hadapi saat ini, seperti bertambahnya harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi, sulitnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Sebut saja Gas 3Kg yang kalau diperkotaan yang semahal-mahalnya hanya Rp.20.000 saja, di desa kami saat ini harga Gas 3Kg itu kami beli seharga Rp.50.000, Air minum Galon yang biasa kami beli seharga Rp.4000/galon, kami disini harus merogoh kocek hingga Rp.10.000-Rp.15.000. begitu juga kebutuhan pokok lainnya ” ungkap Azman.

“Yang lebih parahnya lagi di desa kami ini, ibu-ibu takut jika diketahui dirinya hamil, karena mereka harus secepatnya mengungsi keluar dari desa Pulau Muda ini jika nanti kandungannya telah berusia 7 bulan, hal ini dikarenakan keluarga khawatir jika melahirkan (prematur) secara tiba-tiba, takut istri dan anak mereka tidak selamat sampai ke rumah bersalin dikarenakan 33Km jalan dalam kondisi rusak dan sulit untuk secepatnya sampai di tempat bersalin, sehingga harus di inapkan ketempat keluarga lain di kota atau dicarikan kontrakan yang berdekatan dengan rumah sakit maupun klinik bersalin terdekat, “jelas Azman.

"Yang sangat membuat kami kecewa, setiap nanti pemilihan Gubernur Riau, Bupati dan Pemilihan Anggota Dewan, baik itu DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten, kami selalu di beri harapan palsu. Kami selalu diiming-imingi jika mereka duduk, berjanji akan memperbaiki jalan ini hingga di lakukan pengaspalan. Tapi hingga saat ini sudah mau berakhir jabatannya, semuanya enggan untuk berkunjung ke Desa kami ini. Gubernur dan Bupati sekalipun memilih menggunakan helikopter untuk datang ke Desa kami ini jika musim Ombak Bono, karena mereka tau kalau jalan menuju desa kami ini mengalami kerusakan yang cukup parah," tambahnya.

Azman berharap, jika tidak memiliki anggaran, Pemerintah Provinsi Riau selaku pejabat yang memiliki wewenang dalam mengatasi permasalahan ini, kiranya dapat bersinergi dengan anggota DPR-RI dalam mencari solusi untuk perbaikan jalan lintas Teluk Meranti ini ke pemerintah pusat.

Selain untuk memperbaiki perekonomian masyarakat di Pulau Muda, daerah ini juga merupakan daerah yang sangat potensial meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara untuk berwisata ke Provinsi Riau, karna desa ini telah dikenal memiliki objek wisata yang mendunia, yakni Ombak Bono.(azw)

Penulis : H. Azwar
Editor : Dara Fitria
Kategori : Pelalawan