SuaraRiau.co -JAKARTA - Ekonomi dunia yang sedang terhempas badai dan belum bias bangkit, tampaknya membuat semua menjadi semakin buruk. Oleh lembaga-lembaga intrenaisonal, kondisi ini ditandai dengan semua proyeksi 'gelap gulita'.
Dampak pandemic yang jauh darfi pulih menghantarkan badai ekonomi yang terouruk berkepanjangan. Kali ini badai resesi diperkirakan akan menghampiri dunia pada 2023. Hal tersebut dipicu dari inflasi tinggi yang memaksa bank sentral menaikkan suku bunga acuannya cukup tinggi dan cepat. Perang Rusia dan Ukraina menjadi pemicu utama dari terganggunya rantai pasok yang mendorong inflasi melangit.
Namun lembaga-lembaga internasional meramal Negara-negara yang lolos dari resisi. Lantas bagaimana khususnya ASEAN? Negara-negara mana saja yang akan lolos dari resesi yang diproyeksi masih makmur dan pertumbuhan ekonomi masih tinggi di tahun 2023? Hmm.. Bagaimana Bisa!
- Vietman 6,7 %
Melemahnya permintaan global telah meperlambat manufaktur Vietnam. Namun, prospek sektor ini tetap bulish mengingat investasi asing langsung tetap kuat di sector ini.
- Filipina 6,3 %
Pemulihan ekonomi di Filipina dipengaruhi oleh faktor-faktor sepeti tren turun dalam kasus Covid-19 dan pelonggaran mobilitas masyarakat.
1.Kamboja 6,3 %
Ekonomi Negara ini akan ditopang oleh kinerja manufaktur yang kuat dari produksi garmen hingga alas kaki meskipun terjadi perlambatan ekonomi di Amerika Serikat.
4.Indonesia 5%
Terpangkas dari proyeksi sebelumnya 5,2 %. ADB menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sesuai dengan jalurnya.
5.Malaysia 4,7%
Alami penurunan proykesi dari 5,4%. Akan tetapi akan lebih baik dari Singapura dan Brunai Darussalam.Pemangkasan ini dikarenakan perlambatan ekonomi global.
Untuk itu ASEAN dipastikan menjadi wilayah yang masih tumbuh positif pada tahun 2023, di tengah gejolak ekonomi dunia yang bergeser kearah resesi.***
