Riau

Varian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Merebak, Gubri Imbau Masyarakat Vaksinasi Booster

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2022-06-13 23:01:55 WIB
(Foto/SRc/File)

SuaraRiau.co -PEKANBARU-Ditemukannya 
subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 menyebabkan merebaknya peningkatan kasus COVID-19 terjadi di berbagai negara .
Untuk itu, menghadapi potensi lonjakan kasus pemerintah terus mempercepat laju vaksinasi terutama dosis penguat yang capaiannya masih rendah.

Dalam hal ini, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar juga terus mengimbau masyarakat agar dapat segera lengkapi dosis vaksinasi mereka.
"Saya imbau masyarakat untuk tetap disiplin prokes jika di dalam ruangan tertutup dan segera vaksinasi, baik dosis I, II maupun booster untuk pencegahan," kata Gubri dikutip dari mediacenterriau.go.id.

Selain itu, Gubri juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk kembali membuka tempat-tempat vaksin supaya masyarakat yang belum melakukan vaksin booster bisa divaksin. 

"Saya sudah minta kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau, untuk kembali membuka tempat-tempat vaksin, supaya nanti masyarakat kita yang mau vaksin booster bisa divaksin," akunya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto, melalui keterangan pers, Senin (13/6/2022), mengatakan, secara khusus pemerintah mendorong vaksinasi booster sebagai syarat penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan keramaian.

“Secara prinsip untuk berbagai kegiatan, apakah itu venue olahraga maupun venue lain atau musik ataupun kesenian yang melibatkan banyak anggota masyarakat diharapkan dosis ketiga itu bisa difasilitasi. Sehingga untuk kegiatan-kegiatan yang menuai ataupun membuat kerumunan, vaksinasi ketiga itu akan terus didorong,” ujarnya.

Menko Ekon mengungkapkan, masih terdapat dua provinsi yang capaian dosis pertamanya masih di bawah 70 persen yaitu Papua Barat dan Papua. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua terdapat sepuluh provinsi dengan capaian di bawah 70 persen.

“Provinsi yang masih relatif rendah di bawah 50 persen adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua,” ujarnya.
.
Selain itu, Gubri juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk kembali membuka tempat-tempat vaksin supaya masyarakat yang belum melakukan vaksin booster bisa divaksin. 

Terkendali

Terkait perkembangan situasi COVID-19 nasional Airlangga menyampaikan bahwa meskipun terdapat peningkatan kasus kondisi pandemi di Indonesia secara keseluruhan masih dalam tahap yang terkendali.
“Kasus kita sekitar 574 (kasus) harian, kalau kita lihat Australia bisa 16.000-an (kasus), India 8.500 (kasus), Singapura 3.100 (kasus), Thailand 2.400 (kasus), bahkan Malaysia 1.700 (kasus),” ujarnya.

Angka reproduksi kasus efektif (Rt) Indonesia juga relatif stabil di bawah 1, tingkat kesembuhan (recovery rate) mencapai 97,34 persen, sedangkan tingkat kematian (case fatality rate) sebesar 2,58 persen.
“Kita lihat penularan kasus kebanyakan lokal, yang kasus dari perjalanan luar negeri sekitar 25 kasus,” kata Airlangga.

Menko Ekon menambahkan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR (bed occupancy rate) terutama di luar Jawa-Bali juga masih relatif rendah.

“Kalau di luar Jawa-Bali BOR COVID-19 relatif rendah dan yang tertinggi hanya di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah,” paparMenko Ekon yang juga merupakan Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali tersebut. ***

Halaman :
Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Riau