SuaraRiau.co -  PELALAWAN - Laskar Melayu Riau (LMR) Kabupaten Pelalawan mengaku sangat kecewa terhadap PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), karena perusahaan raksasa ini masih menerima ribuan karyawan kontraktor di berbagai proyek di RAPP.

"Kami tentu sangat kecewa dengan sikap PT RAPP terkait masuknya ribuan tenaga kerja oleh kontraktor, untuk proyek-proyek di sana,"kata Ketua LMR Kabupaten Pelalawan Supriadi, Rabu, 28 Juli 2021.

Selain karena situasi Covid-19, yang sangat rentan dengan mendatangkan tenaga kerja dari luar, juga tidak ada perioritas untuk tenaga kerja lokal.

"Jelas kita sangat dirugikan, tidak ada perioritas tenaga kerja lokal. Dan PT RAPP sepertinya membiarkan itu terjadi,"ungkapnya.

Dijelaskannya juga, mendatangkan ribuan tenaga kerja dari luar itu, selain merugikan tenaga kerja lokal, juga berpotensi menyebarkan Covid-19 di Kabupaten Pelalawan. "Naker lokal tidak diprioritaskan, yang ada kita dirugikan dengan potensi tinggi penyebaran Covid-19,"tegasnya.

Harusnya dimasa Kabupaten Pelalawan zona merah ini, tenaga kerja lokal wajib diprioritaskan. Selain mengurangi penyebaran Covid-19, juga untuk membantu perekonomian masyarakat Kabupaten Pelalawan.

Supriadi juga menyoroti kebijakan Pemkab Pelalawan, yang hanya membatasi kegiatan masyarakat dalam berusaha. "Pembatasan itu, harusnya juga diberlakukan di PT RAPP. Setiap hari ribuan naker dimobilisasi untuk bekerja disana. Dan pasti terjadi penumpukan Tenga kerja disana, ini bisa dilihat secara kasat mata,"ungkapnya lagi.

Pemkab Pelalawan, harusnya memberlakukan pembatasan kegiatan secara adil. "Kami minta Pemkab serius dengan masalah ini. Masalah naker lokal dan penyebaran Covid-19,"ucap Supriadi.

LMR Kabupaten Pelalawan yang sudah terbentuk di 12 Kecamatan, tegasnya juga, akan turun aksi jika Pemkab Pelalawan tidak serius dengan masalah ini. "Kita siapkan 2.000 massa, lihat saja nanti," pungkasnya.(rls)