Eco

Restorasi Gambut Riau: 1.396 Sekat Kanal Telah Dibangun

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2022-05-18 22:30:49 WIB
(Foto/int)

SuaraRiau.co -PEKANBARU-  Asisten II Setdaprov Riau M.Job Kurniawan menyebut bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam menjalankan tugas dalam restorasi gambut sejak 2018, saat ini telah terbangun 925 sumur bor, 1.396 sekat kanal dan 100 kelompok masyarakat penerima dana revitalisasi ekonomi dalam bentuk bantuan pemberdayaan masyarakat.

Hal ini disampaikan  M.Job Kurniawan saat membuka pelatihan Padiatapa (Persetujuan atas dasar informasi diawal tanpa paksaan) dalam kegiatan restorasi gambut Tahun 2022 di Provinsi Riau, yang berlangsung di Hotel Premiere Pekanbaru, Rabu (18/05/2022).

Kegiatan restorasi gambut yang di kelola melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau. 

Hasil kinerja tersebut  menegaskan koordinasi dan sinergi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk perlindungan gambut dan rehabilitasi mangrove di Riau.

Program pemulihan ekosistem gambut dan mangrove yang difasilitasi BRGM RI mempunyai peran strategis dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di provinsi Riau. 

Sehingga pelaksanaan kegiatan dengan pola padat Karya juga memberi manfaat pada perbaikan ekonomi masyarakat setempat.

Selanjutnya, keseimbangan antara aspek kelestarian lingkungan hidup dan perbaikan ekonomi masyarakat menjadi indikator keberhasilan yang penting untuk diwujudkan. 
"Maka Upaya ini ke depan kita harapkan dapat terus dikembangkan dan difasilitasi oleh pemerintah bersama segenap potensi dan mitra pembangunan," katanya.

Untuk itu, Job Kurniawan berharap pihak BRGM melalui kode putihan bidang edukasi dan sosialisasi partisipasi dan kemitraan dapat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mengedukasi kepada masyarakat terkait pentingnya kegiatan respirasi gambut dan rehabilitasi mangrove.

"Apalagi di beberapa daerah di provinsi Riau masih terdapat penolakan kegiatan restorasi gambut misalnya masyarakat (khawatir) pembangunan sekat kanal dapat mengganggu produksi sawit yang mereka miliki atau hal lainnya," jelasnya.
Selain itu, ia juga berharap, adanya komitmen dan kerja sama stakeholder terkait untuk memfasilitasi pembentukan kelompok masyarakat serta mensosialisasikan kepada masyarakat tentang adanya kegiatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di daerah setempat.

"Karena pentingnya partisipasi Desa dalam masukkan kegiatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat daerah. Apalagi hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan Riau Hijau," tuturnya.***

Halaman :
Penulis : Suarariau.co
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Eco