EROPA & NATO

Negara-negara Eropa Usir Puluhan Utusan Rusia Atas Tuduhan Mata-mata

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2022-03-30 05:21:57 WIB
ilustrasi (int)

SuaraRiau.co -Belgia mengusir 21 diplomat Rusia atas tuduhan mata-mata di tengah langkah serupa di tempat lain di Uni Eropa.
Mengutip Aljazeera.com. beberapa negara Eropa juga  telah mengumumkan pengusiran puluhan diplomat Rusia yang dicurigai melakukan spionase, dalam apa yang tampaknya merupakan tindakan terkoordinasi dengan latar belakang perang Rusia di Ukraina.

Belanda mengatakan akan mengusir 17 orang Rusia yang digambarkan sebagai perwira intelijen yang menyamar sebagai diplomat. Belgia mengatakan pihaknya mengusir 21 diplomat dari kedutaan Rusia.

Irlandia mengatakan kepada empat pejabat senior Rusia untuk meninggalkan negara itu karena kegiatan yang dianggap tidak "sesuai dengan standar perilaku diplomatik internasional".

Republik Ceko memberi satu diplomat Rusia 72 jam untuk meninggalkan negara itu.

Pengusiran itu terjadi ketika hubungan antara Rusia dan Barat telah membeku setelah invasi Moskow ke Ukraina .

Polandia pekan lalu mengusir 45 orang Rusia yang diidentifikasi pemerintah sebagai perwira intelijen menggunakan status diplomatik mereka sebagai kedok untuk beroperasi di negara itu.

Belanda bersiap untuk pembalasan
Belanda pada hari Selasa mengatakan mengambil keputusannya dalam konsultasi dengan "sejumlah negara yang berpikiran sama," mengutip pengusiran serupa oleh Amerika Serikat, Polandia, Bulgaria, Slovakia, Estonia, Latvia, Lithuania dan Montenegro.

"Kabinet telah memutuskan untuk melakukan ini karena ancaman terhadap keamanan nasional yang ditimbulkan oleh kelompok ini," kata kementerian luar negeri Belanda dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa mereka telah memanggil duta besar Rusia dan memberitahu dia tentang pengusiran.

"Alasannya adalah ada informasi ... menunjukkan bahwa orang-orang yang bersangkutan, yang terakreditasi sebagai diplomat, secara diam-diam aktif sebagai perwira intelijen," kata kementerian yang berbasis di Den Haag itu dalam sebuah pernyataan.

"Kabinet telah memutuskan untuk melakukan ini karena ancaman terhadap keamanan nasional yang ditimbulkan oleh kelompok ini," tambah pernyataan itu, yang mengatakan bahwa ancaman intelijen terhadap Belanda tetap tinggi.

Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra mengatakan dia siap untuk pembalasan dari Moskow.

“Pengalaman menunjukkan bahwa Rusia tidak membiarkan tindakan semacam ini tidak terjawab,” katanya. “Kami tidak bisa berspekulasi soal itu, tapi Kemlu siap dengan berbagai skenario yang mungkin muncul dalam waktu dekat.”

Menteri Luar Negeri Belgia Sophie Wilmes mengatakan kepada parlemen bahwa langkah Brussel dikoordinasikan dengan Belanda dan bukan sanksi.

“Saluran diplomatik tetap terbuka dengan Rusia, Kedutaan Besar Rusia dapat terus beroperasi dan kami terus menganjurkan dialog,” katanya.

Sebelumnya pada hari Selasa, Rusia mengatakan pihaknya mengusir total 10 diplomat dari tiga negara Baltik Uni Eropa yaitu Estonia, Latvia dan Lithuania sebagai pembalasan atas negara-negara yang mengusir diplomat Rusia awal bulan ini.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pihaknya membatalkan akreditasi empat diplomat Lituania, tiga warga Latvia dan tiga warga Estonia dan mereka akan diminta untuk meninggalkan negara itu. Itu sesuai dengan jumlah diplomat Rusia yang dikeluarkan setiap negara sebelumnya.

Pada 18 Maret, tiga negara Baltik memerintahkan pengusiran 10 anggota staf kedutaan Rusia dalam tindakan terkoordinasi yang diambil dalam solidaritas dengan Ukraina.

Moskow menyebut langkah itu "provokatif dan sama sekali tidak berdasar".***

Halaman :
Penulis : Suarariau.co
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : EROPA & NATO