Eco

Mari Mengingat Kembali Buah Yang Hanya Kita Temukan di Hutan (2): Rambai & Manggis Sangat banyak Ditemukan di Kampar dan Rohul

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2022-03-14 18:45:37 WIB
(SRC/file)

SuaraRiau.co -Buah Rambai Musim buah Rambai ini setahun sekali ini. Buah rambai berawarna cokalt muda dan bebbentuk seidkit bulat . rasanya manis-manis masam, dengan buah yang berisi 2-4 juring. Buah ini hampir mirip dengan langsat atau Duku, yang membedakanyaRambai menyebar dari Indomalesia ke arah Pasifik Barat. 

Untuk Riau buah rambai sangat banyak ditemukan di wilayah Kampar dan Rohul. Jika usdha musim ujar seornag warga kampar Aida, maka banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional untuk dijual.
Biasanya kemunculan buah rambai ini merupakan tanda bahwa musim buah akan segera berakhir.

Menurut wikipidia, rambai (Baccaurea motleyana) adalah sejenis buah-buahan dan tumbuhan penghasilnya yang tumbuh liar atau setengah liar di kebun-kebun Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia (terutama Sumatra dan Kalimantan).
Wujudnya berupa pohon dengan tinggi 9-12 m dengan tajuk pohon yang lebar. Daunnya hijau mengilap di permukaan atas (ventral) dan agak kecoklatan dan sedikit bermiang di sisi bawah. Daun dapat dapat berukuran hingga 33 cm panjang dan 15 cm lebar. Tumbuhan ini berumah dua (dioecious), sehingga dikenal tumbuhan jantan dan tumbuhan betina. 

Tumbuhan ini banayk juga ditemuikan diorumahw arga klam pung di kabupaten kampar dan sudha menjadi ciri khas tanman  rumah di sana.
Bunganya harum dan bermahkota kuning. Benang sarinya dapat mencapai panjang 15 cm dan putiknya bahkan 75 cm. Buahnya berukuran diameter 2 sampai 5 cm dan seperti bunganya tersusun majemuk seperti rantai. Buahnya berkulit agak seperti beludru dengan warna kuning atau coklat muda, berisi 3 sampai 5 biji yang terbungkus oleh daging buah. Daging buah ini dapat dimakan mentah, direbus, atau dibuat selai dan minuman anggur.

Manggis

Rokan Hulu, salah satu kabupaten di Riau banyak ditemukan pohon manggis . KIni  guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, salah seorang kepala Desa  Rantau Panjang, di Rookan Hulku,Ikhman Efendi akan memprogramkan budi daya perkebunan Manggis. 
Melihat potensi itu, Kepala Desa Rantau Panjang, Ikhman Efendi melalui program pemberdayaan masyarakat, akan mengembangkan budi daya perkebunan manggis, karena rosfeknya kedepan sangat menjanjikan.

Jenis manggis di Rantau panjang ini adalah kaligesing yang memiliki keunggulan yakni buah besar, kenyal, mudah terbuka dan rasanya manis keasaman.
“Dalam setahun bisa dua kali panen dan sekali panen bisa mencapai 1,8 Ton. Satu kilogramnya agen mengambil Rp17 ribu perkilogramnya. Sudah banyak juga yang datang berkunjung waktu musim berbuah, baik dalam provinsi Riau sendiri bahkan sampai ke provinsi Sumatera barat,” ungkap Ikhman Efendi.
Selain dijadikan destinasi agro wisata perkebunan manggis, nantinya, kulitnya juga akan diambil ekstraknya untuk dijadikan produk kesehatan, karena ekstrak kulit manggis kaya akan zat antioksidan, antimikroba, dan xanthone.
Zat-zat tersebut diklaim bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, mencegah pertumbuhan sel-sel kanker, mengatasi permasalahan kulit, dan memperlambat proses penuaan.

Mengutip wkipedia, Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Semenanjung Malaya dan menyebar ke Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya , berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai pasangan durian, si "raja buah". Buah ini mengandung mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.

Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam gelugur, rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatra.
Manggis merupakan sebuah pohon tropis yang tumbuh dalam suhu hangat dan stabil, paparan suhu di bawah 0 °C (32 °F) untuk jangka waktu yang lama, umumnya akan membunuh tanaman dewasa. Hortikulturis yang berpengalaman telah menumbuhkan spesies ini di luar ruangan dan membawanya untuk dikembangkan di daerah ekstrem, selatan Florida.

Manggis bersifat apomiksis obligat, biji tidak berasal dari fertilisasi dan diduga mempunyai keanekaragaman genetik sempit, sehingga diperkirakan manggis di alam hanya satu klon dan sifatnya sama dengan induknya. Kenyataan di lapang menunjukkan adanya keanekaragaman tanaman manggis yang mungkin disebabkan faktor lingkungan mau pun faktor genetik akibat mutasi alami sejalan dengan sejarah tanaman manggis yang telah berumur ribuan tahun. 

Buah manggis muda, dimana tidak memerlukan pemupukan untuk tumbuh , pertama kali akan berwarna hijau pucat atau hampir putih di bawah kanopi. Saat buah membesar selama 2 hingga 3 bulan ke depan, warna kulitnya akan menjadi hijau gelap. Pada periode ini, pertumbuhan ukuran buah dapat meningkat hingga kulitnya berukuran 6–8 cm (2,4-3,1 inchi) dengan diameter luar, akan tetap keras hingga pematangan akhir tiba.

Sifat kimia dari permukaan bawah kulit manggis terdiri dari berbagai polifenol, termasuk xanthones dan tanin yang menjamin astringent dapat menghambat perhatian serangga, jamur, virus tanaman, bakteri dan pemangsa hewan, pada saat buah belum matang. Perubahan warna dan pelunakan kulit menjadi proses alami yang menunjukkan pematangan buah dapat dimakan dan benih telah selesai berkembang.

Halaman :
Penulis : Suarariau.co
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Eco