Nasional

Pemugaran Sarinah Cagar Budaya Pusat Perbelanjaan: Ini Wajah Baru 'Harta Karun' Soekarno Hampir Rampung

  Oleh : Imelda Vinolia
   : info@suarariau.co
  2022-01-21 00:15:37 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Instagram Erick Thohir)

SuaraRiau.co -JAKARTA -Proyek renovasi gedung pusat perbelanjaan tertua di Indonesia.Sarinah sudah dimulai sejak Agustus 2020 dan ditargetkan rampung pada awal 2022. Renovasi gedung Sarinah sudah hampir selesai, rencananya soft launching dilakukan pada Maret 2022 mendatang. Dalam pengenalan wajah barunya, Sarinah juga melakukan pemugaran 'harta karun' atau relief bersejarah di gedung tersebut.


Dalam akun instagram Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan relief itu bahkan berfoto di depannya. Terlihat relief yang tadinya hanya mejeng di basement itu kini diletakkan pada lokasi yang akan ramai dilalui pengunjung.

"Sarinah merupakan pusat perbelanjaan berstatus cagar budaya dengan konsep urban forest yang mengutamakan outdoor space di jantung Kota Jakarta, tulis Erick dalam postingannya, Rabu (19/1/2022).

 

 

View this post on Instagram

A post shared by Akun resmi Kementerian BUMN RI (@kementerianbumn)

">http://

 

View this post on Instagram

A post shared by Akun resmi Kementerian BUMN RI (@kementerianbumn)

 


Bila ditelisik umur relief tadi sudah mencapai setengah abad, yang merupakan peninggalan Presiden Soekarno. Relief ini ditemukan pada basement.Bahkan sudah tertutup mesin pendingin gedung yang besar, saat sebelum Sarinah direnovasi.
Pada waktu itu bung Karno mencetuskan pembuatan karya ini sebagai simbol keberpihakan ekonomi pada rakyat. Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Asikin menjelaskan pembuatan relief sudah menggunakan teknologi pengecoran panel tunggal modern.

Seperti Gedung Sarinah yang dibangun waktu itu sebagai perwujudan modernisasi yang pada masanya adalah mercusuar kebangkitan ekonomi bangsa yang unggul.

Menurut beberapa catatan sejarah Relief ini dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada 1962 - 1966 yang menampilkan para penjajah dan pelapak yang melambangkan perjuangan rakyat kecil mencari nafkah.

Meski begitu belum tahu persis siapa yang bertanggung jawab atas pembuatan relief ini. Saat ini masih ditelusuri oleh tim ahli cagar budaya.***

Halaman :
Penulis : Imelda Vinolia
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Nasional