Politik

Agung Nugroho Terpilih Aklamasi Jadi Calon Ketua Demokrat Riau,Asri Auzar Merasa Dizolimi

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-12-01 14:12:32 WIB
Asri Auzar & Agung Nugroho.(int)

SuaraRiau.co -PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho terpilih secara aklamasi sebagai calon tunggal Ketua DPD Partai Demokrat Riau periode 2021-2026 pada Musda V, Selasa (30/11/2021). Ini terjadi sehari berselang laporan dugaan penyerangan rumah dinas yang ditempatinya di Jalan Sumatera, Pekanbaru oleh sekelompok pria, Senin  malam

Meski belum ada pernyataan resmi dari Polda Riau tentang motif dugaan pengancaman terhadap Agung tersebut, namun sejumlah pihak mengaitkannya dengan situasi  kerasnya suksesi  kepengurusan Partai Demokrat Riau.

"Motifnya masih didalami dari pemeriksaan 7 orang yang sudah diamankan," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes (Pol) Sunarto.

Ketegangan di tubuh Partai Demokrat Riau diperkuat oleh tidak hadirnya Ketua DPD Partai Demokrat Riau, Asri Auzar ke gelanggang Musda V. Padahal,  Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron sebelumnya sudah mendatangi langsung Asri Auzar ke kediaman pribadinya.

Herman yang merupakan loyalis Ketum DPP Demokrat AHY ini mengaku kalau Asri belum setuju Musda Demokrat Riau digelar.Sebab Asri disebut ingin agar Musda dilaksanakan lewat kepanitiaan yang akan dibentuk.

 Herman beralasan Musda tetap dilanjutkan karena desakan sejumlah pengurus DPC Demokrat.

"Sebenarnya sudah diagendakan sejak bulan lalu dan ditunda sebanyak tiga kali, namun Bang Asri Auzar meminta waktu supaya dibentuk panitia musda ini. Di satu sisi, DPC terus mendesak," kata Herman.

Sikap Asri yang menolak datang ke Musda membuat DPP Demokrat menunjuk Wasekjen DPP Andi Timo resmi sebagai Plt Ketua DPD Demokrat Riau. Hingga akhirnya Musda V Demokrat Riau pun diklaim tuntas dilaksanakan dengan terpilihnya Agung Nugroho sebagai calon tunggal Ketua DPD Demokrat Riau.

Selanjutnya, Agung akan melewati fase uji fit and proper test dan rapat tim tiga DPP Demokrat yang terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Kepala BPOKK Partai Demokrat, sebelum ditetapkan sebagai ketua defenitif Partai Demokrat Provinsi Riau.

Atas pecahnya Demokrat di Riau menjadi perhatian DPP Partai Demokrat. Herman meminta agar Agung Nugroho merangkul kembali Asri Auzar dan sejumlah tokoh senior Demokrat di Riau.

Asri Auzar merupakan mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau. Namun, jabatan bergengsi itu terpaksa harus ia tinggalkan lantaran mencalonkan diri sebagai Bupati Rokan Hilir 2020 lalu. Jabatan yang ditinggalkannya diganti oleh Agung Nugroho yang juga merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pekanbaru.


Dicopot dan Dizolomi

 Asri Auzar yang juga  Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau merasa telah dizolimi oleh DPP Partai Demokrat.

 Pencopotan dirinya lewat pengangkatan Plt Ketua DPD Demokrat Riau oleh DPP serta terlaksananya Musda V Demokrat Riau, Selasa (30/11/2021) dinilainya sebagai perampasan jabatannya secara paksa dan semena-mena. Seharusnya, jabatannya baru akan berakhir pada Agustus 2022 mendatang.
Asri yang merupakan mantan Wakil Ketua DPRD Riau, hari ini pun langsung menyatakan mundur dari Partai Demokrat. Hal yang sama juga dilakukan sejumlah loyalisnya bahkan dengan membakar seragam partai berlogo mercy tersebut.
Asri mengingatkan para kader Demokrat di seluruh Tanah Air terhadap kejadian yang menimpa dirinya hari ini.

"Saya berpesan kepada kader di seluruh Indonesia, untuk berhati-hati terhadap partai kita hari ini," kata Asri yang melepas jabatan Wakil Ketua DPRD Riau karena mencalonkan diri sebagai Bupati Rokan Hilir 2020 lalu.

Asri Auzar sebelumnya dikenal sebagai loyalis garis keras Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang keren dipanggil pendukungnya dengan singkatan AHY. Ia adalah pentolan keras yang menolak pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Sumut beberapa bulan Maret lalu.

Saat orasi di Kantor DPP Partai Demokrat pada 7 Maret 2021 lalu, Asri Auzar bahkan terang-terangan menyebut KLB yang memilih Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketum Demokrat adalah gerakan gerombolan pengacau.

"Coba Saudara bandingkan dan bayangkan, hanya dalam waktu 40 menit melahirkan seorang ketua umum yang ada di ujung sana, yang namanya Jenderal Purnawirawan Moeldoko," ketusnya.

Masih dalam bagian video yang sama, Asri bahkan sempat menyebut ada seorang yang mengaku hebat dan bermarwah, melakukan tindakan-tindakan tak bermoral. Tidak diketahui apakah tuduhan itu ditujukan untuk Moeldoko yang diangkat KLB sebagai Ketum Demokrat versi KLB di Sibolangit.
Bahkan dalam videonya yang viral saat itu, Asri dalam orasinya menyatakan dirinya dan Partai Demokrat Riau adalah perisai dan garda terdepan yang akan terus berjuang membela AHY sampai tetesan darah terakhir.


"Para pengkhianat, sadarlah. Dulu anda dibesarkan partai ini. Dulu anda hidup di partai ini. Tapi hari ini anda menjadi pengkhianat," katanya keras saat itu menuding kelompok pro KLB.


"Sekali, kami berpesan. Dari Provinsi Riau, kami adalah perisai dan garda terdepan untuk melawan saudara-saudara (KLB Demokrat). Walaupun nyawa kami lepas dari tubuh. Kami akan tetap bersama Agus Yudhoyono," kata Asri.

Orasi Asri itu diikuti pula oleh aksi cap jempol darah sebagai bentuk dukungan dan loyalitas Demokrat Riau terhadap kepemimpinan AHY.
Namun sembilan bulan setelah orasi berapi-api Asri Auzar membela AHY, hari ucapannya itu berputar 180 derajat. Hari ini ia mengklaim telah menjadi korban penzoliman Demokrat pimpinan AHY.


"Kita sama-sama berjuang kemarin, bersama-sama dengan Ketua Umum AHY, namun kezolimannya hari ini ditunjukkannya kepada Asri Auzar," katanya didampingi sejumlah pendukungnya yang menolak pelaksanaan Musda V Partai Demokrat Riau.


Asri mengaku ikhlas jabatannya diakhiri lewat Musda V Demokrat Riau meskipun pelaksanaannya menurut Asri melanggar AD/ ART partai. Namun ia tetap mengharapkan adanya ganjaran terhadap orang-orang yang diklaim menzoliminya.


"Mudah-mudahan Allah akan tahu dan memberi balasan pada orang yang menzolimi diri saya," kata Asri Auzar. **

Penulis : Suarariau.co
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Politik