Info Hulu Migas

PEN, Gerakan Relawan Pengajar Satu Hari Yang Mengubahkan Generasi Bangsa Menjadi Visioner (1)

  Oleh : Erwin Syah Putra
   : info@suarariau.co
  2021-10-10 14:54:00 WIB
Foto bersama ketika Kegiatan PEN Pertamina mengajar di SDN 003 Bukit Batu.(FILe/SRc)

SuaraRiau.co -SIAPA yang sangka kesan mendalam dan mengubah cara berpikirnya dirasakan oleh dua orang murid sekolah dasar sejak mendapatkan sebuah pembelajaran dari Pertamina Energi Negeri (PEN). Pengalaman mendapatkan pelajaran yang disampaikan pun bukan pelajaran biasa. Melainkan berbagai pelajaran  yang berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan, seperti jujur, tulus, amanah, menghargai orang tua, perlunya hemat energi serta proses rumit dan sulitnya bagaimana tetesan emas hitam diolah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Diantara sekian banyak manfaat yang berkesan  yang diberikan PEN bagi seorang pelajar sekolah dasar, dibawa hingga ke rumah dan menjadi pembicaraan hangat seorang anak.Terpancar dari air muka anak tersebut, bahwa sejak kedatangan PEN telah mengubah pola pikirnya menjadi lebih percaya diri, dan mengubah konsep belajarnya menjadi lebih visioner menjalankan pendidikannaya, sejak kedatangan PEN mengajar di sekolahnya. 

Hal itu dirasakan oleh dua anak yang ada di sebuah keluarga, yang tinggal  terletak di Jalan Jenderal Sudiman, Gang H. Abdul Aziz Desa Pakning Asal, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau. Dialog  dan wajah sumringah  dua kakak adik, menjadi sebuah percakapan hangat yang membuat orangtua  yang mendengarnya semangat melihat sang buah hati telah tertanam nilai-nilai dan tujuan belajar yang lebih pasti.

Ketika itu, Sabtu (7/9/2021)  malam, dua kakak adik terlibat dalam pembicaraan   serius dan saling bersemangat memberikan pengalaman satu sama lainnya. Dia adalah Adelia yang berbicara kepada kakaknya bernama Diva, di ruang tamu mereka yang cukup sederhana.

Adel begitu sapaan akrab Adelia, bocah perempuan berusia 9 tahun ini,adalah murid Kelas IV SDN 003 Bukit Batu berlokasi di Desa Sejangat, Kecamatan Bukit Batu. Sementara sang kakak, Diva pelajar kelas II MTsN 3 Bengkalis yang terletak di Jalan Jendral Sudirman Desa Dompas, tak jauh dari kilang Refinery Unit (RU) II Pertamina Sungai Pakning. Kedua lokasi ini biasa disebut ring I.
 Dengan ekspresi riang dan nada penekanan semangat dengan gemuruh di dadanya, sang adik berceloteh, bahwa  rombongan Pertamina akan datang ke sekolahnya."Kak, Senin besok bapak-bapak dari Pertamina datang ke sekolah Adel," celoteh sang adik yang malam itu mengenakan kaos putih berpadu celana pendek coklat.
   "Bapak-bapak Pertamina itu juga pernah ke sekolah kakak, dek begitu Diva memanggil adiknya," jawab Diva  tidak mau kalah.
   "Kapan," cecar sang adik.
    "Waktu kakak kelas I , kak  Diva menamatkan pendidikan dasar di SDN 003 Bukit Batu berlokasi di Jalan Sudirman Desa Sejangat, sekitar 1 km dari tembok pagar Kilang RU II Sungai Pakning, " sahutnya.

   Belum sempat Adel sang adik melontarkan pertanyaan, Diva melanjutkan kalimatnya. "Waktu itu bapak-bapak dari Pertamina memberi AC dan perangkat perpustakaan ke sekolah kakak. Mereka baik dan peduli dengan kita, dek," ujarnya dengan kesederhanaan seorang anak  remaja bersama adiknya berbicara.

Dialog kegembiraan dan ekspressi  semangat mereka seputar  kedatangan rombongan pengajar dari Pertamina, menyebabkan kedua orang tua menjadi merasa semangat dan  menjadi pendengar setia yang tidak diundang, sambil sesekali melempar senyum satu sama lainnya. Terkadang pembicaraa itu membuat hati mereka tergelitik dan bahagia, melihat kedua buah hati mereka memperhatikan segala hal yang dirasakan dalam menjalani pendidikan.

“Fani sangat senang dengan acara PEN itu,” tutur sang ibunda, Tri Kurnia, mengisahkan suasana rumah mereka sebelum PEN digelar saat ditemui  SuaraRiau.co.

Ya, Senin (9/11/2019) silam, merupakan hari istimewa bagi murid SDN 003 Bukit Batu. Pada hari itu, guru mereka bukan lagi guru biasa, tetapi pekerja muda Pertamina yang mengambil peran dalam program Pertamina Energi Negeri (PEN).

Para pekerja Pertamina yang hari itu  menjadi guru, mengenakan seragam kebesaran layaknya saat mereka bekerja di perusahaan energi nasional kelas dunia  yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia itu. 

Namun ada diantara mereka yang mengenakan  kostum superhero Spiderman. Ya,  mungkin- salah satu upaya pekerja  itu bagaimana lebih dekat lagi dengan bocah-bocah itu. Kedatangan mereka disambut positif oleh kepala sekolah Juslastri, guru dan staf SDN 003. Senyum sumrigah menghiasi pahlawan tanpa tanda jasa ini. 

"Pendidikan  adalah senjata paling hebat yang kamu dapat gunakan untuk mengubah dunia". Kata mutiara  Nelson Mandela ini terasa pas dengan program PEN. Karena melalui  pendidikan, watak, karakter, prilaku dan lainnya bisa diubah serta lahan untuk menyemai  nilai-nilai positif. Diantaranya, kejujuran, disipilin budi pekerti, kemandirian termasuk  hemat dalam segala hal tidak terkecuali hemat energi.

Saat  ditanya SuaraRiau.co materi pelajaran apa saja yang diperoleh dari pekerja Pertamina yang hari itu mendadak menjadi guru. Adel  menjelaskan apa itu Pertamina, BBM dan sebagainya. “Ya, kami senang sekali jadi tahu apa itu BBM,” terangnya.”Apalagi bapak-bapak dari Pertamina itu baik sekali memberikan  kami alat tulis, pensil warna, susu,  banyaklah,”  celoteh Adel lazimnya anak-anak seusia dia.

Lantas bagaimana pendapat Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 003 Bukit Batu Hj. Syarifah Hafizah menyusul kegiatan PEN ke IV ini? 

Dia berpendapat, selain dukungan fisik sarana dan prasarana untuk perkembangan sekolah, pihaknya juga membutuhkan dukungan berupa aspek pendidikan moral dan motivasi bagi para siswa.

Guru senior ini  berharap melalui sharing  yang dilaksanakan pekerja Pertamina melalui PEN, murid-murid SDN 003 Bukit Batu dapat berani bermimpi untuk menggapai masa depan yang lebih baik dan lebih bersemangat dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.

“Kita menyambut positif kegiatan terebut, dan kita berharap memotivasi anak-anak  untuk belajar lebih bersungguh-sungguh demi masa depan,” katanya. 

Pesan-pesan Moral        

Catatan  SuaraRiau.co seputar PEN yang pernah digelar Pertamina RU II Sungai Pakning dalam  kurun waktu tiga tahun terakhir ini, kegiatan itu tidak hanya sebatas ajang bermain sambil belajar. Akan tetapi tetapi syarat pesan-pesan moral  dari pekerja Pertamina kepada siswa.
Ambil contoh, saat salah seorang petinggi Pertamina RU II Sungai Pakning Rahmat Hidayat menjadi Pembina upacara  di SDN 003 Bukit Batu mengingatkan kepada murid sekolah itu pentingnya untuk menghargai orang tua dan guru.

“Jangan takut bercita-cita, dimanapun berada harus santun dengan orang tua, guru dan yang lebih tua dari kita,” katanya. 

 Sementara  itu General Manager Pertamina RU II Dumai yang ketika itu dijabat Otto Gerentaka menjadi pembina upacara di SDN 003 Bukit Batu, mengatakan  program PEN mengunjungi  sekolah tempat anak-anak mengenyam pendidikan dasar. Karena mereka merupakan generasi penerus bangsa yang masih sangat mudah diarahkan terkait aspek sikap dan perilaku. Anak-anak tersebut, lanjut dia, merupakan future market Pertamina dengan harapan melalui kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak dalam menggapai cita-cita dimasa yang akan datang.

Untuk PEN 2019 ini, acara digelar  serentak dibuka oleh Tim Manajemen Pertamina RU II yang secara khusus ditugaskan menjadi Pembina Upacara di SDN 021 dan 009 Tanjung Palas, mewakili sekolah yang berada di Ring 1 Kilang Dumai, SDN 003 Bukit Batu di Ring 1 Kilang Sei Pakning serta SDN 021 Teluk Berembun di Ring 1 Fasilitas Pengolahan Air Pertamina RU II di Sei Rokan. 

Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM) Pertamina RU II Iman Syafirman di sela-sela kegiatan di SDN 003 Bukit Batu Tanjung Palas mengatakan,  kegiatan PEN merupakan agenda rutin tahunan yang dilakukan para pekerja Pertamina secara sukarela. 

Sejak dilaksanakan kali pertama tahun 2016,  PEN telah menjadi kegiatan yang dinanti oleh para pekerja khususnya yang memiliki ketertarikan terhadap dunia pendidikan dan hendak memberikan kontribusi nyata melalui aktivitas belajar mengajar. 

“PEN memang sengaja kami laksanakan di level SD mengingat anak-anak kita pada tingkatan pendidikan ini, berada pada masa golden age yang masih muda dapat menyerap banyak informasi dan membutuhkan berbagai asupan guna meningkatkan motivasi mereka dalam belajar, termasuk informasi mengenai jenis-jenis profesi, nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.
“Insyaallah walaupun hanya dilaksanakan satu hari, kegiatan ini dapat menginspirasi mereka untuk mencapai cita-cita masa depan”, ungkap Iman.

Menyusul kegiatan ini bagian CSR Pertamina RU II Sungai Pakning, Rahmat Hidayat,  menjelaskan bahwa pekerja yang mengikuti PEN atau relawan   mengambil cuti plus biaya mereka tanggung sendiri.

“Untuk kali ini pesera  atau relawan lebih banyak dari tahun kemarin,” terang Dayat kepada SuaraRiau.co di ruang kerjanya. 

 Para relawan, lanjut dia, mengajar layaknya guru di kelas. “Ya, kepada murid juga diperkenalkan seputar Pertamina serta nilai-nilai kehidupan dan lain-lainnya,” katanya.


Seperti diketahui Pertamina Energi Negeri (PEN)  merupakan kegiatan sukarela yang diinisiasi secara murni oleh pekerja-pekerja muda Pertamina yang tergabung dalam Culture Change Agent (CCA). Mereka yang terlibat dalam kegiatan meliputi relawan pengajar, dokumentasi dan fasilitator tidak hanya meluangkan waktu satu hari untuk berkegiatan sosial. Namun juga secara mandiri menyiapkan rencana kegiatan mengajar, perlengkapan dan biaya yang mungkin timbul dari kegiatan tersebut.***(bersambung dari bagian pertama dari dua)

 

Penulis : Erwin Syah Putra
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Info Hulu Migas