Indragiri Hilir

Melalui Webinar Kemenkominfo, Masyarakat Indragiri Hilir Diberi Kiat-kiat Melawan Hoaks

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-08-27 12:01:25 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali mengadakan kegiatan Literasi Digital/ist

SuaraRiau.co - INDRAGIRI HILIR - Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. 

Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Pada hari Kamis 26 Agustus 2021 pukul 09.00 WIB, Webinar Indonesia Makin Cakap Digital dilaksanakan di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Riau yaitu, Drs. H. Syamsuar, M.Si., dan Presiden RI, H. Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Indira Wibowo, S.T., C.Ps (Public Speaker, Duta Wisata Indonesia 2017, dan Owner @mydearscraft), pada pilar Kecakapan Digital. Indira memaparkan tema “Positif, Kreatif, Dan Aman Di Internet”. 

Dalam pemaparannya, Indira menjabarkan manfaat menguasai digital skill, meliputi berbagi ilmu dan tambah pengalaman, berkompetensi di dunia digital baik usaha maupun pekerjaan, menjadi wadah menyuarakan pendapat secara positif, aman, dan kreatif sesuai etika, serta mendapat banyak peluang. 

Skill yang harus dimiliki di masa digital, meliputi informasi dan literasi digital, komunikasi dan kolaborasi, kemampuan konten digital, keamanan, serta memutakhirkan kemampuan yang dimiliki saat ini. 

Cara menyuarakan pendapat di dunia digital, meliputi hindari opini provokatif, mengetahui isu secara detail, memikirkan kembali pendapat, serta sopan dan santun.

Dilanjutkan dengan pilar Keamanan Digital, oleh Jamalul Izza (Ketua Umum APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). Jamalul mengangkat tema “Tips Dan Trick Menghindari Penipuan Digital”. 

Jamalul menjelaskan hoax merupakan kepalsuan yang di sengaja disebar untuk memberikan informasi dengan tujuan tertentu. Hoax paling banyak bersumber dari media sosial.  

Cara menghadapi hoax, antara lain kenali judul yang cenderung provokatif, cek alamat web atau sumber beritanya, hindari tren ikut-ikutan menyebarkan dan abaikan, bahkan coba tegur dan kasih penjelasan kepada yang menyebarkan hoax tersebut, serta cek kembali sumber berita, video, foto ataupun yang lainnya melalui search engine.

Pilar Budaya Digital, oleh Edo Arribe (Dosen Prodi Sistem Informasi Universitas Muhammdiyah Riau). Edo memberikan materi dengan tema “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. 

Edo menjabarkan kelemahan cashless, antara lain penyalahgunaan data pribadi, gangguan listrik atau tehnologi, masyarakat menjadi konsumtif, nominal transaksi terbatas, kemungkinan adanya kejahatan data konsumen, serta tidak semua orang paham teknologi. 

Tips memilih pinjaman online, meliputi pilih pinjaman online yang legal dan terdaftar di OJK, pahami persyaratannya, serta ketahui mekanisme pinjaman. Tips Ketika terjerat pinjaman online, antara lain segera lunasi, jangan pinjam lagi dari aplikasi pinjaman online lainnya, dan laporkan jika sudah sangat mengganggu. 

Narasumber terakhir pada pilar Etika Digital, oleh Titin Triana, S.H., M.H (Advokat dan Guru). Titin mengangkat tema “Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial”. 

Titin menjelaskan teknologi informasi merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis dan/atau menyebarkan informasi. 

Tips menghindari pelanggaran UU ITE, meliputi ketika emosi, jauhi media sosial, hindari bicara yang berkaitan dengan SARA, hindari kata-kata kasar, hindari pornografi, serta dunia maya itu hakekatnya sama dengan dunia nyata. Stop penyebaran hoax, dengan cara jangan hanya tertarik dengan judul judul berita yang provokatif, fokus terhadap masalah yang dialami, bukan orangnya atau Lembaganya, serta jangan hanya mengkritik saja, tapi juga berikan solusi. 

Tips bijak bermedia sosial, antara lain saring sebelum membagikan, unggah yang penting bukan yang penting unggah, serta hindarkan menyebar konten yang mengandung pornografi dan kekerasaan.

Webinar diakhiri, oleh Jessica Yo (Wakil Ketua Umum Soba Cyber Indonesia dan Influencer dengan Followers 37,9 Ribu). 

Jessica menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa manfaat menguasai digital skill, meliputi berbagi ilmu dan tambah pengalaman, berkompetensi di dunia digital baik usaha maupun pekerjaan, menjadi wadah menyuarakan pendapat secara positif, aman, dan kreatif sesuai etika, serta mendapat banyak peluang. 

Cara menghadapi hoax, antara lain kenali judul yang cenderung provokatif, cek alamat web atau sumber beritanya, hindari tren ikut-ikutan menyebarkan dan abaikan, bahkan coba tegur dan kasih penjelasan kepada yang menyebarkan hoax tersebut, serta cek kembali sumber berita, video, foto ataupun yang lainnya melalui search engine.

Tips memilih pinjaman online, meliputi pilih pinjaman online yang legal dan terdaftar di OJK, pahami persyaratannya, serta ketahui mekanisme pinjaman. 

Tips bijak bermedia sosial, antara lain saring sebelum membagikan, unggah yang penting bukan yang penting unggah, serta hindarkan menyebar konten yang mengandung pornografi dan kekerasaan. (rilis)


 

Penulis : Suarariau.co
Editor : Elpi Alkhairi
Kategori : Indragiri Hilir