Suara Kampus

Tim Kukerta Abdimas Unri Sosialisasi Produksi Pakan Ikan Menggunakan Larva Black Soldier Fly dari Sampah Organik

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-08-12 12:21:18 WIB
(Foto: Ist)

SuaraRiau.co - Kegiatan bertajuk sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah organik menggunakan metode beternak lalat Black Soldier Fly (BSF) dilaksanakan di Aula Lantai 2 Kantor Kelurahan Muara Fajar Timur, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, 16 Juli 2021.

Kegiatan dihadiri Lurah Muara Fajar Timur Muchlis, SKM, M.Si , Ketua Forum RT/RW Syamsuril Malik, Dosen pembimbing lapangan Dr. Desi Heltina, ST, MT dan warga kelurahan Muara Fajar Timur.

Dr. Desi Heltina, ST, MT Dosen Teknik Kimia Universitas Riau menjadi pembicara dalam kegiatan sosialisasi ini.

Kelurahan Muara fajar Timur sebagai salah satu kelurahan di Kecamatan Rumbai Barat memiliki POKDAKAN (Kelompok Budidaya Ikan). Selain itu Muara Fajar Timur juga terkenal sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Kota Pekanbaru, pengolahan sampah yang belum optimal juga menjadi masalah utama. Desi menjelaskan bahwa budidaya larva maggot atau Black Soldier Fly penting dilakukan sebagai solusi untuk menguraikan sampah organik di kelurahan Muara Fajar Timur yang berupa sampah organik dan sebagai solusi untuk pakan ikan.

Black soldier fly atau yang selanjutnya di singkat BSF adalah salah satu animalia dari kelas insekta. Daur hidup BSF di mulai dari perkawainan BSF jantan dan betina. Dua hingga tiga hari setelah kawin, betina akan bertelur. BSF betina akan mati setelah bertelur dan BSF jantan mati setelah kawin.

Telur BSF menetas dalam jangka waktu tiga sampai empat hari. Telur tersebut kemdian menjadi bayi larva. Pada usia 0-18/21 hari bayi larva tumbuh menjadi larva dewasa dengan ciri-ciri berwarna putih kecoklatan, larva dewasa kemudian menjadi prepupa dan berwarna hitam.

Pada siklus ini, prepupa mulai memanjat untuk mencari media kering. Prepupa akan masuk pada fase pupa. Pada fase ini, pupa sudah tidak bergerak selama tiga sampai empat hari  sampai pupa berubah menjadi lalat BSF kembali.

“Manfaat larva BSF diantaranya menguraikan sampah organik, sebagai pakan ikan dan ternak. Keunggulan budidaya larva maggot adalah aman bagi mansia (tidak menimbulkan wabah penyakit) beda dengan lalat hijau yang suka hidup ditempat kumuh dan bisa menyebabkan penyakit. Pertumbuhannya juga cepat, bersih dan bisa diproduksi di lahan yang sempit,” terang Desi.

Sumber makanan maggot adalah sampah dapur, berupa sayur dan buah busuk, juga nasi basi. Proses penguraian sampah sayur dan buah akan semakin mudah dengan mencuci sampah untuk menghilangkan pestisida kemudian mencacah terlebih dahulu.

Di akhir sosialisasi Desi menjelaskan, budidaya BSF tidak hanya menjadi solusi untuk menguraikan sampah basah, tetapi juga sebagai alternatif pakan ikan dan ternak.(***)

Penulis : Suarariau.co
Editor : Dara Fitria
Kategori : Suara Kampus