Internasional

Rusia dan Amerika Bentrok Lagi Soal Pemberhentian 200 Staff Lokal Kedutaan

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-08-03 05:20:47 WIB
Hampir 200 staf di misi diplomatik AS di Rusia diberhentikan pada hari Minggu (31/7/2021) setelah kedutaan Rusia melarang kedutaan mempekerjakan staf lokal..(Foto/themoskowtimes)

SuaraRiau.co -Amerika Serikat dan Rusia bentrok pada Senin (1/8/2021), mengenai staf yang diizinkan di kedutaan masing-masing.Hal ini terjadi meskipun sudah ada  pembicaraan terbaru bertujuan untuk membawa lebih banyak stabilitas ke hubungan diplomatik yang yang bergejolak.

Dalam sebuah wawancara, duta besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, menyesalkan apa yang disebutnya " pengusiran diplomat Moskow, dengan mengatakan Amerika Serikat telah gigih dan kreatif dalam bisnis ini dengan secara unik dengan membatasi warga Rusia untuk visa tiga tahun.

"Kami menerima daftar 24 diplomat yang diperkirakan akan meninggalkan negara itu sebelum 3 September 2021. Hampir semuanya akan pergi tanpa pengganti karena Washington tiba-tiba memperketat prosedur penerbitan visa," katanya kepada majalah urusan internasional bulanan AS, The National Interest.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menggambarkan pernyataan duta besar sebagai tidak akurat,mengatakan Rusia tahu visa mereka akan berakhir setelah tiga tahun dan bahwa mereka bebas untuk mengajukan permohonan perpanjangan.

Namun dia mengulangi keluhan bahwa Moskow telah memaksa Washington untuk memberhentikan hampir 200 penduduk lokal di misi diplomatik AS di Rusia efektif hari Minggu (31/7/2021), karena larangan baru untuk mempekerjakan staf Rusia atau negara ketiga.

"Sangat disayangkan karena langkah-langkah ini berdampak negatif pada operasi Misi AS ke Rusia, berpotensi pada keselamatan dan keamanan personel kami, serta kemampuan kami untuk terlibat dalam diplomasi dengan pemerintah Rusia," kata Price kepada wartawan.

"Saya akan mengatakan bahwa kami berhak untuk mengambil langkah-langkah tanggapan yang tepat untuk tindakan Rusia," katanya, sambil menyangkal bahwa validitas tiga tahun visa terkait.

Namun pemerintahan Presiden Joe Biden pada 15 April mengusir 10 diplomat Rusia atas apa yang dituduhkan Washington sebagai keterlibatan Rusia dalam campur tangan pemilu dan serangan siber.****

Halaman :
Penulis : Suarariau.co
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Internasional