Kampar

Kemenkominfo Kembali Gelar Literasi Digital di Kampar: Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Transformasi Digital

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-07-17 09:54:25 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital./ist

SuaraRiau.co - KAMPAR - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital, pada Jumat 16 Juli 2021 pukul 14.00 WIB - selesai di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Riau yaitu Drs. H. Syamsuar, M.Si., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Kemudian, Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

MUHAMMAD RIDWA ARIF (Praktisi Digital Parenting dan RTIK Indonesia), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Ridwan memaparkan tema “DIGITAL SKILL AND ONLINE LEARNING”. 

Dalam pemaparannya, Ridwan menjelaskan digital skill merupakan kemampuan individu dalam memahami, mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi. Aplikasi pembelajaran daring meliputi, zoom, google meet, whatsapp, dan microsoft teams.

Tips pembelajaran online antara lain, siapkan ruangan khusus, buatlah kesepakatan bersama dan konsisten, buat perencanaan belajar, pilih media dan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan, siapkan media pendukung dan alternatif media lainnya, bekali diri dengan wawasan cakap, etis, aman dan budaya bermedia digital, serta luangkan waktu untuk beraktivitas fisik dan berinteraksi sosial.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL oleh JODDY CAPRINATA (Founder dan COO of @bicara.project). Joddy mengangkat tema “TIPS DAN PENTINGNYA INTERNET SEHAT”. 

Joddy menjelaskan manfaat internet sebagai kegiatan bisnis, memenuhi kebutuhan, mencari hiburan, personal branding, memperluas jaringan, dan media belajar. Beberapa cara untuk menjaga diri tetap sehat di dunia maya antara lain, memilih konten-konten yang baik untuk dikonsumsi. waspada virus malware, spyware, dan adware. Membatasi informasi pribadi atau keluarga. Melatih diri menggunakan produk digital. Memanfaatkan kekuatan dunia digital. Menghindari emosi negatif dan mencurahkan energy positif. Serta, tidak mengakses konten illegal seperti, pornografi, SARA, dan perjudian. 

Sesi BUDAYA DIGITAL oleh, FAHRUL ROZI (Pemimpin Redaksi Surat Kabar Online LamanRiau.com). Fahrul memberikan materi dengan tema “WAWASAN KEBUDAYAAN DALAM PROSES TRANSFORMASI DIGITAL”. 

Fahrul menjelaskan tranformasi digital sangat diperlukan untuk mendorong hadirnya kebijakan berbasis bukti guna mengatasi berbagai persoalan pembangunan termasuk dampak pandemi Covid-19. Pandemi menjadi akselerator transformasi digital dimana Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik tidak hanya dapat memberikan manfaat jangka panjang melalui budaya inovasi yang terbangun di mesin birokrasi dan peningkatan efektivitas yang besar, tetapi juga pengambilan kebijakan yang cepat dan tetap berdasarkan data yang bermuara pada pelayanan publik yang lebih baik serta mendekatkan jarak antara pemerintah dan warganya. Transformasi digital adalah tentang sumber daya manusia yang mengubah cara mereka dalam melakukan pendekatan pada masalah bisnis dan dimana mereka bisa menemukan solusi. Teknologi dan gawai bukanlah hal yang mendorong transformasi digital, namun manusia.

Contoh transformasi digital meliputi, perbankan digital, kupon belanja digital, kartu loyalitas pelanggan digital, layanan klik dan ambil, serta akun pelanggan online swalayan. Hal yang harus dipahami dalam transformasi digital meliputi, pahami bahwa seseorang bisa karena terbiasa, cari tahu jangan menghindar, serta berikan motivasi yang tepat.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL oleh, ELGAMAR (Dosen Teknik Informatika Universitas Kuantan Singingi). Elgamar mengangkat tema “TIPS MENGENALI BERITA PALSU DAN VERIFIKASI”. 

Elgamar membahas mengenali berita palsu dengan cara, judul berita cenderung provokatif dan sensasional, isi berita cenderung menyudutkan dan menghasut, berita dibuat dari sumber yang tidak terpercaya, serta pembuat berita sangat ingin beritanya cepat viral dan dapat mempengaruhi orang lain untuk berpikir dan bersikap. Cara verifikasi berita melalui, perhatikan judul, periksa sumber berita, baca sampai selesai, serta cermati gaya penulisan, foto, dan tanggal berita.

Motif dari penyebaran berita palsu meliputi, motif politik, motif uang, motif ideologi, dan motif ingin pupularitas. Cara agar terhindar dari penyebar berita palsu antara lain, tidak asal dan langsung membagikan berita, tidak mudah terpengaruh dengan judul berita, boleh membagikan namun lihat manfaat berita bagi pembaca, budayakan membaca sampai habis, serta berpikir kritis.

Webinar diakhiri oleh, JOJO FAHREZA (Professional MC dan Influencer dengan Followers 17,1 Ribu). 

Jojo menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber berupa, manfaat internet sebagai kegiatan bisnis, memenuhi kebutuhan, mencari hiburan, personal branding, memperluas jaringan, dan media belajar. Tips pembelajaran online antara lain, siapkan ruangan khusus, buatlah kesepakatan bersama dan konsisten, buat perencanaan belajar, pilih media dan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan, siapkan media pendukung dan alternatif media lainnya, bekali diri dengan wawasan cakap, etis, aman dan budaya bermedia digital, serta luangkan waktu untuk beraktivitas fisik dan berinteraksi sosial.

Hal yang harus dipahami dalam transformasi digital meliputi, pahami bahwa seseorang bisa karena terbiasa, cari tahu jangan menghindar, dan berikan motivasi yang tepat. Serta, cara agar terhindar dari penyebar berita palsu antara lain, tidak asal dan langsung membagikan berita, tidak mudah terpengaruh dengan judul berita, boleh membagikan namun lihat manfaat berita bagi pembaca, budayakan membaca sampai habis, serta berpikir kritis.(rilis)
 

Penulis : Suarariau.co
Editor : Elpi Alkhairi
Kategori : Kampar